Haii gais 💋 jangan lupa kasih vote komennya ya. Agar aku selalu semangat update, hehe.
Terimakasih 💋Happy Reading
"Selamat pagi sayang," sapa ibu yang tengah menyiapkan sarapan di dapur. Mina tersenyum, ia mendekati ibu. Cukup tau diri sebagai calon menantu bangunlah pagi hari dan bantulah calon mertua memasak sarapan.
"Pagi Ibu," balas Mina. Ia mendekati ibu yang sedang meracik bumbu.
"Kok kamu sudah bangun sayang?" tanya ibu. Mina menggaruk tengkuknya. "Hanya terbangun pagi hari ibu," ucapnya. "Ada yang bisa Mina bantu?"
Ibu terkekeh. "Aigoooo calon menantuku rajin sekali. Kamu tolong buatkan americano untuk calon suamimu ya." Ibu menyenggol lengan Mina dengan gemas.
"Apa semalam kondomnya terpakai?" bisik ibu. Mina melebarkan mata, rasanya lemas sekali mendapat pertanyaan itu. Tapi ia tidak bisa bohong, ia tidak mau ibu sedih. "Emm, semalam Sajangnim tidak pakai pengaman. Dan itu pertamakalinya kita melakukan hal itu, karena selama ini aku hanya membolehkan Sajangnim sekedar menyentuh dadaku."
Mata ibu berbinar terang, benar-benar terpancar kebahagiaan. "Terimakasih sayang," ucap Ibu sambil memeluk Mina. Gadis itu kebingungan.
"Terimakasih karena telah percaya pada anakku, dia pasti setelah ini akan menikahi kamu dan bertanggungjawab sepenuhnya untuk kamu. Ibu tidak sabar menggendong cucu." Nada suara ibu terdengar sangat - sangat bahagia. Mina sampai membeku terdiam.
"Sama-sama ibu, terimakasih juga karena sudah mau menerima orang seperti Mina." Ibu melonggarkan pelukannya. Ia menoel pipi Mina. "Apa yang kamu maksud orang seperti kamu sayang? Kamu sangat menggemaskan. Ibu saja gemas apalagi Jaemin, pantas saja dia sampai jarang pulang. Astaga anak nakal itu ya."
Mina tertawa pelan karena ibu Jaemin ternyata selucu itu ya.
Keduanya berkutat sampai sarapan telah siap. Waktu menunjukkan pukul 8 pagi. Hana alias ibu Jaemin menepuk pelan pundak Mina dengan lembut.
"Bangunkan Nana untuk sarapan ya sayang, kalau dia bisa bangun. Kalau tidak bisa ya sudah tidak apa - apa." Mina mengangguk, ia segera beranjak dari dapur. Menuju lantai atas kamar Jaemin.
Pria itu masih tertidur lelap dengan selimut yang membungkus tubuhnya. Tangannya memeluk bantal dengan erat. Itu adalah bantal yang Mina sematkan sebelum wanita itu beranjak dari kamar tadi. Mina terkekeh, lucu sekali pria itu.
Mina perlahan mendekati ranjang kemudian duduk di pinggiran. Ia menghela napas pelan, tangannya mengelus kepala Jaemin.
Mau dipanggil apa ya? Kenapa aku jadi malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Narcissism || Na Jaemin 🐈🐇🔞
FanficKang Mina adalah seorang wanita pekerja kantoran dengan tinggi badan 152 cm dan berat badan 65 kg. Ia kerap mendapatkan bullyan dari teman kantornya. Sampai suatu hari ada pergantian jabatan CEO oleh putra pewaris perusahaan. Na Jaemin, sosok yang t...