10. Rayuan Perempuan Gila

175 29 29
                                    

HAPPY READING!








"Kenapa lo yang nangis sih Nei?"

Neira yang saat itu masih sesenggukan, kini mencoba meredam tangisnya.

"Ya habisnya aku gak tega ayyyy, HUAAAAAAAA. Emang dasar si boty kontol! Deka anjing! Mereka berdua tuh definisi gob--"

"Shhhhh, udah. Gak enak didenger orang"

"Biarin! Biar orang-orang tau kelakuan laknat dua manusia homo itu"

Syabira terkekeh, lalu kepalanya menggeleng kecil.

"Lagian gue udah gak pernah mikirin cowok itu lagi kok. Hidup gue yang penuh kesucian ini juga gak akan rela selalu berpusat sama dua laki-laki bajingan itu"

"Ya tapi Kaivan sekarang udah jadi suami kamu ay. SUAMI!"

Syabira menghela napas jengah. Memang benar, Kaivan yang notabennya adalah seseorang yang telah ikut menghancurkan hidupnya kini justru malah terjerat dalam ikatan pernikahan bersamanya.

Sebenarnya, kalau dilihat dari sisi manapun, Bira tak sedikitpun menemukan keadilan untuk hidupnya.

Bersanding dengan Kaivan adalah mimpi buruk. Yang menganggap itu anugerah hanya orang-orang bodoh. Papa-nya contohnya. Mau menyadarkan pun Bira sudah terlampau malas. Papa-nya adalah tipe manusia yang super duper keras kepala. Dan tanpa Bira sadari, ia justru mewarisi sikap buruk papanya yang satu itu.

Sepulang mengantar Neira kembali ke kos, Syabira dengan berat hati mengendarai Sunflo yang bukan lain adalah motor kesayangannya untuk kembali ke apartemen yang sekarang sudah resmi menjadi tempat tinggalnya.

Ketika selesai parkir, Bira sempat melihat mobil milik Kaivan dan itu seketika membuatnya mengingat kejadian tadi pagi saat mereka bertemu di toko buku pusat kota. Huh, ia malas bertemu.

Gadis itu berjalan dengan gontai memasuki apartemen. Langkahnya kian terasa berat kala indra penciumannya mulai menghirup aroma yang mulai ia hafal. Siapa lagi kalau bukan parfum Kaivan.

Ketika berpapasan, Syabira memilih membuang muka dengan tatapan datar. Ia malas berinteraksi apalagi berdebat. Energinya sudah sangat terkuras hari ini, jadi Bira memilih tak acuh.

Ketika hari berganti malam, Bira nyatanya masih betah mendekam dibalik selimut tebal diatas kasur empuk kamarnya, dan Kaivan. Ia memilih menghabiskan waktu berleha-leha dengan berkutat dengan ponselnya. Tak sampai sepuluh menit, ia pun mulai merasa lapar. Syabira akhirnya bangkit dan meregangkan badannya sejenak sebelum akhirnya beranjak dan membawa langkahnya menuju dapur.

Ketika hampir sampai di dapur, Syabira langsung mencium aroma sedap yang sudah pasti berasal dari masakan Kaivan yang kini tengah duduk rapi diatas meja sembari memakan makan malamnya dengan tenang.

Memilih mengedepankan ego, Syabira malam ini memutuskan untuk jual mahal dan bertekad tak akan menyentuh sedikitpun masakan Kaivan. Kepalanya menatap lurus ke depan ketika melewati pemuda yang sedang fokus pada makanannya.

Kaivan diam-diam merasa asing akan tingkah Bira yang biasanya selalu bersikap semena-mena kini justru menjadi sebaliknya. Namun pada akhirnya ia memilih tak perduli. Toh, tak ada pengaruh apa papa juga untuknya.

Syabira fokus menatap satu persatu alat masak dan mulai meraih wajan berukuran sedang untuk ia gunakan. Lalu langkahnya menuju kulkas, ia mengambil sebutir telur yang akan dihidangkan untuk makan malamnya kali ini. Ia sudah tak tahan akan rasa lapar, jadi akhirnya memutuskan untuk memasak saja walau sebenarnya tak pernah punya pengalaman dalam hal itu.

Dengan sedikit rasa takut, Syabira mulai menyalakan kompor. Kemudian ia tuangkan sedikit minyak keatas wajan.

Kaivan yang saat itu sudah selesai makan, kini beranjak perlahan untuk meletakkan piringnya yang kosong ke wastafel. Ketika langkahnya sudah sampai di meja bar yang letaknya tak jauh dari kompor tempat Syabira memasak, Kaivan reflek berhenti. Alisnya mengerut samar, pandangannya jatuh pada Syabira yang nampak tegang dengan sutil di tangan kanan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Gay Hubby | JAEMINJEONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang