1

229 16 3
                                    

Pelukan serta tangan yang melingkar mengagetkan haechan yang saat ini sedang memasak sarapan untuk keluarga kecilnya yang bahagia

"Mengagetkan saja"

"Sayang kenapa kau bangun pagi sekali?" Tanya sosok yang berada di belakangnya

"Hari ini hari pertama jisung masuk sekolah menengah atas sayang"

Tak ada sahutan lagi dari belakang sana, hanya tangan yang semakin nakal dan sebuah bibir terus menggesek ke seluruh bagian leher haechan

"Jangan seperti ini Jen, nanti jisung melihat bagaimana?"

"Dia masih tidur mom, lagipula ini masih sangat pagi sayang"

"Dad sebaiknya kau cepat mandi jika tidak ingin telat kekantor"

"Aku masih merindukan mu, mari bermain sebentar sayang"

"Tidak Jen, sebentar lagi jisung akan turun" tolak haechan sambil melepaskan tangan yang sudah berani meraba kesana kemari

"Sebentar saja, salah mu sendiri kenapa malam tidak jadi"

"Baiklah, hanya sebentar"

Tanpa berlama lama Jeno pun mulai menciumi bibir tebal yang istri yang selalu jadi candunya itu

Entah bagaimana dan siapa yang memulai tapi kini haechan sudah terhentak hentak di depan pantry dengan Jeno yang berada di belakangnya, belum puas dengan itu Jeno menarik perut haechan agar mereka bisa menempel dengan sangat dalam

"Ahhh jenh pelanhh" racau haechan sambil mencengkram tangan yang berada di sisi perutnya, satu tangan haechan berpegangan kepada sisi pantry agar bisa menopang tubuhnya

"Sebentarhh lagiihg"

"Ahh jenh aah"

"Ah..hah..aahh"

"Mom mana sarapanku"

"Sial" umpat Jeno ketika mendengar suara di sebrang sana

Mereka berlomba lomba untuk memakai baju karna tidak ingin putranya melihat hal yang bisa di katakan tidak senonoh ini, namun siapa sangka jisung sudah tau apa yang di lakukan orang tuanya di dapur

Jisung selalu memergoki orang tuanya sedang bercinta namun dia tidak banyak bicara karna itu hal wajar bagi orng yang sudah menikah, seperti tadi contohnya jisung ingin meminta pendapat haechan tentang sepatu mana yang ingin dia kenakan untuk hari pertamanya namun saat dia membuka pintu kamar kedua orangtuanya dia tidak menemukan siapapun di sana. Alhasil jisung turun kebawah dan benar saja dari kejauhan terdengar jelas suara erangan haechan yang di sauti oleh Jeno, jisung sengaja berteriak agar mereka menghentikan kegiatan mereka

"Mom apa kau lupa bahwa hari ini aku tidak membawa bekal ke sekolah" ucap jisung sebelum haechan memasukan kotak bekal kedalam tasnya

"Oh astaga mommy lupa sayang, baiklah ini akan menjadi milik Daddy mu nanti"

Sekolah menengah tempat jisung belajar memiliki pasilitas makan siang tidak seperti sekolah sekolah lainnya, haechan beruntung karna jisung selalu mengingat dia tentang apapun itu

"Kenapa Daddy belum keluar"

"Mungkin sedang bersiap siap"

"Baiklah mom aku akan berangkat sekarang, bilang kepada Daddy aku berangkat duluan"

"Dengan siapa?" Teriak haechan karna jisung sudah lebih dulu berlari, haechan berlari untuk melihat dengan siapa dan bagai mana anaknya berangkat

"Oh sunghoon ternyata" ucap haechan setelah melihat siapa yang bersama jisung

"Sayang dimana jisung?" Tanya Jeno sambil menghampiri istrinya

"Dia sudah berangkat dengan sunghoon"

"Mobil, motor?"

"Motor" jawab haechan sepertinya tau apa yang di maksud suaminya ini

"Aku berangkat dulu ya"

"Tidak sarapan dulu?"

"Aku sudah kenyang tadi memakan dirimu" jawab Jeno sambil mengedipkan sebelah mata dan tidak lupa tangan yang melingkar di pinggang istri cantiknya

"Jeno, jangan memulai"

Jeno hanya terkekeh melihat wajah istrinya yang mulai memerah karna ulahnya

"Aku berangkat dulu sayang"

"Hmm" hanya deheman dan anggukan yang Jeno dapatkan

Sebelum jeno benar benar berangkat dia menyempatkan waktu untuk mencium pipi jidat bahkan bibir manis haechan

"Mhpp.." dapat Jeno dengar lenguhan panjang yang keluar dari mulus haechan saat dia mencium bibirnya

Tak ada napsu dalam ciuman yang Jeno berikan hanya ungkapan rasa cinta dan sayang yang di utarakan lewat ciuman panjang itu





Belum ada pict ya buat adegan kokop mengkokop, nanti adengan wleowleo baru ada. Itupun di usahain🤫🤭🙏





Chosen family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang