"mom aku pulang" tak ada sahutan yang jisung dengar, mungkin mommy nya sedang berada di belakang melihat kolam ikan yang baru 1 bulan di renovasi
Jisung mencari haechan ke sudut ruangan, benar saja mommy nya ini sedang melihat lihat kolam ikan di belakang rumahnya
"Mom aku pulang"
"Oh astaga mommy minta maaf sayang karna tidak menyadari kehadiranmu"
"Hmm" hanya deheman yang di berikan jisung karna memang hari ini sangat melelahkan baginya
"Baiklah kau mandi, mommy akan memasak"
Setelah jisung pergi ke kamarnya haechan mendengar suara mobil Jeno sedang terparkir di garasi
"Aku pulang" ucap Jeno sambil menutup pintu
"Mandi dulu, aku sudah menyiapkan makan untuk kita" haechan berucap sambil membawa tas dan jas suaminya, karna memang sudah kebiasaan yang haechan terapkan sampai sekarang
~~
Kebiasaan keluarga di mulai dari kesadaran sendiri, itu yang Jeno dapat dari rumah tangga yang hampir menginjak usia 17 tahun ini.
Seperti tadi saat setelah makan malam haechan yang bertugas mencuci semua piring lalu Jeno yang akan membawakan piring di susul dengan jisung yang merapikan meja tempat ia dan kedua orangtuanya makan.
Semua itu Jeno terapkan saat jisung berusia 6 tahunSekarang keluarga kecil ini sedang berada di ruang tamu sambil menonton serial drama yang sedang tayang di televisi
"Jisung, bagai mana sekolah mu?" Tanya haechan
"Biasa saja" jawab jisung tanpa menolehkan pandangannya ke arah haechan
"Tidak ada yang perlu di bicarakan bukan?"
"Hmm"
Hanya deheman yang haechan dengar dari anaknya, sifat jisung yang cuek dan tidak banyak bicara ini menurun dari Jeno bahkan semua yang ada pada diri jisung 100% duplikat Jeno
"Oh aku lupa, besok ada rapat orang tua murid" barulah jisung menatap mommy nya
"Ada apa?" Tanya haechan sedikit was was akan hal itu
"Mungkin tentang bayaran sekolah mom" Jeno menjawab karna tau raut khawatir yang terlihat di wajah istrinya
"Hmm sepertinya begitu"
"Kau tidak perlu khawatir, jisung kita ini baik. Iya kan son?" Jeno berucap sambil menyenggol kaki anaknya itu
"Aku akan jaga diri mom, aku juga tidak akan mengecewakan kalian. Percaya lah padaku" seakan tau apa yang Daddy nya isyaratkan jisung berucap seperti itu sambil memegang tangan haechan untuk menenangkan kekhawatiran mommy nya
Sebuah ide terlintas di pikiran Jeno, dengan jahil Jeno bertanya apakah putranya ini sudah mempunyai kekasih
"Oh iya, apa kau sudah punya kekasih jisung?"
"Ayolah dad, topik yang sangat tidak menarik"
"Lagi pula kau sudah besar sayang, kita menormalisasikan itu
"Tidak ada, apa kalian puas" ketua jisung sambil melangkah ke arah kamarnya
"Lihat lah sayang, anak ku mirip sekali dengan mu" ucap haechan sambil melempar bantal kecil kepada suaminya
"Aku rasa kita harus memberikan jisung adik sayang agar dia tidak terlalu cuek seperti ini"
"Tidak Jeno, kau ini kenapa selalu menyangkut pautkan hal lain dengan urusan ranjang"
"Ayolah mom, lagipula jisung sudah besar sekarang"
"Tidak sekarang Jeno aku masih lelah"
"Hmm baiklah, tapi besok kan?" Ucap Jeno sambil menaik turunkan alisnya dan jangan lupakan senyuman menyebalkan itu oh astaga
Haechan tidak menghiraukan perkataan Jeno, dia melenggang pergi menuju kamarnya, jika di ladeni maka Jeno akan semakin menjadi jadi
"Mom ayolah, satu saja" teriak Jeno sambil menyusul istrinya pergi ke kamar
Jisung yang mendengar teriakan Jeno sudah hafal bahkan faham jika Daddy nya ini pasti meminta untuk berhubungan dengan mommy nya
"Tua Bangka itu kenapa besar sekali hasrat nya" ucap jisung sambil memainkan handphone miliknya
Jisung dulu bercerita kepada neneknya tentang Jeno yang setiap hari meminta jatah kepada haechan, bahkan jisung hampir ingin mengomel kepada Jeno karna setiap hari Jeno selalu memaksa mommy nya untuk berhubungan, namun neneknya berucap bahwa itulah bentuk cinta yang di ungkapkan suami istri
Sedikit dulu, lagi kurang enak badan🙏🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Chosen family
Romance❤️🤏 Ternyata memiliki suami dari dasar perjodohan tidak lah menakutkan seperti apa yang di bilang orang terhadap dirinya, kini haechan menjalani kehidupan dengan baik bersama Jeno setelah beribu debat panjang