4

105 9 0
                                    

Another place

"Selamat ulang tahun ayang"

"Selamat ulang tahun sayang"

Dua lelaki yang kini berada di hadapannya kini menatapnya dengan binar bahagia sambil memegang kue ulangtahun untuknya

"Oh astaga, terimakasih kesayangan ayang" ucap lelaki yang saat ini sedang berulang tahun sambil memeluk mereka

"Aya ingin apa dariku?" Tanya sosok yang lebih muda dari mereka berdua

"Ayang tak ingin apa apa dari kalian, hadirnya kalian saja sudah cukup bagiku"

Keluarga yang saat ini sedang merayakan ulangtahun sang kepala keluarga kini sedang membersihkan meja makan karna ulah mereka yang saling melemparkan kue satu sama lain, bukankah keluarga yang harmonis bukan?

"Chenle ini sudah larut, bersiaplah untuk tidur sayang" ucap lelaki manis yang di yakini sebagai ibu dari keluarga ini

"Baiklah" tanpa berlama lama sosok bernama chenle itu kini masuk kedalam kamarnya sendiri meninggalkan kedua orangtuanya

"Jaemin aku meminta hadian ulangtahun ku"

"Baiklah apa yang kau mau Mark hyung?"

"Aku ingin kau berhenti dari pekerjaan mu"

"Tidak bisa Mark, aku sudah mengatakan padamu bahwa aku akan menetap bekerja di sana"

"Ini demi kebaikan keluarga kita jaemin" jawab Mark sosok kepala keluarga yang sedikit meninggi kan nada bicaranya

"Harusnya dulu kau tak melakukan kesalahan Mark hyung"

"Cukup jaemin!!, kenapa kau mengungkit masa lalu, ini sudah lebih  dari sepuluh tahun"

"Aku tak akan lupa dengan apa yang kau perbuat dulu hyung" jawab jaemin sambil melangkah pergi meninggalkan ruang makan yang masih berserakan akibat ulah Mark yang baru saja menghempas semua yang ada di meja hingga berceceran di lantai

"HARUSNYA DULU AKU TAK MENIKAHI MU JALANG" suara lantang Mark menggema sampai memenuhi seisi rumah bahkan mungkin saja anaknya mendengar itu semua

Chenle tentu saja sudah mendengar kata itu hampir setiap hari, kata kata yang di ucapkan ayahnya untuk ibunya yaitu jaemin terus menjadi duri di dalam hatinya.

Dia tau bahwa ibunya bekerja untuk melayani lelaki hidung belang di luaran saja, menjajal kan tubuhnya untuk mendapatkan uang, sementara Mark ayahnya?? Bekerja di perusahaan kecil di sebrang kota tempat mereka tinggal

Setiap hari jaemin dan Mark akan bersikap seperti keluarga pada umumnya di depan chenle namun setelah chenle tidak ada entah apa saja yang orang tuanya ini ucapkan satu sama lain

Tak ada yang sempurna di hidup lelaki bernama chenle ini, yang seharusnya rumah tempat semua anak berlindung kini hanya tempat untuk chenle berteduh

Chenle pikir jika dia berangkat sekolah semua akan baik baik saja, semua kepedihan dan penderitaan nya di rumah akan terlupakan karna belajar dan bermain bersama teman baru

Namun salah, sekolah tempat terakhir yang ia yakini akan melindungi nya kini telah menjadi neraka untuknya

Dirundung, di pukul bahkan ucapan jalang untuknya sudah menjadi sarapan pagi bagi chenle, tak ada satupun yang chenle percayai saat ini bahkan dia tidak percaya kepada dirinya sendiri untuk bisa menjalani hari hari yang begitu menyakitkan ini sampai akhir

Jika tak ada Mark jaemin akan berdiam diri di kamar, sesekali chenle mendengar isakan tangis di kamar bundanya

Namun jika tidak ada jaemin Mark akan terus mengomeli bahkan sampai berani memukul chenle, tapi jika mereka semua berkumpul seolah olah mereka yang selalu menyayangi chenle dan akan terus menjadi pelindung bagi chenle

Pernah suatu ketika chenle membuntuti jaemin untuk mencari tahu apa pekerjaan bundanya, namun  tak pernah terpikir oleh chenle bahwa bunda satu satunya yang ia harapkan untuk bisa menjadi tempat kepercayaan nya kini sedang bersenggama dengan lelaki lain, lelaki yang bukan ayahnya

Setelah kejadian itu chenle menerima semua umpatan yang temannya berikan kepadanya, bahkan chenle pernah hampir di lecehkan oleh teman sekelasnya

"Tuhan kenapa hidupku seperti ini, apakah di depan sana ada sesuatu yang istimewa sampai aku bisa bertahan hidup sejauh ini" ucap lirih chenle sambil menutup telinga nya yang tak ingin mendengar suara teriakan Mark dan jaemin yang saling melemparkan kata yang membuat air mata chenle berlomba lomba untuk turun

"Aku lelah tuhan, tolong selamatkan aku" tak tertahan kini air mata yang sudah menggebu ingin turun akhirnya turun juga tanpa menunggu pemiliknya memejamkan mata

Menangis tanpa bersuara adalah hal yang paling menyakitkan di dunia ini, namun itulah yang selalu chenle lakukan setiap malam sebelum tidur

Tak ada harapan untuknya hidup, dia hanya menjalani hidup mulai sekarang sampai akhir cerita hidupnya

Namun tak pernah terduga baginya untuk pertama kalinya ada seseorang yang membantu dia dari serangan Karina dan teman temannya, sosok lelaki manis dan juga cantik yang dia sebutan mommy kemarin

Sebuah harapan kecil muncul pada chenle setelah mengetahui bahwa masih ada sedikit orang yang perduli kepadanya

"Mommy..bantu aku" suara yang pilu membuat siapa saja yang mendengar pasti akan merangkulnya chenle keluarkan berharap sosok yang ia panggil ada di depannya sekarang juga

06:23

Silau dari pantulan jendela kamarnya membangunkan sosok yang sedang meringkuk di bawah dengan tangan yang memeluk lututnya sendiri, setiap pagi chenle akan terbangun dengan silaunya matahari dan seperti biasa melanjutkan hari harinya di sekolah untuk mendengarkan ucapan mencemooh terhadap dirinya

Setelah selesai membereskan apa saja yang harus ia bawa ke sekolah, chenle melihat jaemin di depan sana sambil melihat televisi

"Selamat pagi bunaa.."

"Selamat pagi sayang" memeluk tubuh kecil anaknya

"Apa Buna tidak membuat sarapan untuk ku?"

"Kau beli saja ya sayang"  ucap jaemin sambil memberikan uang kepada anaknya

"Hmm baiklah" selalu saja seperti ini, setiap pagi chenle akan melihat botol alkohol dan Mark yang sedang terbaring dengan botol yang masih berada dalam genggamannya dan jaemin yang tidak akan pernah membuat sarapan untuknya bahkan untuk jaemin sendiri dia akan membeli dari luar

Chenle tak pernah merasakan bagai mana masakan jaemin dari kecil sampai sekarang, dulu chenle tinggal di rumah ibuknya jaemin, di sanghai China

Namun setelah dia memasuki sekolah menengah atas jaemin menjemputnya dan bilang jika chenle harus sekolah di Korea dan tinggal bersama jaemin dan Mark

Saat ini chenle merindukan semua tentang sanghai dan juga orang orang disana, tak ada yang bisa mengalahkan kebaikan winwin dan yuta sosok omah dan opah bagi chenle bahkan orang tuanya sekalipun

Koreksi jika ada yang salah ya🙏
Terimakasih semua, selamat membaca





Chosen family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang