5

115 13 2
                                    

Terlihat haechan sedang menarik nafas begitu dalam sebelum masuk ke dalam kantor yang sangat besar ini

"Apa momy tidak apa?" Tanya jisung karna sejak tadi di perjalanan saja haechan terus meremat tangannya

"Ah iya, kau boleh pergi sekarang sayang"

"Aku akan antarkan mom terlebih dahulu"

"Nanti bisa terlambat sayang"

"Tak apa, mommy lebih utama disini"

Setelah debat yang tak cukup panjang akhirnya jisung mengantarkan haechan kedalam kantor ayahnya

Sebelum jisung berangkat haechan memintanya untuk mengantarkan saja sampai depan kantor karna takut anaknya terlambat sekolah

Haechan menjadi gugup sekarang karna sudah lebih dari 15 tahun setelah sebuah kejadian 'itu' menimpa dirinya, kejadian yang tak pernah haechan sangka

"Apakah itu benar haechan istrinya bos kita"

"Waah haechan"

Terdengar suara ricuh menyambut haechan dan juga jisung

"Haechan" sapa seorang wanita dengan perawakan lebih pendek darinya

"Sudah lama sekali kau tidak kemari, bagaimana keadaanmu sekarang?"

"Aku baik jisoo noona"

"Syukurlah, siapa dia haechan apakah jisung?" Tanya jisoo sambil melihat kearah jisung

"Iya dia jisung ku noona, jisung perkenalan dirimu kepada aunty"

"Halo aunty aku jisung"

"Astaga kenapa kau tinggi sekali"

"Tingginya bahkan hampir mengalahkan Daddy nya Noona"

"Oh astaga benarkah?"

Setelah suara jisoo terdengar banyak karyawan lain yang berdatangan untuk melihat bahkan menyapa mereka, tak ada yang tidak terkejut tentang jisung yang mulai tumbuh jauh dari kata baik saat ini

"Mom, aku akan terlambat jika begini" jisung sedikit berbisik di telinga haechan

"Oh astaga mommy lupa sayang"

"Permisi semuanya aku akan langsung keruangan Jeno, ayo jisung"

"Ah baiklah haechan semoga harimu menyenangkan"

"Terimakasih"

"Kau juga jisung"

"Terimakasih semuanya"

Sampai dimana haechan berdiri di depan ruangan yang bertuliskan nama suaminya, haechan tersenyum.
Rasanya menyenangkan jika mengetahui Jeno akan terkejut dengan kehadirannya

"Permisi" tanpa mengetuk pintu haechan dan jisung langsung masuk kedalam ruangan besar itu

"Ketuk pintu ter_" belum sempat Jeno melanjutkan ucapannya, dia di buat terkejut oleh dua orang yang sedang berada di depannya ini

"Astaga sayang" Jeno langsung bangkit dari kursinya dan langsung menerjang tubuh berisi haechan

"Kejutan"

"Kau tak apa apa kan sayang?"

"Aku tak apa Jeno, tenanglah"

"Mom, dad aku akan berangkat sekarang"

"Baiklah"

Jisung langsung menancap kan gas motornya karna dia sudah sangat telat sekarang

Benar saja setelah hampir sampai di depan sekolahnya pintu gerbang sudah di kunci dari dalam, namun jisung tak habis akal, dia titipkan motornya ke tempat bengkel yang dekat dengan sekolahnya dan langsung memanjat tembok tinggi di belakang sekolah agar bisa masuk lewat belakang

Chosen family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang