mos

57 7 0
                                    

barisan para murid baru sudah berjejer rapi ditengah lapangan. liat itu shikadai menguap. bikin mitsuki disebelahnya ngikut nguap.

"banyak banget manusia. ini kita bakal sekelas ga ya?" boruto nanya sambil jalan buat ikut baris.

"gatau dah. males banget gue"

mereka sudah hampir limabelas menit berbaris mendengarkan wanita gendut paruh baya yang berbicara tak henti hentinya didepan sana. bikin boruto sama shikadai saling menyender dan tertidur.

"YANG TIDUR DIBELAKANG!! MAJU KALIAN BERDUA!!"

teriakan itu bikin boruto sama shikadai otomatis melek. jantung mereka berasa pengen copot. bayangin aja, itu suara ibu-ibu gendut tanpa mic aja menggelegar, apalagi beliau pake mic sambil teriak kayak barusan.

"lo ngapain tidur bego!"
"lo juga tidur sialan!"

akhirnya mau gamau mereka berdua diseret kakel buat maju. jadilah sekarang mereka menjadi pusat perhatian semua mata yang ada disana.

kuping mereka dijewer sama pak kakashi. si opung uban kalau kata boruto. mereka ngeringis kesakitan.

"ettt!! sakit elah opung!!"
"jangan panggil kayak gitu kalau lagi disekolah!" bisiknya ditelinga boruto.

"nah murid murid, yang seperti ini jangan dicontoh ya. mereka adalah golongan manusia bertulang lunak. jadi jangan sesekali mencontohnya!"

para murid tertawa. sedangkan boruto dan shikadai mendengus. cukup malu sebenarnya. dan setelahnya pak kakashi lanjut menceramahi keduanya dihadapan seluruh murid disana.

mata biru boruto mengedar memperhatikan beberapa manusia yang berjajar rapi dihadapanya. hingga matanya bertemu tatap dengan mata hitam belo berlapiskan kacamata. alisnya terangkat karena terkejut. yang ditatap juga mengalami hal serupa.

sarada yang bertatapan dengan boruto langsung memalingkan wajahnya. entah kenapa dia tidak mau bersitatap dengan mata biru itu. rasanya ada malu malu nya gimana gitu.

dia menunduk kala masih bisa dia lihat boruto yang masih menatap kearahnya. ada yang berbeda dengan laki-laki itu. dulu dia cebol, sekarang anaknya udah tinggi banget. makan tiang apa ya dia? pikir sarada.

sekarang boruto lagi ngasoh dibawah pohon mangga pinggir lapangan. hampir setengah jam dia berdiri sambil angkat satu kaki tadi. mana diceramahin panjang lebar sama si opung uban. dia juga udah selesai mintain tanda tangan kakel, sama mungutin sampah. badanya jadi lengket banget karena keringetan.

"anjinglah! tau gini gue bawa baju ganti" katanya sambil mendengus dan mengipas ngipas mukanya. tak lama ada sebuah botol cola terjulur dihadapanya. bikin boruto mendongak. ada cewek rambutnya biru. mana cantik banget lagi. boruto langsung duduk tegak. dia pernah liat cewek ini sebelumnya. tapi dimana ya?? boruto lupa ah.

"kenapa ya teh?"
"teh? oh my god! yang bener aja you panggil i teh??"
"lah? apa dong?"
"kakak dong!" katanya sambil ketawa. cantik gini euyy!!

"yaudah, ada apa ya kak?"
"hahaha, nih! i beliin buat you"
boruto mengambil botol cola itu.
"buat gue?"
"buat pohon mangga aja. yaiya buat you!"
"hehe, makasih"

eida, cewek berambut biru itu adalah salah satu anggota osis yang mengurus mos. posisinya sebagai wakil ketua osis. 

"you masuk jurusan apa?" tanyanya sambil ikut jongkok dipinggir boruto.
"ipa"
"yah, ga sejurusan ya kita"

baru mau jawab ada yang nendang pahanya.
"belom apa-apa udah berani ngalus aja lo!"
"cih! ngalus apaan sih nyet??"
"ini buktinya? yang lain pada ke aula lo malah disini berduaan!"
"iri bilang bos!!"
kawaki mau nendang kaki boruto lagi. sebelum kakinya ditahan cewek rambut biru itu.
"udah kawaki, emang udah mulai?"
kawaki yang ditanya ngangguk acuh.

"balik sana lo tolol! udah pada ngumpul di aula"
boruto mendengus. kakaknya ini gaada lembut lembutnya samsek kalau sama dia. beda kalau sama hima!!

"banyak bacot lu ah!" katanya sambil melangkah pergi. meninggalkan kawaki yang mendengus. eida bangun, dia megang tangan kawaki. bikin laki-laki bermata hitam pekat itu menatapnya aneh.

"jangan terlalu kasar sama adik kamu kawaki, kasian"
"ck! gausah ikut campur!"
katanya galak dan segera menyusul yang lain ke aula. dia adalah ketua osis. sementara eida menghela nafas. udah biasa ngadepin kegalakan kawaki.

"gue bakal taklukin lo kawaki." gumamnya.

Mantan Pacar??  [BORUSARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang