hari kedua mos

62 9 1
                                    

sekitar jam 06.00 semua murid baru dikumpulkan di aula. mereka berbaris sesuai jurusan. hari ini jadwalnya ada kuis tanya jawab, dan pembagian kelas.

dan hari ini boruto telat bangun. dia sampai disekolah tepat jam 06.00 dan jarak dari gerbang ke aula lumayan jauh. dia berlarian menuju aula. saat pintu dia buka semua mata menatapnya. dia nyengir.

"yosh! tepat waktu!"

kawaki yang duduk dipinggir aula menatap galak sang adik. padahal dari semalam sudah diperingati agar tidak telat. tapi liat? bocahnya masih aja telat.

"kamu telat! ini sudah jam 06.02!!" kata salah satu panitia. sudah tidak ada guru yang mengawasi. hanya ada beberapa anak organisasi disana.

"salahin aula nya aja kak kejauhan!"
kawaki mendengus mendengar jawaban cablak sang adik. dia bangun.

"lo kalau telat ya telat aja. gausah nyari nyari alesan!" boruto memutar mata malas. dia tak menanggapi. dan duduk dibarisan paling belakang.

"oke, sekarang kalian isi kotak ini pake kertas berisikan pertanyaan. lengkap dengan nama dan jurusan kalian. nanti salah satu diantara kalian juga yang akan menjawab" itu kagura. dia ikut menjadi salah satu panitia mos ini.

para murid sibuk menulis dan melipat kertas mereka masing masing. hingga semua kertas terkumpul disebuah kotak kaca besar dihadapan mereka.

"saya akan pilih tiga dari kertas ini. nanti saya juga yang akan menunjuk siapa yang akan menjawabnya" kata kawaki selaku ketua osis. eida berdiri disampingnya. membuat para murid laki-laki menatapnya penuh kagum.

"pertanyaan pertama, kenapa langit gabisa digapai?" agak dongkol membaca tulisan itu sebenarnya. tapi murid murid malah ricuh.

membuat kawaki menatap malas kertas yang dia baca itu. matanya mengedar mencari murid yang akan dia pilih untuk menjawab.

"lo yang dikuncir jawab coba"

shikadai yang mau nguap mengurungkan niatnya. dia langsung menunjuk dirinya sendiri.
"saya kak?"
"hem. buru jawab"
shikadai gelagapan. kenapasih dia dapet pertanyaan konyol macam itu? nyusahin aja batinya geram.

"err, ngapa ya? siapa sih yang nanya? soal begitu segala ditanyain!" katanya malah sewot. bikin para murid tertawa.

"udah jawab aja" shikadai menatap kawaki malas. monyet lah batin dia.

"langit gabisa digapai karena langit adalah sesuatu yang sulit ditembus. itusih seinget gue kata guru ngaji gue dulu"

riuh tepuk tangan pun terdengar. sarada tersenyum. dia juga inget kata kata pak ustad iruka itu.

"oke lanjut pertanyaan kedua" kawaki kembali mengacak kertas dan mengambil salah satunya.

"kenapa kak..." suaranya menggantung. dia langsung melempar kertas itu. bikin kagura memungutnya. senyumnya terbit.

"kita harus adil. dibacain aja"
"lo aja yang baca." katanya acuh. bikin eida penasaran.

"oke pertanyaan kedua. kenapa kak eida cantik banget, btw no wa nya berapa" dan setelahnya kembali riuh.

eida selaku yang menjadi topik terkekeh geli. jadi inget waktu dia mos juga dulu.

"ayok kak eida silahkan dijawab"

"haha, sebelumnya makasih, tapi sorry ya, i udah taken. pacar i galak juga. jadi gabisa i share no wa nya" jawabnya sambil melirik kawaki. sementara kawaki cuma diem dengan muka datar andalanya.

"yah! penonton kecewa kak!!"
"siapa pacarnya kak!"
teriakan demi teriakan terdengar begitu menyebalkan ditelinga kawaki. bikin dia muak.

"kalian bisa nanyain itu lain waktu. sekarang gue lanjut kepertanyaan terakhir." katanya. bikin semua murid terdiam. aura kawaki begitu menakutkan.

"kalau bisa milih, kalian milih balikan sama mantan atau nyari yang baru?" kawaki menutup matanya rapat-rapat. sudah feeling para murid baru ini tidak akan jauh dari sifat angkatanya dulu. pada kaga punya akhlak.

"ayok boruto jawab coba!"

boruto yang daritadi mainin pulpen mendongak. "kenapa gue sih??" protesnya. kawaki cuma senyum miring.
dan boruto tau niat busuk kawaki itu.

sial! katanya dalam hati. dia mendengus. tapi dia berdiri. helaan nafasnya membuat semua orang menunggu jawabanya.

terutama si gadis berambut hitam pendek sebahu itu. entah kenapa dadanya berdegub tak karuan. padahal bukan dia yang disuruh buat jawab.

"menurut gue..." mata birunya mengedar. seolah mencari seseorang. hingga mata belo hitam berhasil mengunci tatapanya.

"menurut gue mending balikan sama mantan." katanya. membuat seisi aula ricuh. ada yang sependapat denganya, dan ada juga yang tak menyetujuinya.

"alesanya?" boruto memicing kearah kawaki. sialan banget ini kakaknya. tadi yang lain ga digituin tuh??
"terlalu males nyari yang baru." jawabnya cepat.

dan jawaban boruto barusan sukses membuat sarada menunduk. dia menggaruk tengkuknya yang tak gatal. coco yang disebelahnya menatapnya heran. matanya memicing.

"lo mau ngajakin sarada balikan ya??" tanya coco sambil nunjuk boruto. bikin boruto gelagapan.

"h-hah?? emang mantan gue sarada doang apa!" katanya sewot. dia melipat kedua tanganya didada.

"kan emang mantan kamu cuma sarada?" itu mitsuki. dan setelahnya suasana begitu riuh. mereka teriak cie cie ke sarada sama boruto. bikin dua insan itu menunduk karena malu.

sementara kawaki lagi geleng geleng liat tingkah malu malu anjing sang adik.

○○○

"oke sekarang gue mau ngumumin tentang pembagian kelas. yang jurusan ipa ke kiri, yang ips ke kanan"

eida berdiri dibarisan jurusan ipa. dia cuma mau deket sama kawaki. padahal tadi dia disuruh ngurusin anak ips. tapi dia nolak.

"ipa satu, bla bla bla"
"ipa dua, bla bla bla"
"yang terakhir, ipa tiga. yaudah sisa yang belum disebut aja"

sarada kembali mendapati jantungnya berdegub kencang. sial. dia satu kelas dengan sang mantan!

"CIE MANTAN SEKELAS!!"
kata iwabe sambil berteriak. bikin sarada melotot. dan boruto hanya mendengus.

sarada ngeringis. ada happy nya sih emang, dia sekelas lagi bareng temen-temen masa kecilnya itu. tapi kenapa harus semua orang tau kalau dia dan boruto mantanan sih??? kan sarada malu! MAMA!! teriaknya dalam hati.

dan mereka semua harus duduk sesuai kelas mereka. mereka membentuk sebuah lingkaran. dan berpegangan tangan. mereka akan berdiskusi soal jargon kelas mereka masing-masing.

"lepasin gue iwabe monyet! gue mau duduk deket sarada!!"
"sadar diri metal tot!!
"sarada aku mau duduk sebelah kamu!!"

sarada menghela nafas. lagi lagi dia kebawa bawa. pikirnya.

sarada terlonjak saat tanganya tiba-tiba digenggam seseorang yang sekarang berdiri menjulang disebelahnya.

"boruto!! jangan ambil start! lo cuma mantan!!"
boruto mendengus. dan setelahnya kawaki datang memberi intruksi.

"hai, udah lama gaketemu. lo kangen gue ga?" katanya bisik-bisik tepat dikuping sarada. bikin pipi sarada blushing.



























cuma mau kasih tau, cerita gue yang 'Nikah Sama Temen' masih dalam refisi. masih bingung soal alur. sebagai pengalihan, gue publish yang ini dulu.

Mantan Pacar??  [BORUSARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang