pak kades familly

57 8 0
                                    

hari minggu pagi seperti biasa naruto sedang memandikan burung kesayanganya. si pentol. itu nama yang ngasih si boruto. karena unik, naruto iya iya aja.

"pagi papa!" sapa putri semata wayangnya. dia tersenyum dan mengusak lembut rambut himawari.

"pagi juga princess"
"ayok sarapan dulu! tadi buna nyuruh hima panggil papa"
naruto mengangguk. didalem dia liat baru ada si sulung.

"abang belum bangun mas?"
"belum yah"
naruto terkekeh. bujangnya yang satu itu sudah tak aneh.

"hima bangunin abang mu gih" hima ngangguk. kamar kakaknya itu ada dilantai dua. dia melirik kepintu coklat bertuliskan
'dilarang masuk yang punya suka gigit'
itu dengan terkikik. abangnya yang satu ini emang kocak.

"abangg!!!" karena tidak ada jawaban, hima langsung ngebuka pintu. dan nampaklah sang abang yang lagi tidur pake kaos oblong berwarna pink pastel.

"aduh, gimana mau punya pacar ini tidurnya aja gaya angin topan gini?" katanya menghina sang abang.

"abang! abang bangun ih!! ayok sarapan dulu!!"

boruto terkesiap denger teriakan hima tepat ditelinganya. dia ngusap-ngusap telinganya yang terasa budek.

"himaa apa sih dek, ini hari mingguuuu" rengeknya. dia kembali menyelimuti semua badanya. bikin hima mengembungkan pipinya kesal. anak yang baru masuk SMP itu mendengus. setiap kali bangunin abangnya yang satu ini pasti terjadi drama yang panjang.

"abang bangunn!! nanti abis sarapan anterin hima kerumah kakek hiashi!!"

"gamauuu"
"iiiiihhh!!! kenapaaa???"
"sama mas aja jangan sama abang dek!"

boruto bergidik dibalik selimutnya. dia paling malas kalau berurusan dengan kakek dari sang buna nya itu. dia sudah SMA sekarang. dan kakeknya itu masih saja memperlakukanya seperti bocah SD!! gamau! boruto gamau!!

"mas ada urusan. tadi mas bilang mau ngurusin makalah" katanya dengan nada lemas. bikin boruto gatega. dia menyibak selimutnya. mendapati ekspresi sedih sang adik.

"hm, yaudah iya abang anterrr"
"YEAY!! SAYANG ABANG BANYAK BANYAK!!!" katanya kegirangan sambil melukin leher boruto. bikin boruto terkekeh.

mereka menuruni tangga guna ikut sarapan bersama.

"pagi buna cantiku, pagi ayah" nadanya melemas diakhir. bikin naruto mendelik.

"kebiasaan!" katanya sambil ngejitak dahi boruto. bikin boruto kelojotan mengaduh sakit. dan kawaki yang liat cuma menatapnya datar.

"pagi juga abang, nanti habis sarapan anter hima ambil barang di kakek ya? buna sama ayah mau pergi. mas juga mau ngurus makalah katanya"

"iya buna" jawabnya lembut. liat itu naruto tersenyum. anak tengahnya itu hanya bisa melembut dengan buna dan adik nya saja.

"gimana SMA bang?"
"ga gimana gimana sama aja"
"kamu gaikutan organisasi kayak mas mu?"
boruto mengangkat bahu acuh. dia belum tertarik. mungkin tidak akan tertarik.

"lo kalau mau ikut bilang aja sama gue. ntar gue kasih formulir nya. sekalian kasihin ke mantan lo. kemaren dia nanyain formulir"

boruto mendelik kearah kawaki. dasar mas monyet! hatinya mendesis tajam.

alis naruto dan hinata mengerut.
"mantan? siapa mantan abang? sarada?"
"emang mantan abang sarada doang apa??"
"loh? setau buna emang sarada aja? emang ada yang lain? siapa?"

kawaki tertawa. disusul hima dan naruto. bikin boruto mendengus dan lanjutin acara makannya.

"berarti sakura sama sasuke udah pulang kesini ya sayang?" naruto mengangguk. dia udah tau kalau kedua sahabat kecilnya itu memang akan kembali menetap disini.

"iya. sasuke balik dinas disini. dan bakal netep sih. aku udah konfirm sama pihak pusat" hinata mengangguk ngangguk faham. dia senang, soalnya temanya balik setelah tiga tahun lalu pindah ke kota lain.

"yaudah, abang nanti sekalian anterin puding buatan bunda ke tante sakura ya?"

boruto melotot horor. "aduh bunda, si kawaki ajalaahhh" rengeknya.
"apaan? gue ga searah bego!"
"ck! tibang muter dikit!"
"lo yang searah ngapain jadi ngerusuhin gue sih??"
"hei! hei! kenapa jadi ribut sih? abang kamu disuruh buna mu malah balik nyuruh mas mu! ga baik!"
"ck! ayolah yaaahhh abang gamauu"

hima dan kawaki saling melirik. dan tersenyum jahat.
"kenapa sih? lo malu ketemu mantan lo?"
"apaansih! b-bukan gitu! gue males aja elah!!"
"males atau malu nih abangg" goda hima. bikin boruto jaw down. dia udah gatau harus ngelak gimana lagi.

iya dia jujur malu elah sama sarada! gatau kenapa setiap deket sama sarada boruto tuh malu. sial dia emang harus ngebiasain deket deket sama sarada biar ga malu lagi.




○○○




"asslamualaikum, tante sakuraaa" hima mengetuk ngetuk pintu hingga seseorang membukan pintu.

"walaikumsallam, oh? anak-anak naruto ya?"
hima sama boruto ngangguk. dan hima menyerahkan kotak merah berisikan puding yang buna nya titipkan itu.

"dari buna"
"masuk dulu" hima tentu ngangguk seneng. dia tuh kangen sama kak sarada nya. sementara boruto mengikutinya dengan lemas.

"eh? ada siapa inii??"
"halo tante sakuu!!"
"aaahhh!! hima udah gede kamu sayang!!!" merekapun berpelukan. bikin boruto tersenyum walau kecil.

tak!

"aww! kenapa om?" boruto memegang jidatnya yang dihadiahi sebuah jitakan oleh sasuke.

"gatau saya masih kesel aja sama kamu. dulu kamu macarin anak saya soalnya."
boruto ngeringis.

"loh? kok rame?"

boruto mendongak. lagi, matanya bersitatap dengan mata belo itu. bikin alisnya terangkat. jantungnya juga malah ribut. sialan.

"kak sarada!! kangen hima ga???"
"hima? himawari?? kok udah gedeee!!"
dan setelahnya sarada dan hima berpelukan. pertemuan itu berlangsung hampir sepuluh menit.

"yaudah tante, om, kak sarada, hima sama abang pamit dulu ya? kata buna lain kali main kerumah!!"

mereka bertiga mengangguk. sarada ikut mengantar hima dan boruto keluar.

sarada merhatiin boruto yang lagi masang helm warna pink hello kitty itu buat hima. dan setelahnya duduk diatas sepeda listrik berwarna pink yang dia yakini milik tante nata.

"hati-hati yaa"

keduanya ngangguk.
"babay kak sarada! jangan lupa nanti main kerumah!!"

setelah kepergian adik kakak itu sarada masih tak bisa menahan senyumanya. entah kenapa boruto hari ini terlihat sangat lucuk.

laki-laki yang berstatus sebagai mantan nya itu mengenakan kaos pink pastel polos kebesaran, celana hitam selutut, dan mengendarai sepeda listrik berwarna pink. itu terlihat sangat sangat menggemaskan!!

"kenapa kamu senyum senyum sendiri?"
sarada terlonjak mendengar teguran sang papa.

"e-eh?? engga! gapapa kok pah!"
"hm, kalau si boruto gangguin kamu aduin ke papa!"
"hah? gangguin?"
"iya. apalagi kalau ngajak kamu pacaran lagi! bakal papa sunat dia sampe buntung!"

sarada ngeringis. tapi dia terkekeh. ditariknya tangan sang papa untuk kedalam.

"papa ini ada-ada aja!"

Mantan Pacar??  [BORUSARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang