happy reading guys
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Gabriel pov:
sudah tujuh hari aku tinggal bersama sang dokter hanya saja kami cuman bertemu satu kali sejak pemeriksaan hari itu, entah mengapa dia jadi orang yang sangat sulit untuk di temui.padahal ada banyak hal yang ingin ku tanya kan, dari siapa nama nya, kenapa aku bisa ada di sini, kapan aku bisa pulang, kenapa kamar ini tidak memiliki jendela selain pentilasi untuk yang berukuran 5cm × 15cm dan masih banyak banyak pertanyaan pertanyaan lainnya yang ingin aku sampaikan.
Ini ventilasi saking kecilnya cahaya matahari aja gak masuk cuy, jadi bisa di bilang selama tujuh hari kulit ku gak ada di jamah sama cahaya matahari langsung lur kecuali cahaya lampu, mana udara nya dingin lagi.
setiap harinya akan ada seorang pelayan yang masuk ke kamar ku sambil membawa makanan dan satu pil obat yang wajib aku konsumsi setiap hari, katanya sihh itu vitamin cuman pas di tanya vitamin apa sibibi gak pernah menjawab nya.
karena gak di kasih jawaban jelas aku nolak dong buat minum obat itu soalnya aku gak mau mati muda cuman gara gara oper dosis obat yang bahkan aku sendiri gak tau dari mana obat ini berasal. bisa jadi pil yang bibi kasih adalah racun yang berbentuk kapsul, jadi intinya aku gak mau ambil resiko.
cuman yang jadi masalahnya setiap kali aku nolak bibi malah memaksa ku untuk tetap meminumnya dengan alasan ini adalah perintah tuan besar, entah siapa lagi tuan besar yang di maksud? itu, aku pun tak tau soalnya gak pernah ketemu.
gak mau ambil ribut, alhasil aku pura pura minum pil yang di kasih bibi. tapi pas bibi sudah pergi aku akan membuang nya ke dalam toilet yang tersedia di dalam kamar ku.
huh kau tau tinggal sendirian di dalam kamar yang luas ini nyaris membuat ku gila karena tidak ada yang bisa aku lakukan selain membaca buku dan menggambar, bahkan untuk keluar mencari udara segar aja gak bisa. kata bibi "maaf, tapi tuan besar tidak mengizinkan anda untuk keluar kamar"
aneh kan? lagian tuan besar yang sering bibi maksud itu siapa? soalnya setiap kali aku nanya bibi gak pernah jawab dan setiap kali aku ingin sesuatu pasti akan bersangkutan dengan tuan besar itu, yang katanya harus minta persetujuan dulu baru aku bisa mendapatkan hal yang aku inginkan.
AAARRRKKKKGGG RASANYA AKU INGIN CEPAT CEPAT KELUAR DARI SINI, TUHAN TOLONG BERI HAMBA MU INI PETUNJUK BAGAIMANA CARANYA KELUAR DARI TEMPAT TERKUTUK INI TANPA KETAHUAN SIAPAPUN....
TOK TOK TOK
"tuan Gabriel apa anda sedang tidur? Tuan besar ingin bertemu dengan anda"
Tiba tiba suara bibi dari arah luar mengagetkan ku yang sedang menulis semua keluh kesah yang ku tampung selama tinggal di sini ke dalam sebuah catatan kecil yang berukuran 1:1, ya.... Bisa di bilang aku menulis diary ku sendiri ke sebuah kertas doang bukan buku.
"H-ha?" Jawab ku, yang kalo gak salah Dengar bibi baru aja bilang kalo tuan besar itu ingin bertemu dengan diri ku.
Waw sebuah keajaiban dunia apa lagi ini?, berhubung kesempatan bagus tak datang dua kali jadi ayo kita setujui.
•
Singkat nya kami berdua ketemu an, tapi bukan di luar ruangan melainkan di kamar ku, anjing emang ku kira bisa keluar sebentar sekalian bisa menghirup udara segar dan mencari inspirasi baru untuk gambar nanti kalo semisal nya aku kembali di kurung di sini, niat awalnya sih gitu eh gak taunya malah kek gini.
Dan lebih anjing nya lagi tuan besar yang di maksud bibi selama ini adalah sang dokter donggg, kenapa gak bilang dari awal coba kan otak ku bisa rileks sedikit gitu sekalian gak mikirin macem macem tentang siapa tuan besar selama ini, ahh si bibi bikin naik darah aja, sumpah.
"dengan pasien 007 Gabriel Advent Alexander?" tanya sang dokter dengan nada dingin serta tatapan tajam ke arah ku.
"emmm i-iya?" jawab ku yang entah mengapa rasanya aku ragu kali ini, rasa seperti ada yang beda dari dokter sebelum nya, kayak....... aarrggg aku gak bisa menjelaskannya dengan kata-kata, pokoknya aku merasa ada yang beda aja cuma gak tau apa yang beda.
"Bagaimana kondisi mu? Apa kau merasa ada keanehan di diri mu?" Tanya sang dokter lagi.
"Enggak ada, cuman saya merasa sedikit lemas karena gak mendapatkan pancaran cahaya matahari langsung sejak waktu itu" jawab ku dengan harapan semoga dokter tau maksud dari kata kata ku barusan.
Kalo sampai gak paham juga ya.... Pasrah sih, yang baca aja paham masa seorang dokter gak paham.
"Ohh"
Respon dokter yang nyaris membuat mulut ku ternganga lebar, ini orang di katakan gak peka atau memang gak peka ya...., hey dok ini pasien mu mau pulang + mau keluar dari sini. Lu jadi dokter minimal peka dikit lah asu.
"Kau pasti tidak pernah meminum pil yang sering ku berikan ke Wildan bukan"
"......"
Tatapan tajam dari dokter membuat ku diam tak berkutik, bulu kuduk ku merinding parah dan seketika hawa di dalam ruangan terasa sangat mencekam dan menyeramkan.
𝐭𝐛𝐜, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐞𝐣𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐢𝐚.....
Makin lama kok aku merasa tulisan ku makin kacau ya? Apa lagi pas adegan seks Niat kesini eh larinya malah kesitu 🗿🗿 ahh dah lha terima nasib:)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐁𝐔𝐓𝐓𝐄𝐑𝐅𝐋𝐘 [On Going]
RomanceSebuah perjalanan takdir seorang mahasiswa kesenian yang bernama Gabriel yang tanpa sengaja telah mencuri perhatian dua mahasiswa kedokteran yang suka bereksperimen gila di tengah tengah hutan belantara. (Buset dah, ni anak pawang nya langsung dua...