15 | NARAYAN

109 28 24
                                    

Halo, semuanyaaa. I'm so sorry for the long wait.

Enjoy this chapter juseyo, kita ketemu lagi beberapa hari ke depan🤗

Enjoy this chapter juseyo, kita ketemu lagi beberapa hari ke depan🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***


Kerumunan di halaman luas istana sudah ramai saat kami bertiga tiba. Janav membuka jalan hanya dengan menampilkan wajahnya yang garang, aku dan Hayden mengekor di belakang seperti adik kecil yang takut hilang dalam kerumunan.

Bisik-bisik para prajurit rupanya cukup nyaring sampai aku bisa mendengar jelas semua ucapan mereka.

"Itu Putri Sofia."

"Dia menunggangi naga kesayangannya."

"Malang sekali nasib Pangeran Hayden."

"Kenapa?"

"Jodohnya seperti itu."

"Jaga ucapanmu! Dia tetaplah seorang Putri."

Aku menghela napas. Menatap sekeliling yang tampaknya tak begitu peduli pada kehadiranku. Padahal aku sedang tidak menyamar sama sekali, harga diriku sedikit terluka.

Lantas salah seorang prajurit dengan pakaian berantakan mulai mengenaliku.

"Itu Penyihir Dingin, apa yang dia lakukan di sini?"

"Kudengar dia dulu teman bermain Pangeran Hayden sewaktu kecil."

"Bukankah dia berbahaya?"

"Pangeran Hayden telah mencabut status berbahaya dari Penyihir Dingin, dia sudah bukan lagi ancaman selama kita tidak mengganggu hutan Dreafts."

Mendengar informasi yang terakhir itu membuatku langsung menatap punggung Hayden dengan perasaan terharu, kehangatan yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan matahari di langit tiba-tiba menyebar dalam dadaku. Hayden masih saja menjadi sosok paling pengertian dalam persahabatan kami, kepribadian seorang pangeran sepertinya memang berada di level khusus.

Hayden adalah tipe orang yang akan dengan senang hati merangkul jiwa berselimut kegelisahan, menjadi penawar dari rasa cemas tak terbendung bagi orang-orang yang berada dalam lingkup yang sama dengannya. Dia selalu berusaha membuat orang lain merasa senang, mengesampingkan dirinya sendiri demi membantu rakyatnya adalah bukti nyata betapa ia sudah siap mati demi Eruvel.

Saat ini, aku penasaran seperti apa suasana hatinya. Aku ingin mengintip ke dalam isi kepalanya agar tahu apa yang sedang ia sembunyikan dari raut setenang andala tersebut.

"Pendaratan yang sempurna Ruby." Putri Sofia tersenyum lebar pada naga yang dia tunggangi, lantas melompat turun tanpa adanya keanggunan sedikit pun.

Aku menundukkan pandanganku pada rumput yang menjadi tempat naga itu berpijak, hancur berantakan. Padahal rumput-rumput itu dirawat dengan sangat telaten, tidak pernah dibiarkan tumbuh melebihi mata kaki. Pendaratan yang sempurna, katanya.

Vhallscavepe: Tales of the Dead SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang