8

72 8 1
                                    

Sudah satu bulan sejak Mingyu menyatakan cintanya pada Myungho. Dan sejak saat itu, hampir setiap hari, Mingyu selalu mengungsi untuk tidur di kamar kost Myungho. Hanya untuk sekedar tidur disamping Myungho, tidak lebih. Eh tapi tetap dibumbui dengan cuddle sedikit.

Seperti malam ini, dengan tidak sopannya ia mengetuk pintu kamar kost Myungho padahal sudah pukul 10 malam, saat Myungho sudah terlelap ke alam mimpi. Mingyu datang dan meminta untuk masuk ke dalam sambil membawa bantal dan selimut di tangannya.

Myungho dengan setengah sadar membuka pintu kamar nya, dan melihat pacar nya di hadapannya sedang tersenyum lebar menatapnya.

"Lagi?", tanya Myungho lelah.

Mingyu terkekeh mendengar penuturan Myungho.

"Gak sekalian aja lo pindah kesini mas? Seminggu  bisa 5 kali lo ngungsi ke kamar gue", omel Myungho.

"Masuk dulu yuk sayang, dingin", balas Mingyu sambil mendorong Myungho untuk masuk.

Setelah masuk ke dalam, Mingyu menutup pintu kamar Myungho.

"Nanti kalau ibu kost tau lo pacaran sama gue, terus kita di gerebek karena lo tidur terus dikamar gue gimana?", Myungho terus mengomel sambil melipat tangannya di depan dada. "Lagian se-kasmaran-kasmarannya orang gak bakal sampe nginep di tempat pacarnya hampir tiap hari". "Terus ntar orang-orang disini mikir aneh-aneh lagi ke gue, mau tanggung jawab emang lo?".

Mingyu dengan setia mendengar seluruh ocehan Myungho. "Udah dikeluarin semua belum omelannya?".

"Apa? Lo kok malah nantangin?", balas Myungho.

"Ututu", Mingyu menjatuhkan selimut dan bantalnya ke lantai lalu merentangkan tangannya dan berlari kecil menghampiri Myungho. Ia memeluk Myungho dan mengelus-elus rambut bagian belakang kepala nya.

"Gue gak minta peluk mas".

"Udah ya ngomel nya sayang", bujuk Mingyu sambil bermanja-manja.

Myungho menghela nafas, "Yah gimana gue gak ngomel, orang kelakuan lo nya aja kayak gitu, padahal lo lebih tua dari gue, harusnya lo lebih ngerti kan dari gue".

Mingyu melonggarkan pelukannya, dan menyandarkan kepalanya di pundak Myungho, "Maaf sayang".

Myungho gemas dengan sikap Mingyu yang malah bermanja-manja padanya.

"Balik kamar lo gih", ujar Myungho.

Mingyu mendongak menatap Myungho setelah mendengarnya. "Hmm, hari gue lagi berat akhir-akhir ini, gue butuh peluk lo buat re-charge energi gue".

"Berat kenapa? Lo mau cerita?", Myungho tampak khawatir setelah mendengar keluhan pacar seumur jagungnya itu.

"Sambil tiduran boleh ya ceritanya?", pinta Mingyu.

Myungho akhirnya menganggukki permintaan Mingyu lalu melangkah bersama menuju ranjang Myungho.

Ranjang itu sebenarnya bukan ranjang king size, dan hanya cukup untuk satu orang, maka dari itu, ketika Mingyu merebahkan tubuhnya juga di ranjang Myungho, mereka akan tidur menyamping, saling membelakangi, atau saling berhadapan sambil memeluk.

Kali ini Mingyu meminta Myungho untuk tidur membelakangi nya, dan ia memeluk Myungho erat dari belakang. Mingyu menunduk membenamkan wajahnya ke dekat leher Myungho sehingga Myungho dapat merasakan desiran nafas dari Mingyu.

"Bos gue bikin gue pusing akhir-akhir ini", ujar Mingyu memulai percakapan.

"Kenapa emangnya? Lo ada bikin masalah?".

"Gue cuma bilang ke dia kalau gue mau pindah ke Apart sama cowok gue", jelas Mingyu.

"Ya emang apa hubungannya lo pindah ke Apart bareng cowok lo, sama kerjaan di kantor?", tanya Myungho yang belum konek dengan penjelasan Mingyu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TRIGGER (GYUHAO) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang