“BRENGSEK GILA! LO NGAPAIN CIUM-CIUM GUE!!! ASU ITU FIRST KISS GUE ELAH!”, teriak Myungho sambil mengacungkan jari telunjuk nya ke arah Mingyu.
Mingyu dengan santainya malah terkekeh sambil menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal. “Heheh”.
“SHIT ARGHH!”, Myungho meremat rambut-rambutnya kencang, masih frustasi dengan kejadian barusan.
Tiba-tiba Mingyu bersuara, “Gimana?”.
Myungho spontan menengok kearah Mingyu, “LO NANYA GIMANA? LO GILA?!”. “Lo tiba-tiba nyium gue, terus dengan muka santai lo itu lo nanya gue gimana?!!, GUE SHOCK NJIRR, TIBA-TIBA GUE JANTUNGAN, LO MAU TANGGUNG JAWAB HAH?!”, mengusap wajahnya kasar.
Kesabarannya hampir habis, ia ingin menampar wajah Mingyu sekarang. “Shit! Gue dilecehin hiks”, ujar Myungho meraung frustasi.
“Dilecehin gimana? Kan lo cowok gue”, jawab Mingyu.
Myungho membulatkan matanya menatap Mingyu tidak percaya.
“Tadi lo bilang mau pacaran sama gue kan?”, “Ya gitu kalau orang pacaran, boleh cium-ciuman”.
Myungho mengepalkan kedua telapak tangannya kencang dan merapatkan kedua kelopak matanya, saking merasa frustasinya dengan semua jawaban Mingyu.
“Gue boleh nonjok lo gak? Sekali aja”, pinta Myungho yang melangkah maju menghampiri Mingyu.
Ia mengacungkan telapak tangannya yang sudah mengepal dipenuhi tenaga dalam, siap untuk melayang ke wajah mulus Mingyu.
“Boleh, tapi udahnya gue cium lo lagi tapi ya?”, balasnya sambil merentangkan tangannya menyambut kedatangan Myungho.
Kepalang kesal, akhirnya benar saja, Myungho melayangkan tinju nya cukup kuat kearah pipi Mingyu. Mingyu sedikit lingbung tersungkur, tapi untungnya tidak sampai jatuh.
“STRESS!”, ujar Myungho.
Mingyu mengaduh kesakitan, ia mengusap-usap pipinya yang ditonjok Myungho. Ternyata sudut bibir nya ikut tergores sedikit, bulir-bulir merah mencuat keluar dari luka lecet itu. Sudut bibirnya berdarah.
Mata Myungho menangkap luka disudut bibir Mingyu, ia terkejut, apa sebegitu kuat tonjokkannya barusan.
Ia malah khawatir akhirnya.
Myungho mendekati Mingyu, mendongak melihat wajah Mingyu, menggunakan sebelah tangannya untuk menggapai bibir Mingyu.
Sialnya, Mingyu malah terbuai. Ia malah memperhatikan bagaimana cara Myungho menyentuhnya, menggapai sudut bibirnya yang terluka menggunakan ibu jarinya. Mata nya menelisik kesana kemari, memperhatikan tangan Myungho diwajahnya, lalu memperhatikan raut wajah Myungho yang tampaknya khawatir setelah melihat luka dibibirnya, dan terakhir ke pusat dari awal semua ini terjadi, mata Mingyu tampak sayu, ia ingin lagi.
Mingyu menunduk, mendekatkan wajahnya perlahan kearah Myungho.
Myungho menyadari pergerakkan Mingyu, ia menatap mata Mingyu yang terfokus ke bibirnya. Myungho kesal, padahal ia sedang khawatir pada Mingyu.
Saat wajah Mingyu sudah lebih dekat, Myungho malah mencubit kedua pipi Mingyu.
Mingyu mengaduh kesakitan lagi.
“Bisa gak sih mata lo tuh dijaga, lagi horny lo? Pengen banget nyium bibir gue perasaan!”, sahut Myungho memarahi Mingyu.
“Hikss sakit banget pipi gue yang, abis di tonjok terus malah dicubit. Bukannya diobatin”, jawab Mingyu.
Myungho menatap tajam Mingyu, ‘Apa lagi sekarang? YANG?, tiba-tiba manggil yang?’, oke Myungho capek, berurusan dengan Mingyu sungguh menguras energinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/377077728-288-k166975.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
̶T̶R̶I̶̶G̶G̶E̶R
Hayran Kurgu'kamu tuh pemicu, pemicu berkobarnya api cinta dalam dadaku ini hehe. membara sayangku!!', mingyu.