SR 7

48 10 2
                                    

Wilona menyadari bahwa Sagara hanya diam dan makan, tidak ikut berbincang dengan yang lain. Wilona berpikir mungkin karena Sagara anak baru, jadi susah untuk membiasakan diri, meski mereka sekarang menjadi teman

"wil? kok bakso nya ga dimakan? ga enak ya? kalo ga enak bisa pesen yang lain kok.. mau aku pesenin?" tanya reli

"iya wil, kamu kok ga makan baksonya? ga enak kah?" tanya Seano

Wilona buru buru tersadar dari lamunannya dan langsung menggeleng gelengkan kepalanya "engga kok, engga, baksonya enak! aku cuman lagi kurang enak badan aja, hehehe" jawab Wilona cengengesan

"kamu sakit?" tanya Sagara tiba tiba

Wilona dan yang lain mendengar itu sontak terkejut, sebab sedari tadi Sagara hanya diam.

"hah? engga kok kak! engga, aku ga sakit!"

"bener?" tanya Sagara sekali lagi

"udah lah gar, Wilona kan udah bilang dia ga sakit. lu khawatir banget sih? suka ya??" ledek Evan, Sagara yang mendengar hal itu sontak mengelak

"engga ya! gila lu, ga mungkin gua suka ama dia. kenal aja baru sekarang, masa langsung suka"

"kan siapa tau aja jatuh cinta pada pandangan pertama, iya ga?" ucapan Evan membuat semua orang tertawa tak terkecuali Wilona. sebenernya dia tertawa bukan karena candaan Evan, tetapi dia sedikit merasa aneh.

karena mendengar Sagara menggunakan kata non formal seperti "gua lu" itu membuatnya menjadi geli sendiri, karena menurutnya Sagara tidak cocok menggunakan bahasa non formal seperti itu

tak lama setelah obrolan singkat itu, suasana kembali hangat karena mereka mengobrol bersama, tidak berasa bel masuk sudah berbunyi dan makanan mereka juga sudah pada habis

"yah... udah bel, yaudah ayo masuk ke kelas masing masing. takut telat" ucap Seano dan di setujui oleh mereka semua yang berada di meja itu

"ah, dan apakah besok kita bisa duduk bersama kalian berdua lagi?" Wilona dan reli saling memandang, kemudian reli menjawab

"boleh kok kak Sean! tapi kadang kami jarang ke kantin, kalau mau ke kantin, samper saja kami ya? di kelas 10 IPA 3 gapapa kah?" tanya reli

"gapapa kok! sekalian kami mau tau kelas kalian dimana. baiklah ayo kembali ke kelas masing masing guys!" ajak Seano. dan mereka semua pergi ke kelas mereka masing masing

--------------------------------------------------------

bel pulang sekolah sudah berbunyi, murid murid satu persatu pergi ke arah gerbang untuk menunggu jemputan nya, ada juga yang sudah di jemput atau bahkan membawa kendaraan seperti motor atau mobil.

di sini lah Wilona, berada di depan halte yang ada di depan gerbang sekolahnya. menunggu jemputan dari rumahnya datang. tapi sudah hampir 2 jam dia menunggu, Wilona takut supirnya lupa untuk menjemput.

hari sudah semakin gelap, Wilona berpikir untuk memesan taxi online, tetapi dia mendengar suara klakson mobil dari arah kanan.

kaca mobil itu di buka, lalu menampilkan Sagara yang berada di dalamnya. "masuklah, aku akan mengantarmu. ibu mu bilang supir di rumah mu sedang pergi untuk mengantar ibu mu pergi ke rumah temannya. jadi ibu mu meminta ku untuk membawa mu pulang bersamaku"

Wilona tanpa basa basi langsung membuka pintu depan dan dia masuk lalu duduk tepat di sebelah Sagara yang sedang mengemudi.

"aku menunggu dari tadi, kenapa kau tidak bilang dari tadi?" omel Wilona

"aku lupa"

"iki lipi, nyenyenye"

"kau marah?" tanya Sagara

"untuk apa aku marah? aku hanya kesal, karena aku sudah menunggu hampir 2 jam di depan gerbang." ucap Wilona sambil melipat kedua tangannya di depan dada lalu bermain dengan ponselnya

Sagara yang melihat hal itu hanya tersenyum karena merasa gemas

"ibu mu bilang, besok dan seterusnya. kau akan pergi ke sekolah dan pulang bersamaku" ucap sagara memecah keheningan itu

"apa? yang benar saja.. nanti orang orang bisa curiga bahwa kita mempunyai hubungan! apa lagi tadi saat di kantin. bisa bisa nya kau khawatir padaku?"

"loh? memangnya kenapa? aku hanya khawatir, karena kau bilang kau tidak enak badan. aku takut nya kau sakit dan aku yang akan di omeli oleh ibu dan ayah mu" protes Sagara

"loh kok jadi kamu yang di omeli? kan aku yang sakit, aneh"

"ibu dan ayah mu itu menitipkan mu kepadaku saat di sekolah. jadi kalau ada apa apa dengan mu, maka aku yang akan di omeli, dasar."

"huh, suruh siapa kau mau saja menerima hal itu" jawab Wilona dengan nada sinis

"memangnya kenapa? toh aku mau melindungi jodohku ini saat di sekolah, agar tidak ada laki laki lain yang mendekati mu" Wilona yang mendengar hal itu langsung terdiam

'Apa? jodohnya? katanya? haduh kenapa jantungku rasanya berdetak semakin kencang.. apa aku akan mati ya?'

"kenapa diam? malu ya?" goda Sagara, karena dia melihat pipi Wilona yang memerah saat dia tadi memanggilnya 'jodohnya'

"hah? engga! aku ga malu! ini tuh aku kepanasan, ac mobilnya kenapa sih ga di nyalain?" Wilona mencoba mengelak, dia sembari menyalakan AC mobil

Sagara yang melihat itu sontak terkekeh kecil.

di dalam perjalanan itu mereka hanya diam, tidak mengucapkan sepatah kata pun.

write: 21-09-2024
published: 26-10-2024

secret relationship (JANGKKU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang