Pertengahan musim semi, tanggal 7.
Masa pemerintahan ke-4 Kaisar Yun Chen, Xie Jin Yun.Jalan utama ibu kota Kekaisaran Beihe, selalu dipenuhi keramaian seperti biasanya.
*北河 (Beihe) = Sungai Utara
Gedung-gedung tinggi dari penginapan, restoran, hingga tempat hiburan berdiri megah di kedua sisi jalan, memancarkan sinar merah keemasan dari puluhan lentera yang menggantung pada sudut-sudut dinding dan pilar-pilar bangunannya. Sementara di bawahnya, puluhan lampion berwarna-warni melayang lembut, menciptakan lorong cahaya tak berujung.
Di tengah kerumunan, tedapat sekelompok pria yang memainkan atraksi api dengan gerakan ritmis, orang-orang yang menyaksikan pertunjukan itu tampak sangat kagum, membuat sorakan riuh dan tepukan tangan menggema diudara.
Kemudian di samping kanan dan kiri jalan kios-kios pedagang berderet rapat saling berhadapan, seolah tengah berlomba menarik perhatian pembeli. Mereka menjajakan berbagai jenis pernak-pernik berkilauan, mulai dari, aksesoris rambut, kantong wewangian, hingga jimat giok. Dan ada pula, makanan ringan yang menggoda, menyebarkan aroma manis dan gurih yang memenuhi udara malam.
Saat seseorang melangkah menuju alun-alun utama, pemandangan yang lebih menakjubkan akan menyambutnya—sebuah panggung megah berdiri kokoh di tengah-tengah keramaian, menarik perhatian lebih banyak pasang mata. Cahaya lentera yang tergantung tinggi berkilauan di atas panggung, menciptakan bayangan lembut yang menari di wajah penonton, menambah kehangatan malam.
Di atas panggung, berbagai pertunjukan seni bergantian dipentaskan dengan irama yang begitu sempurna, memikat siapapun yang menyaksikannya. Alunan suara merdu dari kecapi dan seruling seolah melayang di udara, dimainkan oleh musisi yang datang dari penjuru negeri.
Sementara para penari berbakat, menari dengan penuh keanggunan mengundang decak kagum penonton.
Orang-orang yang berlalu-lalang, datang dan pergi tanpa henti, membawa kehangatan dan kesibukan tersendiri.
Sementara Anak-anak yang berlari riang sambil menggenggam lentera kecil di tangan mereka menambah kesan dan warna pada suasana malam yang semakin hidup.
Sayangnya, semua keindahan duniawi itu seolah tak pernah mencapai wilayah timur laut Kekaisaran Beihe, di negara bagian Chengzhou—sebuah tempat liar yang keras, penuh bukit berbatu dan hutan lebat tak terjamah. Udara di sini selalu terasa dingin, meski matahari bersinar sepanjang hari.
Pohon-pohon tinggi menjulang dengan cabang-cabang yang bengkok dan kasar, menciptakan bayangan gelap yang menyelimuti lantai hutan di bawahnya. Teriakan burung-burung liar dan suara gemerisik dedaunan yang tertiup angin menjadi satu-satunya musik alami di tempat terpencil ini.
*盛州 (Chengzhou) = Negara Bagian Cheng / Kemakmuran.
Dahulu kala, saat Kekaisaran Beihe berperang sengit melawan Kerajaan Nanshui, Chengzhou menjadi lokasi stategis yang sangat penting, sebagai tombak pertahanan sekaligus markas pasukan pengintai. Bukit-bukit berbatu di wilayah ini melindungi camp pemukiman tentara Beihe yang tersembunyi, seolah menjadi penjaga setia yang menyimpan rahasia perang. Dari puncak tertingginya yang disebut Yueliang, para prajurit silih berganti mengawasi musuh yang berkemah di bawah kaki gunung Lanyue yang berjarak kurang lebih 6 mil. Mereka menanti dengan waspada, seolah setiap angin membawa kabar baru, dan setiap jejak menyimpan cerita pertempuran yang akan datang.*南水 (Nanshui) = Air Selatan.
蓝月(Lanyue) = Bulan Biru.Wilayah Chengzhou mungkin tak memiliki keindahan gemilang seperti ibukota kekaisaran pada saat ini, namun keheningannya yang penuh misteri menjadikannya medan perang sempurna bagi taktik gerilya pada masanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/380147928-288-k941862.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Light that Breaks the Dusk
Fantasy⚠️BUKAN NOVEL TERJEMAHAN.⚠️ Xu Li Qiao, pendekar tak terkalahkan dari dunia bela diri, mendapati dirinya terperangkap dalam tubuh Shen Qian Ling, seorang selir yang dicurigai terlibat dalam kasus pembunuhan permaisuri. Selain terkurung dalam Istana...