"Lo nggak sengaja ciuman sama adik kelas?!! Temennya si Esan?? AHAHAHAHAHHAAHAHHAHAHAHAHAHAHA." Tawa keras terdengar sangat jelas di ruang kelas Riwoo saat ini, dan tentunya ditangkap oleh telinga para penghuni kelas.
"Jaehyun... Diem deh. Lo nggak lihat gue masih gemeteran?" Pinta Riwoo dengan kesal, karena sekarang teman-teman terdekatnya mulai menuju ke bangkunya karena penasaran.
"Kaget?" Tanya Jaehyun sambil meraih tangan kakaknya yang masih gemetar dan pertanyaan itu hanya dibalas anggukkan oleh Riwoo.
"Julukan Lo ilang dong?" Suara lain mulai menyahuti percakapan mereka.
"Bacot." Umpatan kesal dilemparkan Riwoo sebagai jawaban.
"Riu yang tak tersentuh."
Temannya yang lain mulai merespon dengan cara yang menyebalkan.
"Mulai..."
"Nama bocahnya siapa bang?"
"Gak peduli gua."
"Taruhan coy! mereka bakal jadian apa kagak."
"Kagak."
"1 juta jadian."
"Nggak bakalan anjir!"
"2 juta nggak jadian."
"5 juta jadian tapi putus."
"10 juta sampe nikah."
"CK, gue salah apa njir punya temen macem kalian?" Riwoo menghentikan celetukkan menyebalkan dari teman-temannya yang kebanyakan di dominasi oleh Alpha, walaupun saat dia berteriak marah teman-temannya itu hanya tertawa, karena mereka tahu bagaimana Riwoo saat benar-benar marah.
Sebenarnya mereka bisa berteman karena Jaehyun yang mengenalkan orang-orang itu pada Riwoo, dia membutuhkan teman untuk bermain game.
Kemudian, Riwoo mulai mencubit Jaehyun yang malah ikut tertawa menyaksikan huru-hara di depannya.
"Sumpah deh, bisa aja kalian bakal jadian," ujar Jaehyun ikut menggoda kakaknya.
"Sial-- Jaehyun?" Baru saja ingin mengeluarkan kata-kata mutiara, Riwoo malah menatap Jaehyun khawatir, karena pemuda itu tiba-tiba saja menutup mulutnya dan terbatuk cukup kuat.
"Njir?" Kaget Sohee yang berada tepat di sebelah Jaehyun, salah satu teman terdekat mereka itu secara reflek langsung menopang tubuh Jaehyun karena dia hampir ambruk ke belakang.
Ruang kelas menjadi hening dalam waktu yang singkat.
"Gue bener-bener nggak tahu apa yang omega sialan itu lakuin sekarang." Ucap Jaehyun mengumpati seseorang yang bahkan belum pernah dia temui sama sekali, dia saat ini merasakan nyeri pada tato soulmate di bahu kanannya setelah mengalami batuk yang mengeluarkan darah berwarna hitam.
"Bantu bawa ke UKS." Pinta Riwoo yang telah bangkit dari bangkunya sambil meraih pergelangan tangan Jaehyun.
"Nggak. Gue bakal izin pulang." Jaehyun menyahuti sang kakak dengan suara lirih, pemuda itu mulai terbatuk sekali lagi.
"Kalo gitu ke Rumah Sakit."
•••••
"Nggak bisa."
Keryitan bingung muncul di dahi Taesan, dia kemudian memukul belakang kepala Woonhak dengan kuat dan mulai mendengus kesal.
"Kalo mau nomernya tanya sendiri anjir!" Tegur Taesan dengan kasar setelahnya, dan Woonhak hanya menatapnya secata tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red String [Tofuz]
FanficRiwoo butuh alasan, dan ternyata alasannya adalah dia sendiri. Woonhak x Riwoo