Tuhan ternyata adil. Disaat aku hampir terjatuh, ia mengirimkan malaikat untuk memopangku. Disaat pikiranku kacau tak bersuara dan membuatku tertekan, ia mengirimkan malaikat untuk mengalunkan suara harmoni yang menenangkan pikiranku.
Saat tubuhku membiru karna dinginnya serangan bertubi dari ayah, ia mengirimkan malaikat untuk memelukku dan menghangatkanku.
Entah apa yang akan terjadi bila malaikat itu tak datang menyelamatkanku. Mungkin aku sudah tak tahan menginjak tanah sambil berdiri dengan gagah.
Dan tak mampu melihat matahari yang memberikan sinarnya untuk tanaman berfotosintesis.Juga aku tak akan mau mengizinkan apapun untuk masuk kedalam tubuhku. Dan pastilah aku akan lebih cepat untuk bertemu denganmu, Tuhanku.
"Sayang..." panggilnya lembut sambil melepas pelukanku. "Apa yang akan kau lakukan setelah kepergian ayahmu dan pernikahan ibumu?"
"Apa lagi yang bisa ku perbuat selain berjuang untuk mempertahankan hidupku sendiri, dengan kerja kerasku ini? Kini tak ada lagi yang melukiskan luka memar pada tubuhku. Dan akupun telah biasa tanpa kasih sayang dari ibuku. Lalu apa lagi yang bisa aku banggakan dari keluargaku, selain kesuksessanku dalam berbisnis tambak udang windu seperti saat ini?" kataku sambil menggenggam erat tangannya.
"Sayang, kenapa kau genggam tanganku seerat ini?" tanyanya seakan bingung dengan sikapku.
"Aku genggam tanganmu karena aku yakin kaulah permaisuri hidupku."
Seketika dia terdiam. Pipinya memerah. Dia pun jadi salah tingkah. Astaga... betapa menggemaskannya dia. Ku melihatnya dengan mata berbinar. 'Oh Tuhan... terimakasih kau telah mengirimkanku seseorang seperti dia. Aku berjanji aku akan menjaganya dan selalu menyayanginya.' Aku pun langsung memeluknya dengan erat.
"Kezya, aku mencintaimu. Kita akan selalu bersama. Dengan aku sebagai pelindungmu. Dan kau sebagai penyemangatku. Jangan pernah lelah untuk bersabar menghadapiku. Jangan tinggalkan aku. Sudah cukup ayah yang meninggalkanku dan ibu yang mencampakkan aku. Aku mohon jangan seperti mereka. Teruslah ada disampingku, sayang." kataku sambil melepas pelukanku dan menggenggam tangangnya.
"Iya sayang. Aku akan selalu ada untukmu." jawabnya sambil tersenyum manis padaku.
'Kau adalah harta yang terindah yang kumiliki. Oh malaikatku, berikan sayapmu untuk ku. Ku ingin terbang ke langit ke tujuh dengan membawa harapan tuk bisa melupakan masa kelamku dan bisa menemukan masa depan yang penuh harapan.' bisik hatiku sambil menatap langit yang biru.
~SELESAI~
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home
Teen FictionKu memang tak sempurna. Bila dibandingkan dengan kalian yang memiliki segalanya dari keharmonisan keluarga. Aku terlahir dalam keluarga yang harmonis dulu. Itu dulu. Hanya masa lalu. Dan kini nyatanya, keluarga harmonisku telah pupus tak bersisa. Se...