Hari ini aku pergi ke tambak milikku di Banjar Panji yang sudah aku bangun sejak tahun 2005 saat aku duduk dibangku kelas XII di SMA NINGEL di Sidoarjo.
Paman membantuku menjaga dan mengolah tambak udang windu milikku. Karena minimal 2 minggu sekali aku baru bisa mengecek kesini.
"Roy, lihatlah sekelilingmu. Indah bukan?" tanya paman saat kami berjalan mengelilingi tambak.
"Matahari sedang berkuasa, Roy." sambung paman sambil tersenyum.
"Coba kamu perhatikan baik-baik air tambak itu! Menurutmu apa hubungannya dengan matahari yang kini berkuasa?" lanjutnya.
Sejenak aku berpikir. Ku melihat matahari, kemudian melihat air tambak.
"Matahari sangatlah cinta keindahan, paman. Air yang tenang dan tak terlalu dalam yang tak pernah menarik untuk dilihat, kini berubah menjadi pemandangan yang sangat mengagumkan." kataku.
Tiba-tiba handphone paman bunyi. Dia pun bergegas mengangkat teleponnya. Dan aku melanjutkan perjalananku berkeliling tambak sendiri. Aku jadi teringat dulu awal aku usaha tambak udang ini.
Awalnya aku hanya punya tambak seluas 1 hektar dan kini aku memiliki 5 hektar tambak udang windu. Modal pertamaku 25 juta.
Untuk mendapatkan uang itu, aku menabung selama 1 tahun. Aku kumpulkan uang sakuku setiap bulan Rp2.000.000, juga aku pakai uangku Rp1.000.000 yang aku dapat dari kakekku saat hari lebaran.
Kini aku memiliki 4 orang pegawai. Jadi pengusaha udang sangat menguntungkan buatku. 1 tambak udang windu dapat menghasilkan 200 - 300 juta lebih setiap tahun. Aku termasuk pengusaha muda udang yang sukses di daerah Sidoarjo.
Wakil Bupati Sidoarjo saat ini juga seorang pengusaha yang sukses.
Terbukti beliau memiliki 1500 hektar tambak udang windu. Aku termotivasi untuk terjun ke tambak usaha udang windu pun berkat nasehat dari beliau.
"Berjuanglah dalam membangun masa depan. Kau adalah pemuda Sidoarjo yang berpotensi dalam membantu pembangunan kota tercinta kita ini. Coba kamu menjadi pengusaha udang windu seperti saya. Dengan tekad yang kuat dan semangat kamu dalam memperjuangkan hidup, pasti bisa membuatmu sukses." kata beliau. ketika aku diajak ayah silaturahmi ke rumah beliau pada hari lebaran. Beliau adalah teman dekat ayahku.'Iya benar. Hidupku masih berlanjut. Aku harus bisa bertahan hidup walau keluargaku hancur. Aku tak akan menyerah. Aku yakin aku pasti bisa. Ya tuhan... Tolong beri kekuatan untuk menghadapi hidup yang tak terduga ini.' doaku untuk masa depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home
Teen FictionKu memang tak sempurna. Bila dibandingkan dengan kalian yang memiliki segalanya dari keharmonisan keluarga. Aku terlahir dalam keluarga yang harmonis dulu. Itu dulu. Hanya masa lalu. Dan kini nyatanya, keluarga harmonisku telah pupus tak bersisa. Se...