Taehyung menghempaskan dirinya sendiri ke atas sofa secara kasar, tangannya memijat kening yang tiba-tiba saja terasa pening.
Beberapa menit lalu art nya mengatakan jika Jisoo belum kembali ke rumah. Padahal jam sudah menunjukkan pada pukul sembilan.
Bisa-bisanya Jisoo membiarkan Killa hanya berdua dirumah.Jisoo sedari dulu memang seorang wanita karir, tapi akhir-akhir ini wanita itu sering pulang larut hingga membuat Taehyung marah bukan kepalang.
"Ada apa lagi?" Jeana bertanya sembari membawa tubuhnya mendekat pada sang pria.
Taehyung membuang nafasnya lelah, kemudian menenggak segelas air putih yang baru saja Jeana sodorkan.
"Aku harus pulang." Ucap lelaki itu sembari menatap wajah gadis di sampingnya.
Alis jeana terangkat, pasalnya Taehyung malam ini berniat untuk menginap."Kau sudah berjanji akan menginap," Rajuk wanita itu.
Taehyung membelai wajah cantik sang wanita, mencoba merayu agar Jeana mau mengerti keadaannya.
"Maaf honey, aku tak mungkin membiarkan Killa hanya berdua bersama art ku." Ucap lelaki itu.
Sementara sang wanita kembali merajuk, dengan melipat kedua tangannya terlipat di atas dada dengan wajah yang berubah masam."Aku mohon kau mengerti kali ini, kau tahu Killa adalah prioritas untuk ku." Taehyung meraih wajah sang wanita sebelum membubuhkan kecupan hangat pada bibir Jeana.
Jeana masih bungkam, harap-harap wajah memelasnya dapat merubah niat Taehyung, tapi sekali lagi itu tak cukup berhasil Jika bersangkutan dengan Killa.
Gadis mungil yang bahkan lahir dari wanita yang tak Taehyung cintai, ia heran mengapa Killa begitu berarti bagi lelaki itu.
Bahkan jika Taehyung mau, ia bisa memberikan yang lebih menggemaskan dari pada Killa."I'm sorry babe, aku harus pergi." Taehyung kembali membubuhkan ciuman pada bibir Jeana sebelum ia beranjak meninggalkan apartemen sang wanita.
"Besok aku akan menemui lagi, kita habiskan waktu kita seharian." Ucap lelaki itu sebelum kembali beranjak meninggalkan sang wanita yang masih dengan kekesalannya.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
promise (I want you stay)
Fanfictionketika dua manusia yang sama-sama berwatak keras berada dalam atap yang sama, terikat dalam satu hubungan yang rumit demi putri mereka. sama-sama memiliki latar belakang yang menyakitkan, bukannya saling mengobati tapi justru semakin dalam saling m...