8. Hubungan Ayah

222 42 11
                                    

.

Riki duduk manis menunggu penjelasan Paman Park yang seolah masih ragu mengatakannya.

"Sebenarnya Sunghoon akan marah, bila aku menceritakan hal ini" guman Paman Park.

"Ada apa sih Paman? Ini penting ini urusan hidup dan matiku, Kak Sunghoon dan Kak Jaeyun harus baikan" paksa Riki gusar.

Paman Park pun menghela nafas dan mulai bercerita "Sunghoon benar benar hanya menganggap Wonyoung adiknya saja tak lebih, aku sangat mengenal Sunghoon, dia keponakanku, dan dia sangat mencintai Jaeyun" ujar sang Paman.

"Adik sih adik, tapi kok romantis gitu" kesal Riki.

"Dulu Wonyoung dan Sunghoon tak seakrab ini, kakak laki-laki Wonyoung seangkatan dengan Sunghoon, kakaknya itu sahabat baik Sunghoon, mereka masuk ke sekolah yang sama bertingkah usil dan kompak" jelas Paman Park, Riki mengangguk angguk mendengarkan.

"Tapi beberapa tahun lalu, Sunghoon dan sahabatnya itu pulang dari mendaftar universitas yang sama dan mereka mengalami kecelakaan" jelas sang Paman, dan Riki membulatkan matanya.

Flashback on

Sunghoon berjalan sambil merangkul sahabat baiknya itu "aku yakin, aku akan lulus di jurusan itu" bangga Sunghoon sambil memakai helmnya.

"Kita buktikan saja! Tesnya kan besok" ucap sang sahabat sambil nyengir dan naik ke motornya yang berada di samping motor Sunghoon. "Oh iya nanti aku ingin singgah di toko aman Park, aku ingin membeli komik berseri untuk Wonyoung, dia adikku yang manja" lanjutnya dan Sunghoon mengangguk saja, lalu ke duanya menjalankan motornya.

.

Keduanya melajukan motor menuju kediaman Sunghoon, namun saat di perjalanan, ada sebuah bus yang tiba tiba seolah kehilangan kendali menabrak pembatas hingga bus itu jatuh terbalik bahkan terseret ke arah Sunghoon, Sunghoon mencoba menghindar namun.....

Brakk

Sunghoon merasa terseret cukup parah saat motornya terlempar termasuk dirinya, bukan, bukan karena bus bila bus mungkin ia sudah tak sadarkan diri, itu seperti ada motor lain yang menabraknya dari samping.

Sunghoon perlahan bangun meski badanya terasa sakit, Ia membuka helm di kepalanya, sungguh lehernya sakit seperti alan patah, kakinya berlumuran darah dan ke dua sikunya, Sunghoon berusaha fokus dan menahan rasa sakit teramat sangat pada tubuhnya.

Dan saat sadar, Sunghoon membulatkan matanya dan berteriak "HYUNBIN!!" Sunghoon melihat sahabatnya tepat di bagian depan bus. Yah sahabat baiknya itu menyelamatkannya hingga dirinya sendiri tak bisa menghindari bus.

Sunghoon dengan tubuh lukanya mencoba berdiri namun gagal, kakinya seolah tak dapat di ajak kompromi dan sahabatnya sudah tak bergerak disana.

Sunghoon berteriak memanggilnya bahkan sambil menangis saat orang orang berlarian menyelamatkan mereka, walau sahabatnya itu sudah tak bernafaz lagi.

Flashback end.

"Wonyoung merasa sangat kehilangan kakak laki-laki yang menyayanginya dan Sunghoon merasa bersalah hingga berjanji akan mengganti posisi kakak, namun Wonyoung sepertinya salah mengartikan itu dan mencintai Sunghoon" jelas sang Paman.

Riki membuka mulutnya, kalau kasusunya begini dia bingung harus bagaimana.

"Aku harus bertemu ayah" guman Riki.

"Ayah?" heran sang Paman.

"Maksudku kak Sunghoon" cengir Riki dan berlalu mengabaikan panggilan Paman Park.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Back to 05 [REMAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang