Part 4

260K 3.9K 15
                                    

Adam POV

Gwen Stacy, adalah wanita paling mencuri perhatianku, bahkan sejak pertamakali bertemu dengannya. Sosok wanita tangguh, yg meniti karirnya dari nol, meskipun dia anak dari salah satu org berpengaruh dalam bidang bisnis.

Namun sangat sulit menjangkau dirinya, aku kadang merasa dia membangun sistem defense untuk para pria, jd hanya sekedar partner bisnis tidak lebih. Aku bahkan hampir kesulitan mengendalikan diriku saat tau Gwen menerima kerjasama dengan perusahaanku.

Terlebih lagi dia mengijinkan ku untuk menghubunginya walaupun bukan urusan bisnis. Well Adam, u are so lucky... Pikirku, bahkan saat melihat percakapan sms ku, bayangan dirinya tak pernah lepas, bibirnya yg begitu merona, dan bentuknya yg menggemaskan menurutku.
Sial, kenapa jd bayangkan yg tidak2. Aku harus tidur krn besok ada meeting pagi, semoga Gwen bisa hadir di mimpiku.

Gwen POV

Schedule hari ini mulai padat krn event dr perusahaan Adam tinggal beberapa minggu lagi, aku jg sudsh menyiapkan material untuk meeting minggu besok.
Degg... Tiba2 jantungku berdebar, saat ada foto Adam dalam material meeting ku, apa2an sih pikirku. Aku segera menyingkirkan perasaanku dan menyibukkan kembali ke schedule ku.

Iphone ku berdering, lagi2 si Lexy yg telepon.
"Heyyy, makan yuk.."
Kulirik Jam tangan ku, tak terasa sudah lewat jam makan siang.
"Emm oke, ditempat biasa ya?" kututup telepon nya, dan meraih tas juga kunci mobilku.
Aku lebih suka membawa mobil sendiri kalau bukan untuk urusan kerja atau acara penting lainnya.

BEEF GRILL STEAK HOUSE
Steak disini enaknya bukan main, aku dan Lexy sering sekali makan disini saat kami ada waktu. Restoran ini jg menyediakan Wine dengan kualitas terbaik.
Kulihat Lexy sudah nyaman duduk bersama gelas wine nya, dia jg sudah memesan wine untukku.
"Sudah pesan makan nya?" tanyaku, sesaat setelah duduk dan meminum sedikit wine.

"Yup.. Seperti biasa kan?"

"100 buat kamu, haha" canda ku

"Eh ya, semalam itu aku lihat Adam, salah liat atau cuma mirip?" dengan nada serius penasaran Lexy mencoba mencari jawaban dariku

"Iya, itu Adam, aku..."

"Yakan bener... Ko bisa ketemu disana? Perasaan kita gak pernah ketemu dia kan disana?" potongnya tidak sabar

"Ishh, jgn potong dulu lah... Aku jg gak tau kenapa, tapi yg pasti, dia seperti berbeda sebelumnya saat meeting" jelasku juga heran..

"Ya iyalah Gwen, gak seperti penampilan kamu, kamu itu polos bgt.." ucapannya terhenti, saat makanan kami tiba.

Kami menikmati santapan siang hari itu, ditutup dengan menikmati wine yg entah bagaimana menenangkan diriku.

"Kita lanjut nanti lagi ya? Aku ada meeting, lupa... Maaf ya?" tanyaku

"Iya, sana2 buruan" usirnya bercanda

Tidak terasa langit sudah gelap, dan bulan menggantikan matahari. Diriku lelah bukan main, karena aku tidak suka ada kesalahan. Terlalu detail mungkin, tp itulah diriku saat bekerja.

Iphone ku berbunyi sesaat setelah aku menyandarkan di sofa, paling juga Lexy.. Pikirku, aku cukup lelah hari ini, tidak ada energi untuk meladeni dirinya ke club.
Hening...
Tiba2 berbunyi lagi, kupaksa untuk melihat "ADAM CALLING"
shit, Adam yg telepon

Ehemm ehemmm "Ya Hallo" jawabku,, semoga tidak terdengar grogi di suaraku

"Hei Gwen, emmm apa aku mengganggu mu?"
Deep voice nya sangat sexy

"No no, i just finished design for your event" jawabku

"Jadi kamu masih di kantor?"

"Iya, ada apa? Apa ada tambahan untuk design event nya? Aku masih bisa mengambil catatanku"

"Bukan, bukan seperti itu, kebetulan kamu masih di kantor, apa boleh aku menjemputmu? Aku jg habis meeting dan jaraknya hanya beberapa blok dr kantormu"

Aku terdiam sejenak, "Boleh, aku akan siap2 dan turun, kau bisa menunggu di loby" jawabku.

"Sure, no big deal"
Aku menutup teleponnya, menghela napas... Kaca dihadapanku menyadarkan betapa berantakan penampilanku. Aku pun memoles tipis lipstik nude, dan blush ringan agar terlihat sedikit fresh. Tidak ketinggalan parfume andalan ku.

Saat aku tiba di loby, Adam sudah menunggu didepan mobilnya. Aku menyapa dan dia membalas dengan senyuman andalannya itu. Saat aku mau membuka pintu mobil, tangan Adam berhasil meraih duluan dan membukakan untukku.. Yess this gentleman is killing me...

Karena ini pertama kalinya kami hanya berdua, suasana agak sedikit awkward... Sepertinya aku bahkan bisa mendengar suara jangkrik.

Apa ac nya tidak menyala? Entah kenapa Aku merasa sedikit hangat...
"Bagaimana meeting mu?" tanyaku mencoba memecah keheningan

"Semua lancar, dan kau?" lagi2 deep voice nya menghancurkan fokusku, sedikit ku curi pandang dirinya yg tengah menyetir. Jawline nya, hidungnya, wait? Hidungnya? Wake up Gwen...

"Well, semua juga lancar hari ini" semampu ku mencoba tetap tenang

Time flies so fast when u so enjoy with someone
It's like there is butterflies in my stomach, so tickling

"Thanks for dropping me off"

"It's my pleasure Gwen"
Pleasure he said? Emm ok Gwen keep cool ok

Aku melambai dan berjalan masuk. Semoga saja aku tidak terlihat berlebihan.

Aku tidak mau terlalu terbawa suasana, toh bisa saja dia memang berusaha bersikap baik krn kita ada hubungan kerjasama, i will not give my self false hope.

Meeting with Mr Adam in office

Hari ini adalah meeting finale sebelum memulai tahap event. Semua materi sudah ku persiapkan, dan tim Adam juga sudah siap. Aku memaparkan dengan detail agar tidak ada yg terlewat. Sesekali kulihat Adam juga memperhatikan dengan serius, sesekali berbisik dengan sekretaris nya.

"Sekian presentasi saya, kalau mungkin ada masukan atau koreksi bisa langsung disampaikan"

"Saya rasa semua sudah sesuai, Tim anda bisa langsung mulai untuk menyiapkan event kami" Jelas Adam dengan deep voice nya

Kenapa pria dengan deep voice itu jadi lebih sexy berlipat2? Batinku
"Baiklah, terimakasih atas waktunya, kami akan segera memulai persiapannya" sambil ku jabat tangan Adam, ada desiran yg tak terkendali lagi. Sial kataku dalam hati

Tanpa ku sadar diruangan ini hanya tertinggal kami berdua, dirinya mendekatiku. Aku masih bisa bersikap cool dengan melihat beberapa map dihadapanku.
Parfume nya dapat tercium olehku, tanda bahwa dirinya sudah terlalu dekat saat ini. Kulihat dirinya duduk di sampingku, untungnya ruangan ini tertutup jadi diluar tidak akan lihat apa2. Ehh wait? Emang mau ngapain?

"Gwen.."
Serrrr jantungku berdebar tak terkendali
Ku alihkan tatapanku, kearahnya. Aku bisa merasakan tatapannya merasuki diriku.

"Ya?"

"Meet me at here after your work, can u?" dia menyodorkan note kecil berisi alamat dan sebuah nama tempat

Kulihat sekilas, dan berfikir apa yg ingin disampaikan Adam sampai harus menyuruhku kesini? Apa aku setuju saja? Toh aku ingin memastikan semua ini bukan prasangka ku saja. Aku harus mendapat jawaban atas sikap Adam akhir2 ini. "Ya sure, will be there"

Dia tersenyum, ringan tapi entah justru itu khas nya.
Sedikit aku berharap dia seperti apa yg ku pikirkan, meskipun aku jg tak ingin menipu diriku.

To be continued

HOT RELATIONSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang