Suara alarm membangunkan ku, melihat sekitar dan ku teringat kalau aku ada di kamar Adam. Spontan aku melihat kesamping tapi tak ku temukan jejak keberadaan Adam, ku cek jam baru jam 8 pagi. Hemmm apa Adam sudah berangkat ke kantor nya? Well, mungkin itu lebih baik, karena kondisi ku saat ini tak karuan, rambut acak2an, jangan bilang kalau aku mendengkur? Hah untung saja dia sudah berangkat.
Aku berjalan menuju dapur, mungkin aku bisa toast roti untuk mengganjal rasa laparku. Tiba2 mata ku terpaku pada nampan kecil berisi satu piring sandwich dan orange jus, ada note nya "enjoy your breakfast my darling" ohhh hati ku meleleh...
Adam kenapa romantis banget gini ya? Bikin aku senyum2 sendiri sambil menikmati sandwich buatannya. Kalau dipikir2 dia terlalu sempurna, bahkan sikap nya selalu berhasil membuatku tersipu dan hati berdegup kencang saat bersamanya. Apalagi saat semalam, mataku terpejam, kilasan aksinya membuat tersenyum2 sendiri. Lamunan ku terpecah oleh suara telpon masuk, dari Lexy
"Hei, kau dimana? Ko aku kerumah gak ada?" tanyanya
Duhh jawab gmn ya? Ahh jujur saja toh sudah sama2 dewasa, dan tak ada yg perlu ditutupi "Di apartment Adam" jawabku
"What? Ohhh nona, kau berhutang cerita padaku, tp itu nanti saja, aku jemput ya? Temani aku ke kantor polisi"
"Sure, akan ku kirim lokasinya, aku siap2 dulu"
30 menit kemudian
"Aku udah di bawah" tulis pesan Lexy, aku bergegas turun ke loby. Sebelumnya aku meminta sekretaris ku untuk handle semua schedule hari ini.
"Are u sure u oke?" tanyaku memastikan kondisi Lexy
"Gwen, I'm ok, ini kan usaha kita untuk cari tau motif pria itu, tidak mungkin dia melakukan itu tanpa alasan kan" tegas Lexy sambil tatapannya tak teralihkan dari jalanan.
Aku tau dia juga sedang menguatkan dirinya "Yeah, that's true, I'll be here for you as always" ku genggam tangannya, menguatkan dirinya, meyakinkan Lexy bahwa aku akan ads untuknya.
Saat di kantor polisi, aku tidak boleh masuk menemani Lexy, hanya pengacaranya saja yg diizinkan masuk. Aku menunggu di ruang tunggu, aku tak bisa diam, aku mondar mandir memikirkan Lexy. Getar Iphone mengagetkan ku, Adam telepon
"Hei, where are you? Aku dapat pemberitahuan kalau meeting hari ini di tunda" tanya Adam sedikit khawatir
"Aku di kantor polisi, menemani Lexy, dia lg diruang penyidikan sama pengacara nya. Aku sudah di ruang tunggu hampir 3 jam tp belum keluar2 juga"
"I'm on my way to there"
"Ok, be safe darl" kataku, tanpa sadar menambahkan kata2 itu
"Sure, sayangku" tutup nya, dengan manis, membuatku jd blushing
Rasa gelisah itu merasuk kembali setelah Adam menutup teleponnya. Aku kembali tak bisa diam, sedikit2 melihat jam. Kenapa terasa lama sekali.
Genggaman yang sudah ku kenal, ku menoleh dan melihat sosok yang sudah ku tebak siapa. Adam memeluk ku, membuatku lebih tenang. Aku tak melewatkan kesempatan menghirup aroma tubuhnya, yess my comfort zone.
"Hei" kataku sambil mendongak karena saat ini aku tidak mengenakan heels, membuat berbedaan tinggi kami sangat jelas.
"Hei sweetheart" balasnya dengan belaian lembut dipipiku. "Kau bisa tenang, jangan berfikir macam2, kan sudah ada pengacara yg menemani Lexy" tambahnya, sambil mengajakku duduk.
Aku hanya mengangguk, dan tersenyum kearahnya. Dia tak seperti kelihatannya, kalau kalian hanya tau dari luar, Adam terlihat seperti sosok yg dingin, tak perduli orang lain selain dirinya dan karirnya. Tapi setelah ku lebih mengenalnya, justru dia penuh dengan kehangatan, sangat peduli, dan mempunyai aura yg membuat diriku lebih tenang krn merasa aman didekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOT RELATIONSHIP
RomanceMuncul kembali konten dewasanya, jadi tidak untuk anak dibawah 18th oke...