Bab 39

27 5 0
                                    

Matt dan Alice mendatangi ruangan Bryce Boswell, sang kepala bidang HRD. Alice sudah membuat janji temu dengan Bryce sebelumnya. Alice bahkan bercerita sejujur-jujurnya kepada Bryce pada hari Minggu kemarin, dibantu Matt, melalui telepon.

Alice mengetuk pintu ruangan Bryce hingga Bryce berseru "masuk". Alice dan Matt masuk lalu menemui pria berambut pirang silver yang menyambut mereka dengan senyum ramah. Bryce menyilakan mereka berdua duduk di kursi yang telah tersedia.

Bryce, kepala bidang HRD ini, lebih tua lima tahun dari Alice (yang berarti lebih tua enam tahun dari Matt), tetapi ia tampak berusia sepantaran dengan Matt dan Alice karena Bryce menjaga tampilan dirinya dengan olahraga, makanan sehat, dan gaya berpakaian yang trendi. Bryce juga mengerti untuk memakai bahasa kasual jika berbicara dengan yang lebih muda. Pokoknya, Bryce harus tampil sebagai pihak yang penuh pengertian sebagai kepala bidang HRD.

"Sebenarnya, aku sudah menebak kalau kalian ini sepasang, dilihat dari kebersamaan kalian saat bekerja," kata Bryce sambil menunjuk mereka berdua dengan telunjuk dan jari tengahnya. "Aku hanya tidak pernah buka mulut mengenai kalian untuk membicarakannya kepada siapa pun."

"Mengapa kau tidak pernah bilang kalau kau tahu?" tanya Alice. Rupanya, Bryce cukup peka.

"Aku tidak suka menginvasi urusan pribadi orang lain, termasuk perihal romansa," jawab Bryce. "Namun, karena kalian sekarang meminta bantuanku, aku jadi benar-benar tahu."

Matt berucap, "Maaf, Bryce."

"Tidak, aku tidak marah. Apakah aku terlihat marah? Aku justru mau mengucapkan selamat untuk kalian berdua," kata Bryce menanggapi Matt, lalu ia beralih ke Alice. "Kau sehat-sehat saja, Alice?"

"Ya, aku merasa sehat," jawab Alice.

"Kau sudah pergi ke dokter, Alice? Memastikan perkembangan janinmu?"

Bryce sudah menikah, jadi Bryce cukup tahu seluk-beluk kehamilan. Bryce punya sepasang anak kembar identik.

"Belum, belum sempat. Kami juga masih berupaya untuk menjaga rahasia hubungan kami walau aku sudah hamil," Alice menjawab.

"Begitu? Well, sebaiknya kau periksa. Aku butuh laporan soal kesehatan kau dan janinmu. Kalian bisa ke rumah sakit dekat sini dan tidak banyak yang akan memperhatikan kalian. Apakah saat ini bidang pengembangan program sangat sibuk?"

"Setelah pengembangan perangkat lunak SophieTech itu, tidak terlalu sibuk lagi. Kami hanya banyak melakukan pemantauan software-nya. Selain itu, ada proyek-proyek pengodean program yang lebih kecil dan sederhana."

"Tidak sebesar proyek perangkat lunak SophieTech yang itu?"

"Tidak sebesar itu."

"Oke, waktunya tepat juga," kata Bryce. "Dan kalian sudah tinggal bersama dalam satu apartemen sejak kalian masih mengerjakan pengembangan perangkat lunak itu, bukan?"

"Ya." Matt dan Alice mengangguk mengiakan.

"Tapi, kami baru menjadi kekasih tepat saat proyek pengembangan perangkat lunak itu selesai," imbuh Alice.

"Aku akui, aku takjub bahwa kalian bisa merahasiakan hubungan kalian sampai sejauh ini," ujar Bryce. "Pada kasus-kasus lain, orang-orang akan menyadari ada yang aneh atau berbeda dari interaksi kalian berdua, lalu terbentuklah desas-desus yang akan tersebar ke seluruh kantor. Jadi, ini antara kalian yang menyembunyikannya dengan sangat baik atau orang-orang di sini yang tidak terlalu peka."

Matt dan Alice terkekek lirih mendengarnya. Mereka mendapati kenyataan baru yang begitu ironis.

"Tidak masalah jika ada beberapa pekerja dalam satu kantor yang merupakan pasangan, apalagi sampai menikah," ujar Bryce menambahkan, "tapi saranku, kalian tidak bisa di dalam bidang yang sama karena faktanya, itu memang akan mengganggu pekerjaan. Bagaimana bentuk emosi kalian nantinya? Bagaimana pandangan karyawan staf lain, terutama yang dalam bidang yang sama, terhadap kalian? Apakah akan ada konflik kepentingan?"

Adjacent ProblemsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang