Bab 15

376 54 0
                                    

A/N : Versi PDF Under His Control (full sampai ending) bisa kalian pesan di WA : ‪+62 858‑6347‑4083‬. Selain itu, bisa dibeli juga di Google Play Books dan dukungan Karya Karsa @iamtillyd

***

Amore Mio : Aku sudah selesai.
Amore Mio : Kau di mana Uncle?
Alessio : Sebentar, sayang. Aku segera tiba untuk menjemputmu.

Alessio melajukan mobilnya dari salah satu toko bunga terdekat menuju Giacca Galore—cabang butik milik salah satu temannya—untuk menjemput Gianna. Alessio sengaja membawa Gianna ke butik temannya alih-alih ke butik milik Arabella—demi menyembunyikan hubungan mereka.

Alessio tiba di depan butik kemudian meraih ponselnya. Namun, sebelum Alessio menelepon, Gianna telah melangkah keluar dari butik. Ketika Gianna berdiri di hadapannya, dengan penampilan yang begitu spektakuler malam itu, Alessio terpaku untuk beberapa saat karena terpesona.

Gaun midi satin warna krem lembut dengan aksen wrap effect dan tali spaghetti, ditambah belahan di paha kirinya yang Gia kenakan, membuat tubuh ramping Gianna terlihat berlekuk indah. Selain itu, riasan yang Gianna poles di wajahnya juga menambah Gianna kian memesona. Garis wajahnya dibuat tegas dan terlihat lebih dewasa. Namun, keseluruhan dari penampilan gadis itu tidak membuatnya terlihat berlebihan.

Hentikan pandanganmu dari kakinya, Alex, bisik batinnya dalam hati, memperingatkan.

"Kukira Uncle akan meninggalkanku sendirian di sini," gerutu Gianna dengan cemberut.

Alessio seketika tersentak menyadari bahwa Gianna Gattani dengan penampilan dewasanya ... walaubagaimanapun, Gia tetaplah gadis tujuh belas tahun yang polos dan seringkali bersikap manja padanya seperti sekarang.

Kau sudah gila memikirkan hal-hal 'itu', kau tidak sepatutnya memikirkan hal seperti itu, bisik batinnya lagi.

Alessio tersentak—ia tersenyum lembut. "Maaf, apa kekasihku sudah menunggu terlalu lama?"

Gianna bergumam pelan dengan pipi semerah tomat. Alessio terkekeh pelan. Ia kemudian membuka pintu penumpang di belakang, mengeluarkan satu buket besar bunga mawar merah, memberikannya pada Gianna.

"Untukku?" tanya Gianna memastikan.

"Ya, untukmu, Princess."

Gianna menghidu mawar itu dengan kedua mata terpejam. Ketika Gianna kembali menatap Alessio, Alessio benar-benar tidak bisa menahan diri untuk membelai pipi Gianna yang memerah.

"Terima kasih," bisik Gia.

"Apa permintaan maafku diterima?" tanya Alessio seraya membuka pintu mobil untuk Gianna.

Gianna melangkah masuk dan terkekeh, "aku perlu berpikir, tapi aku menyukai bunganya."

"Aku tidak melihat bunga itu di mobilmu. Di mana kau menyembunyikannya? Apa mungkin ... kau pergi terlebih dahulu untuk membelinya?"

"Well, rahasia..." balas Alessio dengan misterius.

Alessio melajukan mobil yang mereka tumpangi membelah jalanan kota Milan. Ketika mereka akhirnya tiba di restoran Mai Soli, Alessio melangkah turun lebih awal kemudian meraih jemari Gianna ke dalam genggaman. Mereka melangkah secara beriringan memasukki restoran michelin bintang tiga tersebut.

Suasana restoran Mai Soli malam itu terlihat sepi, dari sekian banyak meja yang berjajar, hanya satu meja yang telah ditata sedemikian rupa. Hal itu membuat kening Gianna berkerut dalam; Alessio hanya mengulum senyuman—menyadari bahwa ekspresi Gia menunjukkan kebingungan gadis itu.

"Ada apa Princess? Apa kau ingin pindah ke restoran lain?"

Pandangan Gianna berkelana ke sekelilingnya. Kedua mata gadis itu menatap Alessio dengan serius, "Apa kau membeli restoran ini?"

Under His ControlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang