7.

9.1K 487 1
                                    

Bab 7

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 7

Di dalam rumah, suasana menjadi tegang dan tidak biasa. Susana terlihat berbeda, mungkin karena dia merasakan perubahan dalam atmosfer rumah.

Lana dengan erat menggenggam tangan Andera, kuat, tak berani menatap mata ayahnya. Dia terlihat takut dan tidak yakin apa yang akan terjadi selanjutnya.

Yang lain hanya diam, mereka ingin melihat tindakan Leon selanjutnya. Mereka semua terlihat penasaran dan ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Bukan nya ayah sudah bilang Andera! Jangan pulang sampai larut malam!" nada suara Leon tidak benar-benar marah, namun tetap membuat Lana menangis dalam diam.

Lana terlihat sedih dan takut, dia tidak berani menatap mata ayahnya, dan hanya bisa menangis dalam diam, sambil masih menggenggam tangan Andera dengan erat. Suasana di rumah semakin tegang dan tidak nyaman.

"Ma-af ayah," Lana berusaha menahan suara tangisan nya.

"Uhhh, Andera cepat bawa masuk Lana," ucap Leon, dengan nada yang masih terdengar sedikit keras, tapi tidak benar-benar marah. Dia ingin memberi pelajaran pada Lana jika keterusan itu tidak baik, terutama karena Lana masih SMA dan perlu belajar tentang tanggung jawab dan disiplin.

"Baik ayah," jawab Andera, bukannya menggandeng Lana, dia malah menggendongnya.

Langkahnya terhenti ketika seseorang menarik pundaknya dari belakang. Mata mereka berdua mengintimidasi satu sama lain, Andera tidak merasa takut sama sekali. Tatapan dingin Edgar membuat suasana rumah semakin mencengkram, terasa seperti ada ketegangan yang sangat kuat di antara mereka.

"Andera cepat!" titah Leon, dia sudah tidak nyaman dengan suasana sekarang.

"Dia putra ku?" tanya Edgar, dengan nada yang dingin dan penasaran.

Leon mengangguk pelan, tak dapat dia elak, Edgar pintar dalam mencari cela, sampai ia akhirnya tahu kebenaran nya. Leon merasa tidak nyaman dengan cara Edgar menatap Andera, seolah-olah dia sudah tahu rahasia yang selama ini disembunyikan.

"Duduk,".

"Ayah, kami pamit pulang, yah,"  ucap salah satu dari mereka.

"Hari hati ya" ucap Leon kepada ke 6 anak angkatnya, kecuali Arga.

"Buktikan jika kau serius dengan putraku," ucap Edgar, dengan nada yang tegas dan menantang.

Andera menatap Leon dengan penasaran. Leon menggaguk dengan cepat.

"Setelah lulus, saya akan menikahinya," ucap Andera,dengan kata-kata yang penuh keseriusan.

Transmigrasi Menjadi Ayah BL : S1 - S2.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang