31

2.5K 113 4
                                    

I

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I

L

Y

~••🐣••~

Perlahan mata hari mulai menampakan dirinya. Leon memeluk Edgar dengan mata tertutup Mencoba mencari kehangatan lebih. Hingga sang empuh terganggu karnanya.

"Ughh" leguh nya. Edgar membuka matanya, setelah nya dia tersenyum. Melihat makhluk kecil di dekapan nya.

"Kasian kedinginan" Edgar tersenyum begitu manis, memeluk Leon kembali dengan erat, dia juga memberikan bagian selimutnya. Leon semakin terlelap di buatnya.

Cup


Edgar menatap yang lain, mereka pun sama, terlihat begitu lelap sekali. Namun setelah nya dahinya mengkerut.

"Apa ini" Edgar menendang pelan sesuatu di bawah kakinya. Tepat di belakang punggung Leon.

Yang dia lihat hanya tubuh Leon yang kini full tertutup selimut di tubuhnya. Dia menatap sesuatu di belakang Leon, yang iya pikir hanyalah sebuah bantal.

Edgar mencoba mendorong nya pelan, namun tak tergeser sedikit pun. Akhirnya dia menendang dengan kuat.

"Akhhh!" teriak seseorang di balik selimut. di belakang Leon lebih tepatnya.

"Ehh?"

"Siapa?" Leon terbangun dengan panik.

"Ayah maling yah" Bara dan Bima bangun dengan kaget. Sedangkan Dava dan Devan. Melakukan hal yang seperti biasa mereka lakukan, menodongkan sebuah pistol pada sekitar.

"Akhh" Leon yang mendengarnya membalikkan tubuh nya dengan cepat. dia terkejut! dengan apa yang dia lihat.

"Arga! Kamu kenapa sayang?" Leon menagis melihat keadaan Arga di depannya.

"Sud-ah ti-dak apa apa ko yah" jawabnya. Dirinya kini mencoba mengatur nafasnya.

"Sepertinya punya mu Gepeng nak" ucap Edgar.

"Gepeng? Apa yang gepeng ayah besar?" Lana berjalan ke sisi Leon dan Edgar.

"Kamu belum pernah melakukannya, jadi jangan dulu tau ya" Lana memajukan bibirnya. Berjalan menuju kasur Andera. Dia mengadu.

"Sayang, lihat ayah besar" tunjuk nya pada Edgar.

"Nanti aku kasih tau ya" Andera mengusap lembut rambut hitam Lana. Akhirnya Lana menggaguk dengan pasrah.

"Arga, Coba bilang dengan ayah" Leon benar benar khawatir dengan kondisi anaknya.

"Tid-ak ko yah" junior nya masih nyeri. Tendangan Edgar tidak main main.

Transmigrasi Menjadi Ayah BL : S1 - S2.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang