fever; chapter 02

685 61 1
                                    

..⃗.🕊•̩̩͙⁺゜ʟᴏᴛᴜsᴇʀɪ.ᴄʜᴘᴛ ⤾·˚


XI-4, Kelas dimana ia berada, beberapa menit yang lalu setelah berbicara dengan Anavel sembari berjalan dengan santai, mereka berdua akhirnya pergi ke ruang guru karena ia baru ingat ada sesuatu yang harus dibicarakan. Meninggalkan Arthur sendiri dengan guru kelasnya yang berjalan bersamanya ke kelas.

"Arthur ini kelas mu sekarang, semuanya ini murid baru di kelas kalian, Ibu harap kalian bisa berkenalan dan berteman dengan baik ya, ingat kalau ada apa-apa tolong hubungi Ibu, maaf tidak bisa lama-lama ya, saya ada kepentingan, Arthur kamu bisa duduk di tempat kosong dipojokan itu ya" Ucap Ibu guru wali kelasnya itu sebelum meninggalkan dirinya dan siswa kelasnya yang lain.

"Uhm... Gua Arthur Christopher, murid pindahan yang baru, salken.." ucapnya dengan canggung dan juga senyum kikuknya.

"Halo thur!" "Yoo, salken" "Wah lek cakep bener" "Salken juga Thur!" Beberapa suara siswa-siswi dapat terdengar di satu kelas, salah satu siswa mengangkat tangannya dan menyuruh dirinya untuk menghampirinya.

Langkah kakinya yang pelan dan tatapan teman kelasnya membuat dirinya semakin canggung. "Sini" Ucap lelaki itu menepuk dengan pelan bangku disebelahnya, Arthur menganggukkan kepalanya dan menaruh tasnya dan juga duduk.

Masih merasa canggung namun untungnya lelaki disebelahnya yang pertama kali membuka obrolan. "Kenalin gue Hajirin Arafat, panggil aja Rin ya, salken Thur" Ucap Rin dengan senyumnya membuat Arthur membalas senyuman itu dengan anggukan kecil.

Setelah beberapa jam berlalu di kelas akhirnya bel istirahat berdering, Arthur yang baru saja selesai menulis catatannya dikagetkan oleh beberapa teman kelasnya yang berkerumun di sekitar mejanya. "Thur kamu dari sekolah mana?" "Arthur tukeran nomor sini, ku masukin ke grup!" "Arthur teh asli mana?" "Thur main game ga Thur?", Thur Thur dan Arthur, banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan dari teman kelasnya itu dan dengan sabar dan santai Arthur menjawab pertanyaan satu persatu.

Bel berbunyi, menandakan bahwa istirahat sudah selesai, hampir setengah jam dia hanya menjawab pertanyaan tanpa beristirahat sekalipun, cukup menguras dan melelahkan untuk jiwa dan raganya.

"Hah..." Ucap Arthur dengan pelan namun frustasi, dia sudah lama tidak mendapatkan banyak pertanyaan dalam waktu yang cukup dibilang singkat, terakhir kali ia diinterogasi adalah dimana dia ketahuan berdekatan dengan primadona sekolah.

"Capek ya? Sabar ya Thur, ni kelas isinya bonbin emang" Ucap Rin yang tiba-tiba muncul setelah pergi entah kemana saat istirahat, "Oh ya, katanya  si Ren lu main game ya? Game apaan Thur?" Ucap Rin yang sekarang duduk dan menatapnya dengan intens. "Uh, ML sih... Sama moba lainnya.. Napa?" Tanya Arthur menatap balik Rin dengan wajah kikuknya kali ini.

Rin yang mendengar jawabannya kini menatapnya dengan antusias dan tersenyum, "widih, bisa dong mabar sama gua, ama si ren, kita kebetulan punya squad gitu, min jungler doang sih, ada satu adkel namanya Praba tapi dia sibuk... Eh bentar elu role apa emang?" ucap Rin yang diakhiri dengan pertanyaan, Arthur hanya menatapnya dan terkekeh.

"Gua jungler kok, tapi sering nyoba hero juga kalau gabut" ucapnya dengan senyuman kecil, Rin pun tersenyum, "Yaudah nanti lu mabar ya ama kita-kita, lumayan bonding kan, nanti lawan anak kelas sebelah sih..." ucap Rin dengan antusias membuat Arthur terdiam tanpa ada kata-kata untuk penolakan.
























━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

. . ⇢ [ʟᴏᴛᴜsᴇʀɪ.ᴛʙᴄ] ˎˊ˗ ꒰ 📎 ꒱

Author ; Damn... Arthur baru masuk udah di bonbin aja ya ges wkwkw

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Fever | SutsujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang