fever; chapter 10

399 37 6
                                    

..⃗.🕊•̩̩͙⁺゜ʟᴏᴛᴜsᴇʀɪ.ᴄʜᴘᴛ ⤾·˚


Bel berbunyi menandakan bahwa jam pelajaran sudah berakhir, banyak siswa-siswi yang kini sudah mengemasi barang-barang mereka dan keluar dari kelas untuk melanjutkan aktivitas sendiri-sendiri. Namun berbeda dengan yang lainnya, Arthur, Rin, dan Rendy kini sedang duduk saling berhadapan, mereka terlalu dalam terhadap pikiran mereka masing-masing.

Mengapa? Mungkin karena saat jam pelajaran dari sang wali kelas mereka mendapatkan himbauan bahwa event besar akan segera datang, dan itu adalah event ulang tahun sekolah, dan ya banyak sekali hal yang perlu disiapkan, salah satunya pentas drama, kelas mereka mendapatkan bagian untuk melakukan drama dan entah bagaimana Arthur menjadi tokoh utama, Rendy dan Rin? Mereka menjadi tokoh yang akan merebut hati milik Arthur, ya kalian tidak salah dengar, drama yang ditampilkan akan bertema romantis dengan Arthur yang menjadi tokoh wanitanya yang otomatis membuat Arthur terkejut tidak main.

Baru masuk udah dikasih ujian.... Kasih kesabaran lebih untuk Arthur Tuhan...

Dan ya, sekarang mereka bertiga sedang berdiskusi tentang colour palette apa yang cocok untuk drama mereka.

Aneh....



"Biru ama putih loh wak, pasti cakep"

"Kagak-kagak, kayak cind*r*la aja"

"Apasih wak, disama-samain"

"Ungu item aja"

"Ih jelek kali"

"Terus apa lek, ga selesai-selesai ini bah"

"Lu nya si Rin, dibilang paling cocok tuh ya, emas putih, dah cocok itu"

"Bagus sih, tapi masalahnya ini bukan kerajaan bodo"

"Hih apalah"

"Coklat aja sekalian..."

"Jelek Arthur sayang..."

"Hilih apalah kau Rin, jijik kali wak, merinding"

"Bacot"

"Heh.."

"Eh maaf..."

"Kita ceritanya apaan sih..."

"Gatau" "Mana tau.."

"TERUS KITA NGAPAIN MIKIRIN WARNA???"













































Dunia sibuk sekali ya....











Setelah berbincang-bincang tidak jelas selama hampir tiga puluh menit, akhirnya mereka memberhentikan perbincangan yang tidak akan ada habisnya itu. Dan mereka pun akhirnya keluar dari kelas, dan sebetulnya mereka ingin hang out namun Arthur mendapatkan telfon dari Ibunya yang memberi perintah agar Arthur segara pulang.

Dan ya, Arthur pulang dengan tergesa-gesa.






























Dan berapa terkejut dirinya saat ia melangkahkan kaki didalam rumahnya, ia melihat di ruang tengah itu, terdapat Ibunya dan dua orang wanita lain, dan salah satunya adalah orang yang paling ia ingin lupakan.

"Arthur sayang, udah pulang nak? Sini mama mau ngobrol" Ucap Ibunya, Arthur hanya bisa pasrah dan mengikuti ucapan sang Ibu, ia melepas sepatunya dan berjalan menuju ke sofa, ia sedikit menatap salah satu wanita di depannya.

"Nak... Ini temennya mama, nah itu anaknya, kamu tau dong siapa, kan kalian pernah satu sekolah kan?" Ucap Ibunya dengan senyuman hangat, Arthur terdiam sebelum menganggukkan kepalanya dengan pelan.

Fever | SutsujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang