..⃗.🕊•̩̩͙⁺゜ʟᴏᴛᴜsᴇʀɪ.ᴄʜᴘᴛ ⤾·˚
Saat ini Arthur sedang menunggu di depan rumahnya, ia sudah meminta izin kepada Ibunya yang kebetulan masih dirumah dan untungnya sang Ibu memberikan izin. Selang beberapa menit, sebuah mobil berhenti dihadapannya, kaca mobil itu turun dengan perlahan memperlihatkan seorang lelaki yang menatapnya sembari terseyum, "Masuk aja ya sayang" Ucap lelaki itu dengan nada yang sedikit menggoda.
Dengan tatapan sedikit sinis ia pun memasuki mobil itu, ia berada di bagian tengah, sementara disebelahnya ada Kairi, dan dua lelaki lain Kiboy, dan Sanz berada di depan dengan Sanz yang menyetir mobilnya. Ia seketika terkejut ketika Kairi tiba-tiba saja memasangkan sabuk pengaman kepadanya.
Arthur tersenyum tipis, "makasih.." Ucapnya, dan Kairi? Ia hanya merasa gemas dan mencium pipi Arthur.
Selama perjalanan mereka berempat berbincang-bincang tentang kehidupan, dan jangan lupa ketiga lelaki yang lebih dominan itu menginterogasi Arthur hanya karena pakaiannya. Mereka sedikit kecewa karena pakaian yang Arthur gunakan, namun jawaban dari Arthur membuat ketiga lelaki itu kembali senang.
Dasar... Bucin...
Setelah beberapa menit diperjalanan kini mereka sudah sampai di suatu tempat, terlihat seperti bar, dan ya... Benar saja, itu adalah bar, tempat yang sering digunakan untuk hang out. Mereka berempat memasuki bar tersebut dengan Kairi dan Kiboy yang memegang pinggang Arthur, dan Sanz yang hanya berjalan dengan aura yang sangat mengintimidasi tepat dibelakang Arthur, mengapa? Karena saat menginjakkan kaki di bar banyak lelaki bahkan wanita yang menatap Arthur.
"Oh, situ tuh, bang Calvin ama yang lain" Ucap Kiboy sembari mengarahkan jarinya kesuatu meja, Arthur melihat kearah dimana Kiboy mengarahkan jarinya, matanya terbelalak saat melihat siapa saja yang berada di meja itu.
"Yo bang!" Ucap Sanz dengan antusias, Calvin, yang merupakan senior bagi keempat lelaki itu mengangkat tangannya untuk melakukan tos dengan Sanz.
Mereka berdua berbicara sedangkan Kiboy pergi untuk memesan minuman, sedangkan Kairi dan Arthur? Mereka berdua kini duduk di sofa, dengan beberapa orang menatap mereka berdua.
"Apa lo liat-liat anjing" Ucap Kairi dengan ketus, ia menatap orang-orang yang berada di sekitar mereka dengan sinis. "Tolol, jangan marah-marah anjing, siapa yang kagak kaget kalau ketemu teman sekelas yakan Hajirin? Rendy? Oh ya, kalian semua sih, pasti kaget ya?" Ucap Kiboy yang tiba-tiba sudah berada disamping mereka dan tangan Kiboy yang seketika juga menampar kepala Kairi.
"Bajingan.." Ucap Rendy, ya.. Rendy, teman sekelas Arthur, dan juga Rin, jangan lupakan David dan Ridho juga, dan yang lebih mengagetkan adalah beberapa teman Arthur lainnya seperti Favian, Sultan atau Aeron, dan Yehezkiel.
"Waduh koh Arthur..." Ucapan itu keluar dari mulut seorang Yehezkiel, ia sedikit terkejut karena Arthur berada di bar dan menggunakan baju yang... Menggoda iman..
"Uhm.." Gumam Arthur, ia begitu canggung, siapa yang tidak akan merasa canggung jika tiba-tiba bertemu dengan teman-teman yang terlihat biasa saja namun ternyata sama saja.
Ia tau bahwa Kairi, Kiboy, Sanz, bahkan Calvin adalah anak yang lumayan berandalan dan nakal, namun ia tidak menyangka orang-orang yang di depannya, orang-orang yang merupakan teman barunya itu juga sama saja..
Apa dia magnet masalah ya Tuhan? Akhir-akhir ini banyak masalah sekali...
Malam ini menjadi malam yang lumayan canggung, walaupun para lelaki itu bersenang-senang dan berpesta ria, namun Arthur tau bahwa mereka menatap Arthur terutama teman-temannya, Arthur hanya bisa diam, ia tak bisa leluasa untuk berbicara.
Namun beruntungnya untuk Arthur, ada Kairi yang selalu di sampingnya, walau tangan milik Kairi begitu jahil, selalu memegang paha miliknya dan mengelusnya membuat Arthur sedikit tersipu malu, ditambah lagi Kiboy yang sering berbisik dengan nada yang menggoda membuat Arthur benar-benar memerah di tempat.
Keramaian dan kecanggungan yang Arthur rasakan seketika hilang saat salah satu orang, Aeron, mengusulkan untuk bermain billiard dan semua menyetujuinya termasuk Arthur, ia bukanlah orang yang profesional saat bermain billiard namun ia lumayan bisa bermain.
"Mau bet ga nih?" Ucap Favian yang dibalas tatapan sinis David, "mata lo bet, uang masih belum cair udah bet bet aja ni bocil" Ucapnya dengan ketus, "hilih tanya doang bang...".
Arthur menghela nafasnya ketika ia melihat interaksi itu, ia kembali fokus kepada lelaki yang berada di depannya, Calvin, ia mengajak Arthur untuk bermain.
Dipertengahan permainan mereka, Arthur merasa bosan, entah mengapa Kairi, Kiboy, Sanz, bahkan Calvin benar-benar melihat setiap gerakan Arthur dan membuatnya sedikit kesal, dan juga Calvin yang selalu membiarkan Arthur menang membuat Arthur tambah kesal.
Namun entah apa yang menghasuti dirinya, saat gilirannya tiba ia melakukan hal yang benar-benar gila, ia memosisikan dirinya di sudut sembari mengarahkan stick billiard miliknya ke bola yang ingin ia masukkan, dengan sigap lutut kaki kanannya menaiki meja dengan posisi bagian bawahnya yang sedikit menungging membuat para lelaki terutama teman-temannya melihat Arthur dengan terbelalak.
"Goddamn.."
"Anjir semok euy..."
"Bajingan... Anjir..."
"Vid, bacot vid... Tapi anjir juga itu..."
"Babe... What the fuck..."
"Oh my.... Shit..."
"He's so.... Sexy..."
"Anjing.... Nungging gitu bos..."
Entah mengapa rasanya ia sedikit bahagia, ujung mulutnya terangkat dan ia menyeringai.
'Gitu doang padahal..'
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
. . ⇢ [ʟᴏᴛᴜsᴇʀɪ.ᴛʙᴄ] ˎˊ˗ ꒰ 📎 ꒱
Author ; noh, tuhh, sesuai janji di spoileran tele, bae ujin tengil + centil era broo 😎
Sekali lagi... Maaf dengan plot amburadul satu ini 😭
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
KAMU SEDANG MEMBACA
Fever | Sutsujin
FanficApakah semua benar-benar salahnya? Kenapa dunia begitu senang membuat kehidupannya tidak tenang... Tolonglah Tuhan, ia hanya menginginkan kehidupan yang normal dan tenang. ! HOMOPHOBIC GAUSAH BACA !