Kumpulan Cerita Gfriend [GxG][🥀]

Juliet [Yeju]

Main Cast : Choi Yuju X Jung Yerin
Genre : GxG - Short Story - School life

This story is a fiction not a true story.
So...
Please understand of their are many dificiencies both on terms of writing or the plot of story.
And...
Please support with follow, vote, and comment guys...
.
.
.
.
.
Yuju duduk diam dimejanya, dengan T-shirt putih yang sedikit besar, menggigit pensilnya begitu asyik hingga cat tipis di ujung pensil memiliki lusinan bekas gigi. Dia terlalu tenggelam dalam pikiran. Selain hal-hal yang tidak disadari seperti bernapas dan menggerogoti pensil, semua energi tubuh Yuju pun sekarang terfokus pada otak.

Yuju baru tahu ada kecoak di rumahnya.

Jika ada kecoa berkeliaran di dalam rumah, cepat atau lambat ia akan berubah menjadi sarang kecoa.

Pikiran itu membuat Yuju kehilangan kesabaran, alisnya berkerut, Yuju mulai berpikir tentang kemungkinan kecoa itu membawa sekelompok anak coklat ke sudut dapur dan meraba-raba kue susu favoritnya, dan bahkan menggerogoti keranjang bermerek mahal ketika mereka gatal.

Manusia adalah satu-satunya makhluk di bumi yang memiliki akal dan pikiran. Yuju yakin bahwa dia adalah manusia, dan karena dia manusia, dia tidak bisa kalah dari serangga yang kotor dan jelek seperti kecoa.

Tak!

Pensil dengan ekor penuh bekas gigitan tiba-tiba terciprat ke atas meja, berguling beberapa kali, lalu tergeletak tak bergerak, bagian timahnya terbentur begitu keras hingga patah. Yuju dengan marah berdiri.

Dia sudah memutuskan...

Dia akan membunuhnya!

Yuju tidak pernah menganggap dirinya sebagai tipe yang berpikiran jahat, tapi saat ini dia masih tidak menganggap dirinya sebagai tipe yang tidak memiliki jiwa jahat.

Itu harus mati. Yuju tidak yakin apa kesalahan kecoa itu, tetapi itu tidak mungkin tidak bersalah. Bagaimanapun, Yuju harus mengaitkan setidaknya satu kejahatan dengannya dan memberinya hukuman seumur hidup yang telah dia pikirkan selama setengah jam lamanya.

Yuju memutuskan bahwa jika dia sekali lagi berjalan terang-terangan di depan matanya, dia akan mengakhiri masa depannya di ruangan ini, di lantai kayu yang dipoles dingin, di bawah sandal bulu hangat yang Yuju tidak takut untuk berkorban untuk dilihat makhluk berkaki banyak yang mengerikan.

Hidup sendiri dengan kecoa bukanlah hal yang diinginkan Yuju.

***

"Juliet jika kamu tidak melakukan hal bodoh dan tidak punya anak, aku berjanji akan memberimu makan setiap hari."

Setelah 3 jam bermain-main dalam rumah dan mencoba segala cara untuk menangkap kecoa, Yuju akhirnya menggunakan akalnya untuk memasukkannya ke dalam usus penyedot debu secara utuh. Setelah melihat kecoa panik di ruang kecil yang kotor untuk sementara waktu, teriakan hati nurani Yuju membuatnya memutuskan untuk membatalkan rencana untuk membunuhnya.

Yuju memutuskan untuk memanggil kecoa Juliet karena dia pikir nasibnya akan berakhir tragis seperti nasib Juliet Capulet dalam karya klasik Shakespeare.

Gadis cantik itu memasukkan kecoa itu ke dalam kotak plastik dengan tutup yang rapat, tak lupa membuat beberapa lubang yang cukup besar agar udara bisa masuk, tapi jangan terlalu besar sehingga kecoa bisa masuk dan keluar. Dia memperhatikan makhluk berkaki banyak berwarna coklat tua tepat di depan matanya dengan sorot mata yang tajam, memberikan senyuman yang mudah untuk membuat orang lain jatuh cinta padanya (walaupun Juliet tidak berpikir demikian karena dia bukan manusia).