Masih terekam indah bayangan ketika masa SMA 10 tahun yang lalu, sakura termasuk siswi populer karna kepintarannya, prestasi dan keikutsertaan sakura sebagai sekertaris osis.
Banyak yang mengatakan sakura salah satu anak beruntung masa depannya sungguh gemilang, berprestasi, cantik, sopan, ramah lalu orangtuanya pun cukup mampu.
Sakura awalnya merasa begitu cuma siapa sangka semua itu berubah begitu saja, saat kelulusan SMA nya setelah mendapat banyak ucapan selamat dan banyak kado didapat, sakura yag awalnya semangat menyusun masa depan untuk mendaftar kedokteran dalam waktu tak lama sakura murung bahkan selama setahun mengurung diri, bukannya mendaftar kedokteran sakura yang menunda kuliah satu tahun memilih ke teknik informatika.
Semua orang menyayangkan keputusannya, cuma tak ada yang berani menegur setelah setahun sebelumnya sakura mengurung diri, maka ketika sakura mau mulai membuka diri kembali meski pilihan kuliahnya berbeda dari awal semua orang pun memakhlumi.
Sakura selama berkuliah tidak seperti saat SMA yang aktif berorganisasi, sakura masihlah anak berprestasi tapi sikapnya tak lagi sama, sakura masih seperti dulu sopan tapi tak ramah lagi, sakura tak lagi tersenyum menyapa siapapun yang ditemuinya, ekspresi datar dan dingin selalu dikeluarkan.
Setelah menyelesaikan kuliahnya sakura memilih gamers sebagai profesinya, di dunia itu sakura menghasilkan banyak prestasi sebagai profesional gamers, banyak perlombaan didapatkan tapi sakura selalu menggunakan masker saat tampil di publik.
Setelah kurang lebih 5 tahun menekuni profesi itu sakura kini memilih profesi streamer game, selama setengah tahun ini uang yang sakura hasilkan mencukupi bahkan bisa dibilang sangat cukup, mungkin berkat namanya yang sudah terkenal karna sebelumnya berprofesi sebagai profesional gamers.
Orangtua sakura awalnya tak begitu mendukung tapi melihat sakura masih mau keluar sesekali untuk mengikuti perlombaan ataupun event cosplay orangtua sakura pun membiarkan.
Sakura diam diam mendatangi psikolog setelah satu tahun kelulusan SMA itu, sakura tak mengatakan apapun pada orangtuanya, setelah mendatangi psikolog untuk keempat kalinya secara rutin satu bulan itu sakura memutuskan untuk berkuliah.
Sakura melupakan mimpi dokternya, sakura memilih teknik informatika sakura tak menyesal sama sekali.
Lalu kini penyebab traumanya ada didepannya, orang yang menyakitinya 10 tahun lalu orang yang menyakiti sakura lewat perkataan yang menyakitkan.
" Aku menyukaimu sasuke " Sakura menyodorkan surat beramplop pink pada pemuda tampan di depannya.
Pemuda bernama sasuke itu menatap dengan datar.
" Sasuke " Panggil sakura.
" Ck, tidak berguna " Kata sasuke.
Sakura memandang sasuke kaget, apa maksudnya. Sasuke berlalu pergi sebelum itu sakura memegang lengan sasuke.
" Lepas " Kata sasuke.
" Sasuke, aku me...mengungkapkan perasaan " Kata sakura.
" Kau tau itu sesuatu yang tak penting, perasaanmu tak penting " Kata sasuke.
" Kenapa ? Aku bukankah aku masuk kriteria sasuke, mulai rambut, sebentar lagi sakura pun akan masuk kedokteran " Kata sasuke.
Sasuke menatap perempuan itu, rambut sepunggung perempuan itu memang indah sasuke memang mengatakan menyukai perempuan berambut sepunggung, sasuke menyukai perempuan pintar, semua itu ada pada sakura.
" Bukan berarti itu kau " Kata sasuke.
Sasuke melangkah pergi saat ini kedua orang itu ada di taman belakang sekolah.