💕Cerita ini babnya agak panjang 1 bab 1500-2000 kata biasanya aku cuma 1200an. Semoga gak bosan ya kakak bunda 💕
***
Yuji baru aja ke luar dari toilet kemudian melihat Res yang duduk seraya memainkan ponselnya. Pria itu menatap ke arah ponsel miliknya yang telah berubah posisinya. Yuji itu cukup perfeksionis. ia bisa dengan tepat mengingat posisi barang miliknya dengan tepat. Pria itu kemudian duduk di samping Res yang kini menatapnya.
Yuji lalu mengambil ponsel dan melihat kalau ada panggilan masuk dari Hera, istrinya. Ia menatap Resha yang kini menatapnya.
"Tadi ada telepon Mas," ucap Resha.
"Oh ya? Siapa?"
"Hmm, dia bilang Raja cariin ayahnya dari tadi." Res berkata dengan penuh selidik.
Yuji terdiam sejenak, lalu tersenyum. "Ah, adik sepupu aku. Ponakan aku memang dekat banget sama aku."
"Dia tinggal di Malaysia juga?" tanya Res.
Yuji telan saliva, menatap Res lalu anggukan kepalanya, "kebetulan dia sama suaminya kerja juga di sana. Cuma suaminya kerjanya lumayan jauh. Jadi memang enggak punya banyak waktu untuk anaknya. jadi dia memang lebih banyak main sama aku." Yuji beralasan.
Resha anggukan kepala, ada rasa tak percaya. Hanya saja ia coba sembunyikan itu dari Yuji. Yuji menatap calon istrinya itu. Ia lalu genggam tangan Resha.
"Pernikahan kita sebentar lagi, kalau orang mau menikah itu, memang godaannya banyak.' kata Yuji.
Res anggukan kepalanya. Ia tau itu, hanya saja panggilan dari wanita bernama Hera itu mengganggu pikirannya. Tentu saja, meskipun ia tak berbicara tetap saja Res merasa ada sesuatu yang lebih dari itu.
"Nanti pas kita nikah aku akan kenalin kamu ke dia." Yuji coba meyakinkan Resha. Dirinya tak ingin kepercayaan gadis itu luntur. "Dan besok kita ke kota, aku akan ajak kamu ke rumah kita."
"Iya, Mas." Resha menyahut ragu, meski begitu ia akan mencoba mempercayai Yuji.
"Aku tau kamu mungkin enggak percaya sama aku. Cuma aku minta untuk kali ini kamu bisa percaya sama aku. Aku akan kenalin sama adik aku itu." Yuji berkata lagi meminta agar Res bisa mempercayainya.
Res menatap kekasihnya, Yuji menatap dengan memohon. Sulit jika sudah jatuh hati, melihat Yuji memuat Res sudah luluh. "Iya, aku percaya sama kamu."
Jelas dengar apa yang dikatakan oleh Res membuat Yuji senang. Meski ia tau kalau Resha masih saja menyimpan keraguan, tapi ucapan gadis itu barusan membuat ia bisa sedikit lebih tenang.
"Aku sayang sekali sama kamu Res, aku mau pernikahan kita bisa lebih cepat lagi." Yuji berkata.
"Satu bulan aja itu udah ceper banget lho Mas. Lagian kan kamu harus lanjutkan kerjaan kamu dulu kan?" tanya Resha.
Yuji mengulurkan tangannya, Res menggapai tangan kekasihnya itu. Pria itu memainkan tangan kekasihnya, lalu mengecupnya singkat.
Malam itu pembahasan pernikahan antara Resha dan Yuji. Dan tentu saja hal ini membuat kedua orang tua gadis bertubuh gemuk itu merasa senang. Karena sebelumnya, Res selalu mengatakan kalau ia tak percaya diri, tak mungkin akan ada pria yang mau menikah dengannya.
"Aku mau pernikahan kita biasa saja Mas. Cukup ijab kabul, ndak perlu ada acara besar. Kalau mau ada pengajian ibu-ibu saja. Ya?" Resha menjawab pertanyaan sang ayah yang segera dijawab dengan anggukan kepala oleh sang ibu yang setuju dengan apa yang dikatakan oleh putrinya itu.
"Untuk Mas kawinnya kamu minta apa Nduk?" Rama bertanya pada putri sulungnya.
Res menatap pada Yuji. memikirkan pekerjaan pria itu yang berat di luar negeri, Res jelas tak mungkin akan tega meminta sesuatu yang berlebihan. "Cukup seperangkat alat salat dan uang lima ratus ribu rupiah. Kamu ada kan Mas?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Simpanan XXL// MYG
Romance🍓 sudah tamat di Karyakarsa🍓 Klaresha Widdya guru cantik bertubuh berisi itu selama 25 tahun hidupnya belum pernah merasakan menjalin hubungan dengan seorang laki-laki. Bukan karena tak percaya diri, tapi sang ibu takut putrinya itu disakiti. Res...