7

89 12 1
                                    

Res sudah kembali dengan kegiatannya. Hari ini ia sudah disbukkan dengan rutinitasnya mengajar. Hal yang selalu ia sukai karena berinteraksi dengan anak-anak. Dan Res memang penyuka anak kecil, ia juga sangat sabar. Pekerjaan sebagai guru TK memang pas sekali untuknya.

Saai ini ia berada di ruangan bersama dengan sahabatnya, Indah. Indah masih kesal sebenarnya karena merasa Res sangat terburu- buru untuk menikah dengan Yuji. Padahal, mereka baru saja bertemu.

Res melirik pada Indah. "Lo masih marah ya Bep?" tanya Res.

Indah hela napas berat kemudian menatap ke arah sahabatnya. "Ya gue marah dong. Lo itu baru aja kenal sama Yuji. Tapi langsung ngambil keputusan kayak gitu."

"Ya terus gimana dong? Abisnya dia mau kerja lagi. Dia malah bilang takut nggak bisa balik sesuai rencana karena ada sesuatu." Res berbohong.

Indah hanya menatap dengan tatapan kesal. Sejak acara pernikahan Res dan Yuji ia memang tak banyak bicara. Rasanya kesal memang, tapi semua sudah terlanjur.

"Sumpah kadang gue enggak ngerti  gimana sama pikiran lo itu deh." Indah berkata lagi.

"Gue minta maaf ya?" tanya Res merayu sahabatnya agar tak marah lagi.

"Ya udah sih  mau gimana lagi? Lo udah nikah juga. Tapi, gue tuh kalau lihat Yuji itu kaya inget siapa gitu ya?" tanya Indah karena ia merasa kalau ia pernah melihat Yuji di suatu tempat.

"Di mana?" tanya Res.

"Ada, cuma gue lupa sih di mananya." Indah menjawab. Ia benar- benar lupa karena sudah cukup lama.

Res hanya menatap sambil menggaruk kain hijab yang menutupi kepalanya. ia jadi penasaran dan bingung juga dengan pembahasan ini.

"Makan mi ayam yuk? Gue bulan depan udah ke kota lho." Resha berkata, ia akan segera pindah sesuai dengan rencana.

Indah menatap sahabatnya itu dengan tatapan terkejut. Tentu saja apa yang dikatakan oleh Res itu cukup mengejutkannya. "Pindah ke kota?"

Res anggukan kepala sambil tersenyum. "Mas yuji udah beli rumah di sana, dan nanti gue ke sana di jemput sama adiknya yang kemarin datang itu."

"Loh, kok ini enggak bilang juga?' tanya Indah lagi yang jelas terkejut dengan apa yang dikatakan oleh sahabatnya.

"Ini kan gue bilang ke lo," kata Res lagi.

"Ih nyebelin sumpah. Terus udah ngajuin resign?" tanya Indah lagi, karena mereka harus mengajukan resign satu bulan sebelumnya.

"Udah, tadi gue kasih surat pengunduran diri ke kepsek."

Indah membecik, kesal dengan sahabatnya yang satu itu. Tapi sedih juga karena akan ditinggalkan semua jadi serba salah. ia kemduian memeluk resh dengan erat. "Kok mau pindah sih Bep?" tanya indah lagi.

"ikut suami cinta, ayuk buruan kita makan mi ayam." Res mengajak lagi.

Keduanya kemudian segera melangkahkan kaki mereka ke luar untuk membeli santapan kesukaan mereka, mie ayam. Indah dan Res mengendarai motor masing- masing untuk menuju lokasi mi ayam langganan mereka. Lokasinya tak terlalu jauh hanya sekitar sepuluh menit untuk tiba di sana. setelah sampai keduanya segera memesan. seperti biasa Res  memesan mi ayam dengan bakso besar berisi cabai rawit, sama dengan Indah. Hanya saja indah memesan yang ekstra pedas.

Kaduanya mnikmati santapan siang mereka seraya mengobrol satu sama lain. Membahas masalah sekolah dan anak murid ataupun tentang gosip viral terbaru seperti seorang mantu yang berselingkuh dengan ibu mertuanya.

"Gila banget sih emang bener apa yang dibilang sama netijen, dikasih produknya malah mau pabriknya." Indah menimpali.

"Kesian ih, paling kesian bapaknya sih. Sedihnya kaya apa itu."

Indah anggukan kepalanya, "tapi, kayak gitu udah banyak di sekitar rumah kita juga ada yang terang- terangan selingkuh di depan suaminya." Indah bercerita samil sibuk menyeruput kuah mi ayam pedas miliknya.

"Siapa?' tanya Res.

Indah melirik kesal karena sahabatnya yang satu itu selalu saja ketinggalan info terbaru di kampungnya. "Kebiasaan ya, lo mah tuh ketinggalan info terus." kata Indah lagi.

"Iya gue enggak ada dengar apa -apa lho,' kata Res membela diri.

Indah sedikit merubah posisi duduknya, semakin mendekatkan tubuhnya ke Res. "Ibu Jum," kata Indah sengaja tak menjelaskan agar sahabatnya itu merasa penasaran.

"Yang jual sayuran itu?' tanya Res.

"Dia itu selingkuh sama koko yang juragan empang itu. Dan si koko malah terang- terangan bilang enggak sanggup ngelayanin karena dia hiper," kata indah lagi.

"Sama Koko? Kok bisa sih? Mereka kan kontrakannya dekat? Hyper apa bep?"

Indah mencubit pipi sahabatnya itu. "Hiper sks lah. apa lagi. Sebel banget gue ya kalau curhat sama orang lemot." Indah kesal lalu kembali melanjutkan santapannya. Jadi malas kalau Res kambuh lemotnya seperti ini.

Res memanyunkan bibirnya dan kembali menyantap bakso miliknya. Namun, baru saja mau menyantap, tiba- tiba saja Indah menepuk- nepuk bahu Reres.

"Apa?" tanya Res.

"Tunggu," jawab Indah sambil menatap dan berselancar dengan layar ponsel miliknya. Ia lalu memberikan ponsel miliknya pada Resha. "Liat ini laki lo bukan?"

Res menerima ponsel pemberian Indah. Ia menatap pada sosok dari gambar yang diberikan oleh sahabatnya itu. Yuji itu punya proporsi wajah yang unik mata sipit seperti bulan sabit, bibir tipis dan jika tersenyum manis seklai seperti anak kucing dan kulit yang putih. Dalam sekilas memang sama, hanya rambut dalam foto lebih panjang dan tubuh yang lebih kurus.

"Ini siapa Bep?" tanya Resha. Ia tak mau mengiyakan kalau itu adalah Yuji hanya dalam satu kali lihat.

"Geser lihat foto yang lain," kata Indah lagi memerintahkan.

Res mengikuti apa yang dikatakan sahabatnya. Sejujurnya ia mulai yakin kalau itu adalah Yuji. Hanya saja belum mau mengakui sebelum sahabatnya memberitahu ada apa dengan foto- Foto Yuji yang terlihat tengah bermusik itu.

"Kenapa Bep?" tanya Resha lagi.

"Itu DG band, dulu dia itu gitaris sama komposer. Jaman kita SMA kan terkenal banget. emang lo enggak tau?" tany Indah lagi.

"Gue taunya Nidji." Resha menajawab.

Indah gelengkan kepalanya. Padahal sewaktu mereka SMA Resha sering ikut dengan band sekolah mereka. "Itu setau gue Yuji itu dulu kena kasus narkoba sampai ditangkap, heboh lho beritanya. Tapi, tau- tau beritanya redup semua artikelnya hilang, ada yang bilang dia itu dijebak sama fans.  Sejak itu dia enggak pernah ada di mana-mana. DG band bubar sekarang semua personilnya sibuk sama kegiatan lain. Ada yang bilah Yuji itu emang kecanduan narkoba, ada juga yang bilang dia meninggal bunuh diri. Stress karena karirnya yang redup. Apalagi band itu dia yang rintis sejak SMA."

Jujus saja penjelasan Indah buat Res terkejut. Ia tau Yuji pandai bermain gitar dan semua foto itu memang menunjukkan kalau itu sangat mirip dengan sang suami. Jujur saja pikirannya jadi kacau lagi setelah mendengarkan kabar seperti ini.

"Gue enggak tau harus ngomong apa." Red berkata lagi.

Indah jadi merasa bersalah. "Gue tau lo jadi over thinking. Gue cuma lo tau aja masalah ini. Dari kemarin pernikahan kalian gue kayak pernah lihat dia, tapi di mana? Dan ini gue mendadak inget," kata Indah lagi.

Istri Simpanan XXL// MYG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang