4

108 11 3
                                    

**BAB 3 aku hold updatenya ya kak..
Soalnya aku baru up di Karyakasa... **

***

Yuji masih terbangun, malam ini Res memilih rebah di sofa. Sofa di kamat itu cukup besar untuk ia tiduri. Res tidur dengan meringkuk, tubuhnya demam karena kelakuan Yuji siang hingga sore tadi padanya. Yuji lalu berjalan mendekat, ia sangat yakin kalau Res sudah terlelap. Yuji lalu mengambil plester demam. dan menempelkan ke kening Res.

Yuji duduk di lantai bersandar pada sofa dan kini bisa melihat Resha dari dekat. Sesekali ia seka keringat gadis itu dengan handuk hangat yang berada tak jauh darinya.

"Maafin aku ya? Hmm? Aku cuma enggak mau kamu pergi dari aku Res," ucap Yuji sambil membelai lembut wajah kekasihnya.

Malam itu Yuji menemani Res hingga ia tertidur. Saat pagi hari Res terbangun. Ia melihat wajah Yuji yang tepat berada di depan wajahnya. Lalu memegangi keningnya, Res segera melepas plester dan berniat bangun. Sampai pagi ini bagian tubuhnya masih terasa ngilu.

Res bingung bagaimana caranya untuk bangun. Lalu tangan Yuji bergerak memegang kening Res, dengan mata yang masih terpejam. Perlahan Yuji membuka matanya, tersenyum pada wanita di hadapannya.

"Pagi? Udah enggak demam." Yuji berkata dengan lembut.

Res tak peduli, ia segera duduk dan berniat untuk melakukan ibadah salat subuh. Setelah disetubuhi oleh Yuji, Res merasa dosanya banyak sekali sehingga terus saja menangis sepanjang sujud. Saat Res beribadah, Yuji memilih untuk keluar dan berjalan menuju ruang kerjanya untuk menghubungi Raja. Yuji menghubungi baby sitter putranya,

"Halo Pak?" sahut Ani.

"Raja udah bangun Ni? tanya Yuji.

"Sudah Pak, lagi minum susu," jawab Ani.

"Saya boleh ngomong sama dia?"

"Papi? Papi di mana?" suara anak itu terdengar.

"Papi masih ada kerjaan Raja sabar ya. Papi masih banyak urusan di sini." Yuji coba buat putranya itu bersabar menanti kedatangannya.

"Hmm oke," ucap Raja terdengar kecewa.

"Nanti kita jalan-jalan ya kalau papi pulang?"

"Beli ice?" tanya anak itu terdengar kembali bersemangat.

"Boleh, beli apa aja boleh," kata Yuji lagi.

"Oke, Raja sabar tunggu papi."

"Yaudah ya, babay, jangan nakal ya."

"Oke papi, love love papi."

Yuji tersenyum. "Love love sayang." Yuji kemudian mematikan panggilannya.

Yuji menyiapkan teh manis setelah selesai menghubungi Raja. ia lalu kembali ke kamar.  Yuji memerhatikan kekasihnya yang masih berdoa. Sementara dirinya sudah meletakkan teh manis hangat dan juga roti untuk Res.

Setelah selesai Res merapikan mukena dan sajadah miliknya, memasukan ke dalam tas yang berada di samping Yuji. Yuji berusaha menyentuh Res.

Res menepis tangan Yuji lalu berjalan meninggalkan pria itu. Yuji hanya hela napas coba bersabar karena ia yakin kalau Res akan ia dapatkan. Yuji hanya memahami sikap Res saja, tak mungkin Res mengecewakan orang tuanya. Maka Res akan menerima pernikahan itu. Masalah mengembalikan sikap Res, Yuji juga yakin kalau itu tak akan terlalu sulit.

"Minum teh dulu ya, makan roti juga. Nanti siangan kita jalan pulang, hmm?" Yuji katakan dengan lembut.

"Istri sama anak kamu enggak cari kamu Mas? Mereka nunggu kan?" tanya Res dengan dingin.

Istri Simpanan XXL// MYG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang