1

287 26 4
                                    

Gadis bertubuh gemuk itu bernama Resha sebagian orang memangilnya Res ada juga yang memanggil dengan panggilan Eca. Ia kini tengah merapikan meja kerjanya, saat ini bekerja sebagai salah seorang guru di TK Kirana tak jauh dari rumah. Ibu guru cantik, berhijab yang gemoy kesayangan murid-murid, karena suka sekali membagikan makanan kecil.

Setelah rapi ia bergegas kembali ke rumah dengan sepeda morot matic tua pemberian sang ayah. Perjalanan tak terlalu lama karena memang jarak sekolah yang tak jauh dari rumah. Tatapannya kini tertuju pada seorang pria yang berdiri di depan rumahnya, memegang sebuah koper kecil.

"Siapa?" bergumam sendiri, ingin menerka kalau itu adalah kekasih onlinenya. Hanya saja ia tak ingin berharap terlu jauh.

Pria itu melambaikan tangan, pria dengan tinggi 175cm, bertubuh tegap, dengan kulit putih, tatapan mata yang sipit, dan senyum manis seperti anak kucing. Benar itu Yuji. Motor itu berhenti tepat di depan pria itu.

"Mas Yuji?" tanya Res.

"Bukan," jawab sang pria sambil tersenyum.

"Ah maaf," sahut Res.

Yuji terkekeh, melihat kelakukan kekasihnya itu. "Hai, kamu enggak kenal aku, serius? Hmm?"

"Mas Yuji?!" Res bertanya lagi, kini semakin yakin setelah mendengar apa yang dikatakan oleh pria itu. Suaranya jelas sekali, terekam jelas di telinga Resha selama delapan bulan ini.

Yuji membantu membukakan pagar, membiarkan Resha berjalan masuk. Dengan tergesa ia memarkirkan motornya dengan jantung yang berdetak tak keruan, terlalu kaget karena kekasihnya itu datang dengan tiba-tiba.

"Akh!" Res terkejut saat terlalu bersemangat memarkir motornya kemudian buat kakinya terantuk.

Yuji berjalan cepat mendekat, melihat kaki Res dengan penuh perhatian. "Hati-hati kamu Dek," ucap Yuji sambil memerhatikan kaki Res.

Res memundurkan kakinya, malu karena Yuji melihatnya terlalu dekat. "Ndak apa-apa Mas,' ucapnya.

Pria itu hela napas, merasa kaget juga saat Res berteriak tadi. "Hati-hati, kamu tuh ceroboh banget."

"Ayo masuk Mas," ajak Res.

Keduanya kemudian berjalan menuju pintu masuk. Yuji mengikuti Res, sementara Res jadi berdebaran tak keruan karena kedantangan Yuji yang terlalu tiba-tiba.  Bahkan malam tadi keduanya masih saling melakukan panggilan video dan Yuji masih berada di Malaysia.

"Assalamualaikum ibu," ucap Res.

Dan hari itu Res memperkenalkan Yuji kepada kedua orang tuanya. Gadis itu memperkenalkan pria berkulit putih itu sebagai kekasih yang sudah menjalani hubungan bersama dirinya selama 8 bulan ke belakang. Keduanya berkenalan melalui sebuah aplikasi dan hubungan itu berlanjut sampai saat ini.

Yuji berjalan duduk dengan gelisah di kursi ruang tamu. Menunggu kedua orang tua kekasihnya. Ketika sudah tiba, dengan sopan ia mencium tangan ayah dan ibu Resha bergantian. Lalu memperkenalkan diri dengan sopan.

"Saya mohon maaf karena kedatangan saya ini terlalu terburu-buru. Tapi ini memanfaatkan liburan dari majikan saya yang mendadak. Saya memang sudah bilang sama Resha, kalau suatu hari nanti akan datang ke rumahnya untuk menemui kedua orang tuanya." Yuji mengatakan niatnya setelah tadi memperkenalkan diri kepada kedua orang tua kekasihnya.

Tentu saja itu membuat Ratih dan Rama merasa terkejut. Pasalnya selama ini yang mereka ketahui bahwa putri sulungnya sama sekali tak mempunyai kekasih. Dan kini semakin terkejut saat tiba-tiba ada seorang pria yang mengatakan keseriusannya.

"Tunggu, tunggu. Kalian benar-benar pacaran? Pacaran dari online itu bagaimana caranya?" Rama bertanya kepada putrinya dan juga Yuji.

"Ya kita kenalan dari online Pak. Mas Yuji ini kerjanya jadi TKI di Malaysia sudah 4 tahun ke belakang." Res menjelaskan kepada sang ayah.

Yuji menganggukan kepalanya. "Betul Pak, saya selama 4 tahun ke belakang kerja di Malaysia. Dan tahun depan kemungkinan akan bekerja di kota. Karena sudah mendapatkan penawaran dari teman untuk bekerja di salah satu perusahaannya."

Ratih menatap ke arah putri sulungnya dengan tatapan bingung. Selama ini memang ia melarang Resha untuk berpacaran. Takut kalau putrinya itu dimanfaatkan oleh laki-laki. Apalagi memang terkenal terlalu baik jadi sering dibohongi. Resha memang pintar dalam bidang akademik, tapi perasaannya yang lemah membuatnya sering ditipu oleh teman-temannya yang membutuhkan uang.

"Jadi tujuan kamu ke sini untuk apa mas Yuji?" Ratih bertanya pada pria yang kini duduk tepat di samping Resha.

"Saya berniat menikahi anak ibu dan bapak. Kalau bisa pernikahannya dilakukan sebelum saya kembali ke kota. Di sana saya sudah menyiapkan rumah sederhana untuk keluarga kecil kami. Resha juga sudah tahu kalau saya punya rumah yang saya cicil mulai dari tahun kemarin." Yuji menjelaskan.

Ratih dan Rama bukannya merasa senang. Keduanya justru merasa cemas sekali karena Yuji terlalu terburu-buru. apalagi ini pertemuan pertama mereka.

"Kalau bapak, terserah Res maunya kayak gimana." Rama berkata sebagai sebuah jawaban yang ia berikan kepada Yuji.

Resha memang sudah membicarakan banyak hal bersama Yuji. Hubungan selama delapan bulan itu sudah membawa mereka merencana banyak mimpi bersama. Yuji menatap pada Resha meminta jawaban, tatapan penuh sayang yang berharap banyak.

"Aku mau menikah sama Mas Yuji, Pak," ucap Resha kemudian.

Hari itu berakhir dengan persetujuan dari Resha bahwa ia akan menikah dengan Yuji sebulan lagi. Resha kemudian akan ikut bersama Yuji ke Malaysia untuk beberapa bulan sebelum akhirnya akan kembali lagi ke ibu kota. Yuji mengatakan kalau ia harus tinggal di Malaysia selama kurang lebih 8 bulan lagi. Jadi setelah menikah Resha terpaksa mengikuti jejak pria itu untuk tinggal di sana.

Resha dan Yuji ini duduk di taman belakang rumah. Mereka sore ini menikmati gorengan yang dibuat oleh Ratih. Mulai hari ini sampai dua hari ke depan Yuji akan menginap di rumah kekasihnya itu.

Yuji merasa sangat bahagia karena mimpinya selama beberapa bulan ini akan menjadi kenyataan.  "Kamu bisa persiapkan semua. Paspor dan lain-lain aku akan minta saudaraku nanti bantu kamu." Yuji berujar.

"Memangnya aku harus ikut kamu ke Malaysia ya?" Resha bertanya, ada rasa enggan juga ketika mendengar jika ia harus ke Malaysia. Bingung dengan penyesuaian diri.

"Iya, kamu ikut aku dong. Masa aku ninggalin kamu di sini. Nanti kamu digondol laki-laki lain." Yuji berkata lagi.

"Aku nunggu kamu di ibukota aja nggak boleh?" Resha bertanya masih mencoba untuk meminta Yuji tak mengajaknya ke Malaysia.

Pria itu menoleh menatap kepada kekasihnya dengan serius. Tak tahu dan tak mengerti mengapa ia bisa jatuh cinta sekali kepada gadis di hadapannya ini. "Boleh aja, aku akan usahain rajin pulang buat kamu."

"Kamu bisa simpan uang kamu, dan pulang setiap lebaran. Hmm?"

Tatapan Yuji tak bisa berpaling, gadis  bertubuh gemuk itu menarik semua atensinya. Jadi gemas sekali, lalu mencubi pipi Resha. "Iya, kita bicara lagi. Besok aku mau ajak kamu lihat rumah yang aku beli di kota. Akan ada yang jemput kita besok. Bilang bapak sama ibu dulu."

"Iya," jawab Resha.

"Aku mau ke toilet dulu," pamit pria itu, kemudian berjalan masuk menuju kamar mandi.

Saat itu ponsel Yuji berdering, Resha memerhatikan nama Hera di sana, di layar ponsel calon suaminya. Resha menerimanya.

"Halo, Mas kamu di mana? Raja cariin ayahnya dari tadi."

***

Cerita ini sebenarnya sudah tamat kaka.
Lanjut atau tidak?
Aku update lebih cepat di Karyakasa ya..
Terima kasih 🫶

Istri Simpanan XXL// MYG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang