Setelah kejadian bersama Marsha, harapanku membumbung tinggi akan ada kejadian-kejadian berikutnya dengan dirinya. Memiliki hubungan lebih dengan Marsha, menjadi kekasih ataupun teman yang mesra dengan gadis tersebut, tetapi tidak seperti itu. Aku belum bertemu Marsha lagi sejak hari itu. Setelah kami makan ayam penyet dengan ci Lia malam itu, aku dan Marsha benar-benar bersikap seolah tidak ada yang terjadi. Marsha tetap menjadi gadis ceria, polos, dan mudah tertawa, mirip seperti Ci Lia yang suka bercanda. Seolah tidak ada hal yang terjadi di antara kami sebelumnya.
Aku hanya berpapasan atau melihat dirinya sekilas saja di homestay, terkadang aku juga melihat dirinya sekilas ketika selesai ospek, saat sampai di homestay atau ketika datang waktu makan malam. Tetapi, aku sama sekali tak memiliki waktu dengannya, bahkan sekedar bertegur sapa saja tidak ada waktu.
"Sha, bareng?" tanyaku pada Marsha, saat akhirnya kami kembali bertemu di ruang tamu Homestay setelah seminggu tak bertemu.
"Duluan, aku masih nanti jam 10" balas Marsha padaku, aku bisa melihat ia sudah bersiap namun masih menikmati sepotong roti tawar di ruang tamu.
Aku menelan ludah melihat penampilan Marsha, ia terlihat sangat cantik dengan outfit mahasiswi. Memakai kemeja slim fit yang menampilkan tubuh seksinya namun tetap terkesan formal dan begitu cantik, ia mengenakan celana panjang longgar hitam yang menampilkan tampilan khas mahasiswa baru. Tak berbeda jauh sepertiku, namun jauh lebih fashionable saja.
"Yaudah, duluan ya." ucapku setelah selesai memakai sepatu, merapikan celana dan berdiri di ambang pintu rumah.
"Iya, kamu hati-hati ya" ujar Marsha tersenyum padaku, senyumnya yang cantik itu akhirnya aku lihat lagi.
"Hah? Kan deket hahaha"
"Hehe iya, tapi hati hati ya... dadah"Aku mengangguk dan membalas lambaian tangan Marsha, namun tepat sebelum aku beranjak keluar dari pagar, sebuah suara memanggilku dari arah belakang.
"Bareng!" ucap Lia sambil berlari kecil ke arahku.
"Bareng dia Ci? Dia di kamar nomor 13 loh... cowok lagi!" tanya seorang gadis yang berjalan di belakang Lia.
Aku tau gadis itu, dia adalah pemilik kamar nomor 8 yang aku temui waktu awal masuk ke dalam homestay ini. Ia memakai kemeja biru muda dan rok kain panjang hitam, bawahan hitam berbahan kain seperti ini adalah penampilan maba sekali. Aku juga memakai pakaian yang tak berbeda jauh, kemeja flanel dengan celana panjang hitam. Ia menatapku dengan mata tak suka, aku bisa merasakan aura penolakan darinya saat Lia dengan tidak peduli tetap mengajakku bareng.
"Kamu gak boleh gitu Gracie." ucap Lia sambil menoleh ke arah gadis yang dipanggil Gracie itu, lalu kembali menoleh padaku dalam posisi jongkok.
"Gapapa Ci, dia gak mau bareng tuh" balasku sambil membalas tatapan sinis Gracie.
"Adek aku emang gitu, dia terlalu percaya kata-kata Mami" ucap Lia lagi, ia meminta Gracie untuk tak menatapku seperti itu namun Gracie nampaknya tidak setuju dengan Lia.
"Oh iya, dia ini adek kandung aku... kalian udah kenal belom?"
"Gracie, kenalan"
"Gak mau!"
"Liam" ucapku sambil menyodorkan tangan ke arahnya."Gracie" balasnya sambil membungkuk sedikit, namun matanya tak menatap padaku dan tidak membalas tanganku.
Ya, aku tak peduli dengan dirinya dan kepercayaannya ini. Aku tak mau ambil pusing kalau memang ia ingin menjauh dariku, toh Lia nampak biasa saja denganku.
"Ayo, keburu telat kita" ujar Lia, ia menggandeng tangan Gracie sambil berjalan.
Gracie nampak menarik lengan Lia untuk berjalan lebih cepat, membuatku harus mempercepat langkahku sedikit agar seimbang dengannya. Lalu ketika seimbang, ia melambatkan langkahnya dan berjalan di belakangku. Begitu terus beberapa kali sampai gerbang kampus terlihat, kesabaranku yang sudah habis akhirnya menoleh ke arah mereka berdua sampai membuat Lia dan Gracie terkejut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Homestay48
Fiksi PenggemarLiam, seorang pemuda yang memulai hidup barunya dengan tinggal di sebuah Homestay "Helisma". keadaan kuliahnya membuat ia harus memilih tinggal jauh dari orang tua. Tinggal di tempat baru dengan suasana baru justru membuat hidup Liam dipenuhi banyak...