I need you

291 48 12
                                    

"Rora lu sama aja kek ibu lu, sama sama goblok" ucap ahyeon memandang rora dengan wajah marahnya.

"Ahyeon!" Tegur jennie mendengar ucapan ahyeon. Manakala yang lain melongo kaget sementara rora dengan ibunya sama sama menundukkan pandangan mereka, berdiam diri tanpa bersuara.

"Mommy ga pernah ngajar lu ga sopan kek gitu ya yeon, minta maaf sekarang" sambung jennie lagi dengan tegas memerintah anak semata wayangnya itu untuk bersopan.

"Tapi rora juga ga sopan sama ibunya, mommy" rengek ahyeon manja.

Jennie hanya diam menatap ibu anak itu silih berganti. Mahu gak mahu ucapan ahyeon bener ada nya jadi it's not worthy baginya untuk membela salah satu dari ibu anak itu.

"Gw selesai" ucap rora bangkit dari duduknya pergi meninggalkan tempat kejadian.

"Yeon kejar gih" suruh mommy jennie kepada ahyeon, gadis itu hanya menggeleng tanda ga setuju dengan usulan mommynya.

"Sebelum rora balik, yeon..." lagi jennie memaksa ahyeon buat nyusul rora.

"Dia ga bakal balik mommyyy. Kami semua nginap di apartment nya rora" rengek ahyeon tetap bersekeras dengan keputusannya. Ya ahyeon tahu banget gadis itu pasti bakal cuekin dia kek dia mahluk tembus pandang.

"Lho? Kalian nginap di apartmentnya rora ya? Bukan kalian ber lima esoknya jalan awal ya?" Tanya jennie bertubi tubi ke mereka asa, chiki, ruka, phari dan juga rami.

"IYAA RAM LU LUPA ATAU GIMANA SIHH, GW ESOK JALAN KE PARIS SAMA NYOKAP GW" heboh chiki baru teringat akan dirinya ikut serta ibunya ke paris.

"Iya, iya juga kita semua pada jalan awal esok njir" kini ruka pula yang menimpal.

"Aduh lupa gw cok" ucap rami sambil menepuk dahunya keras.

"Nahh yeon cepat kejar rora, kalo lu gak mau ditinggalin" celah jennie diantara pembicaraan ngelantur para anak sahabatnya itu.

"Iyaa yeon sana lu, langsung bagitau rora kalo kita ga jadi nginap" tambah rami dengan wajah memelasnya.

"Aishh mommyyyyyyy ahh apa sihh ishh. Kalian mah ngesalin sumpah" rungut ahyeon lalu berlari mengikut rora ke arah parkiran.

Saat tiba disana mobil yang dinaik mereka tadi tidak ada disana berarti rora sudah dalam perjalanan pulang ke apartmentnya.

"Aduh nih vampir malah pada pergi lagi, goblok emang" umapat ahyeon kesal.

Tanpa dia sadari dibelakangnya ada seseorang pria berjalan sempoyangan kearah dirinya dengan senyum lebar. Wajahnya yang memerah dan keadaan dirinya yang terlihat kusut, menjelaskan bahawa orang itu sudah dipengaruhi oleh alkohol.

"Hai manis sendirian hum?" Sapa satu suara dengan bersamaan pinggang miliknya ditarik dari arah belakang agar mendekat kearah orang tersebut.

Panik, ahyeon benar benar diselaputi dengan rasa panik. Dengan reflek dia mencoba melepaskan tangan pria yang sudah melilit pinggangnya dengan sempurna namun kekuatannya jauh lebih kecil dari kekuatan pria yang memeluknya sekarang.

Bau alkohol menyengat masuk ke indra penciumannya membuatkan dirinya merasa sedikit pusing kerana effect bau yang pertama kali dihidu oleh hidungnya.

Tangan yang tadinya melilit pinggangnya kita mulai terangkat ke atas menyentuh gunung kembar miliknya, ahyeon hanya mampu menangsi dipelukan pria tersebut berharap para sahabatnya turun lebih cepat ke tempat parkiran namun semuanya sirna saat dia kembali teringatkan akan kata mommynya bahawa mereka tidak akan ke parkiran itu sebaliknya di parkiran yang lain.

Jika ahyeon sekarang diparkiran tingkat 3 mungkin mobil milik keluarga sahabatnya diparkarin VVIP dan jelas itu akan berada ditempat yang berbeza.

Pria itu mulai lebih berani dengan membalikkan badan ahyeon menghadap dirinya, mengunci kedua tangan ahyeon ditanagn kanannya dan mencoba menyambar bibir pink milik ahyeon.

HAUNTED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang