LUPAKAN

236 36 23
                                    

Selesai makan tengahmalam yang ahyeon minta kini kedua duanya sudah berada di kamar masing masing dengan rora yang sudah kembali masuk ke alam mimpi sementara ahyeon masih termenung menatap langit langit kamar masih dengan wajah merah padamnya.

Kejadian tadi berterusan berpusing memenuhi mindanya saat ini, ahyeon tertanya tanya bagaimana rora dengan entengnya melakukan hal itu.

'Jangan jangan rora playgirl lagi' batin ahyeon untuk tidak terlalu baperan dengan sikap rora yang seenaknya.

'Tidak tidak berarti chiki sama rami pernah dong dikokop rora, aaaa apasih raa. Masa ya lu embat semua' frustasi ahyeon ovt sendiri sehingga tidak terasa jam menunjukkan jam 4 pagi 'sialan esok sekolah' cebirnya lagi cepat cepat memaksa diri untuk terlelap.

Pagi pun menjelang tiba, ahyeon masih terlena didalam mimpinya sementara rora sudah menyiapkan sarapan untuk mereka berdua (tumben sekali ya ra).

"Yeon bangun sekolah bocah" ucap rora lembut sambil mengelus pucuk kepala ahyeon perlahan lahan.

"Hmm five minute" gumam ahyeon dalam tidurnya dengan suara khas bangun tidur.

"Minta dikokop nih?" Tanya rora namun tiada jawapan dari ahyeon membuatkan gadis itu mengambil langkah berani dengan memusingkan badan ahyeon menghadap diri dan.........

Cuppp....

"Mmmm...mmmm" omel ahyeon dalam ciuman yang tiba tiba dari rora. Entah sarkas apalagi yang ahyeon ingin keluarkan.

"Shutt..." bisik rora disela ciumannya. Memberanikan dirinya melumat bibir atas dan bawah gadis itu secara berganti, cukup lama agenda tersebut berlaku sebelum kedua duanya menarik diri saat merasakan paru paru mereka memerlukan oksigen.

"Maniss..." gumam rora tepat didepan wajah ahyeon yang cuma berjarakan 1 sentimeter dari dirinya.

"Y-yahhh a-apasih" gugup ahyeon wajahnya sekarang sudah memerah seperti tomato.

"Hehe kau gampang banget salting ya yeon?" Tanya rora mengoda ahyeon.

"Aduhhhh duuh duhhh, yaa sakit yeon sakit. Ampun ketua ampun" teriak rora saat tangannya serasa disepit ketam.

"Makan tuh, udh aahh gw mau bersih bersih" cebir ahyeon lalu berlalu ke kamar mandi.

"Gw mandiin mau ga?" Tanya rora

"GAAA, MAKASIH" teriak ahyeon dikamar mandi sebelum pintu kamar mandi terbuka bersertaan shampo melayang diudara mengarah ke arah rora berada dengan sigap rora mengerakan tangan ke udara melindungi dirinya daripada terkena balingan tersebut.

"Uishh bahaya banget kalo macan udah marah" kekeh rora mengambil shampoo tersebut dan meletakkannya didepan pintu kamar mandi sebelum melangkah pergi dari situ.

Berselang beberapa minit kemudian ahyeon keluar dengan pakai uniformnya berjalan ke arah meja makan dan duduk dengan manis disana. Matanya menatap takjub kearah rora saat melihat penampilan gadis itu yang menurutnya, ganteng? Ya bukan berarti selama ini ahyeon tidak memerhatikan penampilan rora tapi kali ini berkali lipat menyerlah dari biasanya.

"Hmpp sampai kapan merhatiin macbooknya? Sampe makanannya basi?" Tanya ahyeon kesal melihat rora lebih tertarik dengan macbooknya berbanding dia, hmp salah makanan maksudnya.

"Makan aja dulu aku masih ada urusan" ujar rora tanpa memandang ahyeon sama sekali.

"Yaudh sih" mendengar dirinya diperbolehkan untuk makan terlebih dulu gadis itu dengan pantas melahap masakan rora untuk dirinya.

Sehingga dirinya selesai dengan makan rora masih saja sibuk dengan macbooknya.

"Apasih ra penting banget ka, macbooknya dari makan?" Lagi ahyeon bertanya merasa jengah dengan rora yang sama sekali tidk menyentuh makanannya.

"Bentar di...kit la....gii" ucapnya terputus putus saat matanya menagkap sosok ahyeon yang sedang menatapnya dengan tatapan kesal.

Cukup lama untuk rora menatap lekat wajah ahyeon saat ini, mungkin karna suasana masih malap atau karna makeup ahyeon atau mungkin bajunya membawa auranya tersendiri atau hanya karna ahyeon sentiasa cantik dan saat remang cahaya malap dari lampu di dapurnya  menyinari wajah ahyeon menambahkan lagi kesan kesempurnaan nya. Entah rora juga binggung tapi untuk saat ini dia tidak mempunyai niat untuk berpaling dari ahyeon bahkan macbooknya ditutup begitu saja dan diletakkan disamping sambil membenarkan posisi duduk juga matanya tetap berada di ahyeon.

Menyadari tatapan yang rora berikan membuatkan ahyeon tidak senang duduk

'apa penampilan ku buruk'

'Atau ada yang salah dengan wajah'

Kira kira begitulah perkiraan seorang ahyeon melihat rora tidak memalingkan wajahnya meskipun sesaat.

"Tukar baju lu, yeon sana" perintah rora kemudian menikmayi masakannya sendiri.

"Ngapain?" Tanya ahyeon malas.

"Ya tukar aja sana, ga ada alasen lebih" jawap rora kesal, dia kesal saat memikirkan ahyeon pasti akan banyak yang meliriknya disekolah nanti, apalagi dalam baju dan wajah itu.

"Dihh ga yaa, cape cape gw dandan lu seenak jidat nyuruh gw ganti lagi?" Tanya ahyeon tidak percaya.

"Iya, klo bisa wajah lu juga diganti deh" balas rora sensi.

"Emang ada yang salah dengan wajah ku?" Tanya ahyeon merasa sedikit kecewa, masa iya cakep cakep gini wajahnya disuruh ganti.

"Ada" singkat padat jelas jawapan yang rora lontarkan.

"Apa sih aneh lu, orang gw cakep banyak yang suka lagi"

"NAH JUSTERU ITU YANG GW GA SUKA" amuk rora dengan nadanya ditinggiin

"Ehh...emang salah klo orang suka gw?" Kini ahyeon mulai tersalut emosi saat dibentak sebegitunya.

"Jelas" lagi dan lagi jawapan dingin itu kembali terlontarkan menambahkan rasa amarah kepada seorang jung ahyeon.

"EMANG LU BERHAK HAH NGATUR NGATUR GW? TERSERAH GW LA" ahyeon benar benar tidak dapat mengendalikan emosinya saat ini.

Secara tiba tiba rora bangkit dari duduknya berjalan dengan langkah tegasnya menuju ahyeon mencengkam lengan gadia itu sedikit keras membuatkan ahyeon meringis kesakitan.

"RAAA SAKIT BANGSAT" pekik ahyeon.

Belum sempat ahyeon kembali bersuara bibirnya kembali menyatu dengan bibir rora (ciee suka banget kokop ya kalean berdua, makin panas nih yang jomblo) dengan kasar gadis itu mengigit bibir bawah marga jung membuatkan gadis itu kembali meringis dalam ciuman mereka, entah kenapa ahyeon dapat merasakan amarah yang tertahan dari ciuman yang rora berikan setiap lumatan terasa sangat berat seolah sebuah perasaan yang dibendung hampir tidak dapat ditahan.

"Ahh ahhh....jangan bikin gw cemburu JUNG AHYEON" ucap rora setelah ciuman itu terlepas. Mata rora menyiratkan amarah disana, ahyeon hanya bisa berdiri kaku ditempat.

"T-tapi apa hak lu ra...gw bukan siapa siapanya gw" ucap ahyeon menyedarkan rora untuk tidak melakukannya dengan possessive.

"Ahh gw lupa lu lupa, lupakan" ujar rora lalu pergi dari sana menuju mobilnya diikuti oleh ahyeon dari belakang.

Banyak pertanyaan tanyaan yang berputar dikepala ahyeon saat ini. Ucapan rora tadi terniang niang ditelinganya.

Saat dimobil tiada satupun yang bersuara sehingga akhirnya rora bersuara memecahkan keheningan yang ada dimereka.

"Nanti lu balik ke rumah lu" ucap rora tetap fukos menyetir mobil kesayangannya masuk ke area sekolah.

Ahyeon hanya mengangguk tanda membalas ucapan rora tepat didepan gerbang masuk sekolah mobil rora berhenti.

"Turun" ucapnya singkat.

"Ta-"

"Lu ga mau kan kita jadi rumor orang orang" ucap rora memotong ucapan ahyeon.

Tanpa membantah lagi ahyeon turun dari mobil dan tanpa peringatan rora kembali melajukan mobilnya masuk ke sekolah sementara ahyeon berjalan kaki


















Yeyyy done for today.

Thanks for your support guy, jangan lupa seperti biasa

Vote, komen dan mencintai author kalian satu ini😘

Done double up sesuai janji😉

HAUNTED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang