WANNA BE YOURS

270 43 6
                                    

DORRRR....

Pintu terhempas keras menjadi alunan buruk bagi rora saat ini, dirinya terloncat kaget mendengar bunyi hempasan berserta wajah ahyeon yang menyiratkan kemarahan disana.

"Hehe..."rora terkekeh kaku sambil mengaruk belakang tengkuknya berusaha tetap tenang padahal jantung serasa mau copot dari tempatnya (poor rora)

'Matikan ra, siapa nyuruh lu usil banget jadi orang' batin rora merenung kesalahannya.

"Mati apa bunuh diri" suara dingin ahyeon meyapa lembut dedaun telinganya membawa rora jatuh dalam lingkungan kemarahan yang tersirat jelas dari seorang ahyeon.

"Gw milih....makan sih" candanya mencoba menghilangkan rasa tegang yang semakin terasa diudara.

"Bacot, mati apa bunuh diri?" Tanya ahyeon kesekian kali.

"Yaudah bunuh aja, sini" tunjuk rora ke arah perutnya menantang ahyeon untuk melakukannya.

Dengan gerakan pantas ahyeon menyambar pisau yang sudah sedia ada diatas meja pantry kemudian berposisi menghunuskannya kearah rora dengan tatapan mantap, menunjukkan dia bertekad untuk membunuh rora.

"Common baby gurl, kill me like you want" ucap rora dengan senyum manisnya.

"Tch...gw ga mau masuk penjara krna hal konyol" decih ahyeon kesal sambil meletak kembali pisau ke meja pantry di belakang rora.

"But you know, gw rela dipenjara kalo orang itu udh nyakitin lo"

"Kalo emang benar polisi bisa nangkap gw" sambungnya dengan senyum licik mulai terbentuk dibibir manisnya.

"Ra jujur aja, lu psychopath ya kan?" Tanya ahyeon ingin memastikan pikirannya tentang rora.

"Ohh apa gw terlihat begitu? Kalo iya, gw juga ga peduli sama pemikiran itu karna emang lumrahnya begitu cara pandang orang orang sama sikap gw ini, ya kan?" Tanya rora

Rora mendudukan dirinya diatas meja dengan gerakan impulsif, membuat sesiapapun yang melihat posisi duduk rora saat ini mungkin akan berfikir bahawa gadis itu dipenuhi dengan sikap egois, arrogant dan keras kepala.

"So...let's me tell you about myself. Kenapa dan mengapa gw bertindak sedemikian" sambungnnya menatap ahyeon dengan kilatan dimatanya jelas terlihat.

"Kita mulai dari cara pandang gw terlebih dahulu" rora menjedakan ucapannya memastikan ahyeon benar benar mendengarkan dirinya.

"Menurutmu siapa itu manusia? Mengapa manusia mempunyai akal dan perasaan? Dan kenapa sebahagiannya tidak memiliki perasaan? Kejam, kenapa harus sebahagian ani segelintir dari mereka tidak pernah merasakan perasaan sejak lahir dan untuk apa dia lahir jika tidak memiliki perasaan murni seperti manusia umumnya? Alasannya sederhana, mereka mati sebelum benar benar mati. Mereka hidup dengan logika karna perasaannya tidak ada, mereka ani gw harus belajar mengerti apa itu perasaan meskipun gw sendiri ga ngerti apa bentuk benda itu. Karna gw belajar gw ngerti semua bentuk perasaan dan kamu tahu kecacatannya dimna? Kecacatannya ada di gw, gw ngerti apa itu perasaan tapi gw ga bisa merasai sendiri perasaan itu, malangnya. Dan jika sekarang lu bertanya gw psychopath? Emangnya ada psychopath mengerti perasaan orang? Emangnya ada psychopath punya empati dan rasa kasihan pada orang? Defintely nope, jika gw psychopath kenapa gw ngerasa kasihan sama orang yang menuntut kehidupannya di gw? Kenapa gw sanggup menjaga semua orang hanya supaya mereka tidak terluka? Kenapa harus gw mempetaruhkan semua itu hanya demi sampah seperti kalian? Jelas karna gw tdak punya ketakutan mengharungi jalan kematian sementara kalian akan berteriak disaat kematian melanda, diriku? Ingin menangis tapi menangisi apa? Ingin berteriak tapi untuk apa? Takut tapi gw ga ngerasa takut. Karna itu jangan pernah memahami diriku cukup kamu pintar membaca kebiasaanku meskipun kamu tidak mengerti arah mana rasa yang terbuku dihati ku setidaknya kau tahu kebiasaanku ini menjadi jawapan untuk pertanyaan mu. Psychopath? Aahhh lebih baik kau menamaiku malaikat kematian. Gw baik sama yang baik tapi sekali berkhianat mungkin daging segar terasa lebih enak daripada melihat tangisan menjerit meminta kematian. I am the monster in the shadow. Now I have question for you. Even I am the monster do you still love me?" Jelas rora panjang lebar sekalian memberi pertanyaan yang sempat membuat ahyeon binggung mahu menjawapnya gimana.

"I wanna be yours" saut ahyeon mantap.

"Even I am killer queen"

"Wanna be yours" mantap ahyeon lagi

"Even one day you in trouble sebab gw"

"Wanna be yours"

"Even I am death angel"

"Wanna be yours"

"So gw still jadi vampir lu ya" kekeh rora membuatkan ahyeon kaget, bagaimana rora tahu nama yang dibuat ahyeon untuk memanggil rora.

"Why kaget? I know everthing JUNG AHYEON everthing about you, cuz you being haunted by your girl" lagi kekeh kecil rora membuatkan ahyeon merasakan hal menyeramkan terpancar dari rora.

"Lu bukan saja malaikat maut tapi lu juga....aishh lu istilah keburukan dari semua keburukan, black flag. Bagaimana orang seperti bisa jatuh cinta sama orang gila, heran" omel ahyeon merutuki dirinya sendiri.

"Huh...?? You're in love with me? Huhh?? Taste seorang ahyeon tidak buruk juga" ucap rora datang meghampiri ahyeon dengan senyum sumbringnya.

Melihat tindak berani rora ahyeon melangkah mundur kebelakang sehingga sofa dibelakangnya membuatkan dirinya jatuh terlentang berakhir dia terbaring disofa dengan rora diatasnya.

"Ehh takut kenapa, hm?" Goda rora mencoba menyudutkan ahyeon.

"E-eehh a-anu r-ra...." Ucapan ahyeon tergantung disana, tidak sanggup melanjutkan kata katanya.

'Shit...ra lu dekat banget' umpat ahyeon dihatinya.

"Why, hm?" Lagi rora memancing ahyeon untuk bersuara.

"A-anu l-lu dekat banget, plis" ucap ahyeon memelan sambil memalingkan wajahnya ke arah samping coba menyembunyikan rona merah di pipinya.

"Terus? Kalo dekat kenapa" ucap rora semakin mendekat wajahnya ke wajah ahyeon.

Reflek ahyeon menolak rora sekencang mungkin namun bukannya beranjak rora tidak tergerak sama sekali.

"Ra pliss..." mohon ahyeon tidak sanggup lagi menahan debaran dijantungnya seolah mahu meledak bersertaan kupu kupu yang mengelitik perutnya.

"Can I....." gantung rora ingin melihat reaksi ahyeon.

"Yesh you need to-" ucapnnya terpotong saat ahyeon merasakan benda kenyal menyentuh pipi kanannya, rona merah yang hampir hilang kini semakin terang dari detik ke detik berikutnya (dasar lu ra main kokop aja)

"Kiss you" sambung rora setelah melepaskan ciumannya di pipi ahyeon dan menarik diri menjauhi gadis itu, jujur saja dia juga berada di situasi yang sama seperti ahyeon namun dia tidak separah gadis itu.

"A—aa-aa ku...kira kau meminta persetujuan ku untuk....menjauh" bisik ahyeon pelan namun masih terdengar oleh rora.

"Mau lagi ka?" Tanya rora jail sengaja mengganggu ketenangan gadis itu.

"Tidak tidak, thanks gudnight" dengan pantas ahyeon berlari ke arah kamaranya setelah wish gudnight.

"Cehh...ada ada aja, but yes. I got that, even harus sedikit berbohong tapi gpp nantiku jelaskan kembali"

"Hehe padahal tu sudut pandang ku terhadap orang lain, psychopath ka? Demi lu yeon gw rela nyadang tuh nama" gumamnya kepada dirinya sendiri sambil tertawa sedikit keras, rora sungguh menikmati reaksi ahyeon terhadap dirinya. Sangat sangat tidak diduga olehnya.

"YOU'RE IN HAUNTED JUNG AHYEON"

"AND YOUR GHOST IS ME, FROM NOW UNTIL THE END"

"LET'S BURN THIS WORLD FOR MY GURL" ucap rora beruntun dengan mantap dan semangat tersirat jelas dari suaranya.












Yeyyy done for today, gudnight readers sekalian.

Jangan lupa vote, komen dan mencintai author kalian ini😘

HAUNTED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang