Akhirnya kita masuk ke chapter 2, bagian terbaru, yeay!!!-
-
Happy reading for all, jangan lupa vote dan komen ya.
-
-
-
Saat aku melihat brosur itu baik-baik, aku senang karena itu adalah brosur yang resmi. Aku sudah mengeceknya di internet untuk memperkuat keaslian brosur itu.
"Dan aku juga sudah punya biaya pendaftarannya, jadi sepertinya yang harus aku persiapkan dari sekarang hanyalah ilmu dan pengetahuan ya."
Untuk jaga-jaga aku harus belajar Bahasa Jepang. Ini adalah salah satu kewajiban karena pasti ada soal yang memakai Bahasa Jepang.
Untungnya pendaftarannya akan dibuka satu bulan lagi dan ujiannya masih dua bulan lagi. Jadi aku masih punya banyak waktu untuk belajar.
"Hei, kau daritadi selalu saja melamun. Apa yang membuatmu melamun Leo? Atau jangan-jangan kau sudah punya gebetan favoritmu?"
"Tentu tidaklah dan mana mungkin itu bisa terjadi." Jawabku.
"Sejujurnya aku bingung, kenapa aku bisa punya teman baik sepertimu." Ucap Hamzah.
"Aku juga bingung kenapa bisa berteman baik denganmu." Balas Leo.
"Hahahahahahha." Kami berdua tertawa ringan."Tidak terasa dua bulan lagi ujian semester ya, setelah itu libur dan kita akan dipenuhi dengan berbagai macam ujian karena kita sudah kelas tiga."
"Kau benar. Setelah liburan kita akan sibuk dengan berbagai macam ujian."
Lalu tiba-tiba ada sosok tak dikenal menghampiri mejaku dan Hamzah. Lalu orang ini menunjuk ke arahku?
"Eh kau ini... orang yang sering diceritakan oleh Putri kan? Kalau tidak salah namamu... oh iya! Leonel Scaloni!"
"Bukan mbak! Nama saya Leo Kasandra. Leonel Scaloni mah pelatih timnas Argentina." Jawabku.
"Oh iya hehehe, maaf aku lupa."
Dan setelah itu pun Putri datang ikut menghampiri kami juga di belakang temannya itu."Nah ini dia orangnya. Putri kenapa kau lama sekali."
"Yah mau bagaimana lagi, ibu kantinnya salah memasak pesananku jadinya lama deh."
"Memangnya kau memesan apa?"
"Mie goreng. Tapi yang dia kasih adalah mie ayam kan aneh."
"Yah itu mungkin karena kau keseringan makan mie ayam."
"Tung-- Marshanda!"
Muka Putri terlihat agak malu saat temannya bilang kalau dia suka makan mie ayam, lagipula apa yang salah dengan itu sampai Putri jadi malu?
"Oh iya kau sendiri kenapa ke tempat mereka berdua ini. Kau mau menganggu mereka makan?"
"Yah sejujurnya tadi aku mencari tempat duduk, tapi semuanya terlihat penuh. Dan aku melihat tempat mereka agak sepi jadi mungkin mereka akan memperbolehkan kita duduk disini."
Putri melihat ke sekeliling dan tempat duduk benar-benar terisi penuh.
"Kau benar Marshanda. Maaf Leo, bolehkah kita duduk disini?"
"Ya tak masalah. Kalau begitu aku pindah dekat Ham----"
"Tidak perlu."
Tiba-tiba saja teman Putri ini sudah duduk disebelahku saat aku mau berdiri. Lalu Putri duduk disebelah Hamzah yang kelihatannya sudah membatu daritadi. Dasar orang ini.
Karena kami duduk di tempat bagian pinggir, jadi tentu tempat kami berada ditepi dinding. Jadi jalan keluar satu-satunya sudah ditutup oleh orang disebelahku ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Leo : Dia yang Seorang Idola
Roman pour AdolescentsWaktu itu, aku sedang menonton televisi karena aku tidak punya sesuatu yang ingin dilakukan. Nilaiku juga hanya biasa-biasa saja. Tapi, tiba-tiba ada seorang idola yang bersinar di televisi saat aku sedang menonton. Leo Kasandra adalah seorang pelaj...