10 tahun berlalu, kini kedua anak kecil itu telah beranjak remaja seiring berjalannya waktu.
"Park Seonghwa!" Si empu yang punya nama pun menoleh ke arah sumber suara.
Seonghwa yang kini sudah menjadi remaja 16 tahun itu menatap orang yang memanggilnya tadi dengan wajah tak minat. "Kenapa lagi sih lo, Joong?"
"Yaelah, setiap gue panggil selalu aja respon lo ogah-ogahan begitu. Lagian lo ngapain sih? Fokus amat kayaknya."
Seonghwa memperlihatkan sebuah video dilayar ponselnya yang menampilkan permainan basket SMA Jaya Dharma melawan SMA Astakara. Yang kebetulan akan menjadi lawan dari sekolah mereka di pertandingan yang akan datang.
"Gue lagi pelajari permainan SMA Astakara. Karena sebagai captain team nanti, gue harus bisa siapkan strategi yang matang untuk bisa menang."
Hongjoong yang mendengarnya hanya membulatkan mulutnya. Dia yang adalah Ketua OSIS dari SMA Cakrawala itu pun selalu turut ikut serta untuk mensupport setiap kegiatan yang ada, salah satunya adalah pertandingan yang akan diikuti oleh setiap klub dan juga ekstrakurikuler yang ada di sekolahnya.
"Ya udah, semoga kali ini klub basket kita bisa menorehkan prestasi lagi. Kalau pun gue ada waktu gue bakal ikut support lo di lapangan."
"Thank's," balas Seonghwa yang kemudian keduanya melakukan tos ala mereka.
Tak lama seseorang menghampiri mereka. Kedatangannya membuat Seonghwa kembali berfokus pada layar ponselnya tanpa ingin menghiaraukan orang itu, berbeda dengan Hongjoong yang tiba-tiba menghadang orang itu dengan pertanyaan yang sudah terlintas di kepalanya.
"Bau rokok, habis dari mana lo, Kim Seola?" todong Hongjoong pada orang itu.
Seola— gadis itu langsung mencium seragamnya dan benar saja masih ada bau rokok yang tertinggal di sana.
"Rooftop sama teman-teman gue. Gue nggak ngerokok ya, tadi ada pacarnya Jiyeon yang merokok di sana dan asapnya kena ke gue," balas Seola menerangkan kegiatannya barusan.
"Seola, bukannya udah gue bilang sama lo, sebaiknya lo jangan terlalu sering ikut nongkrong dengan rombongan Jiyeon lagi bisa, kan?! Gue takut sifat lo semakin berubah karena lingkungan pertemanan lo itu, Seol," ucap Hongjoong yang mencoba tenang agar tidak menarik perhatian sekitarnya, karena posisi mereka saat ini adalah kantin tapi untungnya mereka duduk di meja yang paling sudut sehingga tidak banyak orang yang berada di sana.
Sebenarnya Hongjoong mengatakan hal demikian juga untuk kebaikannya Seola sendiri, karena sejak masuk SMA sifat gadis yang dulunya sangat ia kenal ini perlahan-lahan berubah dan perubahannya itu malah sedikit mengarah ke perbuatan yang salah. Karena nggak sekali dua kali Hongjoong mendapati rombongan Jiyeon alias teman Seola ini sedang melakukan aksi pembullyan dan hal nakal lainnya yang mana Seola sendiri ikut terseret di dalamnya.
Awal dari pertemanan mereka juga sebenarnya dimulai dari orang tua masing-masing yang mengenal satu sama lain atau bisa dibilang Ayah dari Hongjoong bekerja sebagai sekretaris sekaligus tangan kanan dari Ayah Seola di perusahaan tempatnya bekerja, dan perusahaan itu adalah milik keluarganya Seola. Mereka cukup akrab sebelumnya hingga saat masuk SMA, keduanya berpisah karena memilih jurusan yang berbeda. Dan di awal masuk SMA itu juga Hongjoong memperkenalkan Seola kepada Seonghwa sebagai teman masa kecilnya.
Kembali ke keadaan sekarang, Seola menatap tak percaya teman masa kecilnya itu. "Berubah kayak gimana sih, Joong? Terus kalau gue nggak main sama mereka, gue harus sama siapa, hah? Lo sendiri aja sibuk sama semua kegiatan OSIS lo, dan gue nggak punya teman yang lain lagi selain mereka," tukas Seola.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] The Way I Love You : Park Seonghwa
Fiksi PenggemarSeonghwa itu pria baik yang dijodohkan oleh ayah - Sowon Sowon adalah gadis bungaku, dia yang membuatku suka padanya sejak pertama kami berjumpa - Seonghwa