Hai makasih sudah mampir
ke book ini gays!_____
7 Bulan Kemudia.
Taehyung sedang duduk di tempat tidurnya di apartemen barunya. Dia beruntung kerena sebelum orang tuanya meninggal dia diberi rekening bank keluarganya.
Taehyung menghela nafas dan berdiri, ia harus pergi ke pekerjaannya sebagai pekerja paruh waktu, playan, di sebuah restoran makanan.
Mengenai perusahaan orang tuanya, alih-alih Taehyung, seseorang mengambil alih posisi sebagai CEO. Sungguh nasib terburuk yang menimpa Taehyung yang malang ini.
Taehyung berjalan keluar dari apartemennya, mengenakan tas ranselnya, dan menjelajahi sekelilingnya. Sudah 7 bulan berlalu tapi isu Jungkook belum juga reda. Berita tentang Jungkook masih segar. Taehyung masih bisa mendengar orang-orang berbicara tentang Jungkook.
Lalu Taehyung sampai di tempat kerjanya, ia masuk ke dalam dan tersenyum paksa. Seperti biasa, banyak pelanggan berada di dalam restoran ini.
"Selamat pagi, Tae." Kata Yesha tersenyum menyambutnya.
"Pagi juga." Balas Taehyung.
Dia masuk ke dalam ruang pelayan.Taehyung mengenakan seragamnya dan keluar untuk melayani pesanan orang. Hari ini sama seperti hari kemarin sampai beberapa pelanggan mulai berlarian dari restoran, lari keluar.
"Apa yang terjadi?" Taehyung bertanya pada Yesha sambil berdiri di sampingnya kasir.
"Aku tidak tahu." Jawab Yesha tercengang.
Mata Taehyung terbelalak saat melihat pria yang dikenalnya datang bersama temannya 2 orang. Dia segera berbalik dan menggigit bibir bawahnya.
"Ya ampun, itu mafia Bangtan X6!" Kata Yesha menelan ludah dan matanya juga melebar besar.
"N-noona, bisakah aku permisi dulu pergi ke bos kita? Aku janji, aku akan mentraktirmu nanti." Ucap Taehyung sambil memegang tangannya.
"Hah? Kenapa?" Tanya Yesha dengan bingung.
"Tidak apa-apa, aku merasa mual saja." Kata Taehyung memohon dan menatapnya dengan mata seperti anak anjing lucu.
"Baik, boleh ta--" Kalimat Yesha terpotong saat ada yang berbicara.
"Pelanyan, aku mau pesanan!" Sebuah suara yang familiar berteriak dari depan.
"Yesha, ak--"
"Pelanyan! Kemarilah!" Suara menjengkelkan itu memanggil sekali lagi.
"Pergi dan terima pesanannya. Aku permisi dulu." Ucap Yesha sambil menepuk pundaknya.
Taehyung menghela nafas kalah, ia mengedarkan pandangan dan nyengir saat melihat masker di laci kasir. Dia mengambilnya dan berjalan mendekati meja Bangtan X6.
"Iya tuan, mau pesanan apa?" Tanya Taehyung mencoba mengubah nada bicaranya, ia juga memperhatikan mata pria gagak itu menatap tajam ke arahnya.
"Kenapa kamu harus memakai masker?" Seokjin tiba-tiba bertanya sambil duduk di depan pria gagak yang tak lain adalah Jeon Jungkook.
"Ah, aku merasa mual." Balas Taehyung sambil tersenyum paksa walaupun tak dilihat oleh orang itu.
"Kalau begitu kenapa kamu kerja, sebaiknya kamu pulang dan istirahat." Jawab Seokjin.
"Terima-kasih atas perhatianmu, jika kalian mau pesanan, Yesha bisa menyajikan makanan untukmu. Aku harus pergi." Ucap Taehyung dan menundukkan kepalanya dengan bahagia.
Taehyung merasa lega, setidaknya Seokjin bisa menyelamatkannya. Dia hendak pergi tapi ia merasa ada sebuah tangan melingkari pergelangan tangannya.
Lalu Taehyung berbalik dan melihat Jungkook menggenggam tangannya.
"Buka maskermu." Ucap Jungkook dengan sungguh-sungguh sambil memelototinya.
"Hah, apa?" Jawab Taehyung dengan menelan ludahnya.
"Apakah kamu tuli? Buka maskermu." Perintah Jungkook tegas.
"T-tuan, anda mungkin--" Taehyung terkejut ketika bajingan itu menariknya ke pangkuannya.
Jungkook dengan kasar melepas maskernya, dan Taehyung buru-buru menutupi wajahnya tapi sudah terlanjur terlihat olehnya.
"Sakit ya? Hai sayang kita bertemu lagi." Gumam Jungkook menyeringai. Pemuda berambut biru itu berdeham dan berdiri.
"A-aku pergi." Kata Taehyung tapi Jungkook mengencangkan cengkeramannya di pergelangan tangannya.
"Bukankah kamu perkerja disini? Kalau begitu, ambil pesanan kita." Cibir bajingan itu.
Pemuda berambut biru itu menghela nafas dan tersenyum palsu sebisa mungkin untuk menyembunyikan kekesalannya.
"Tuan, anda mau pesan apa?" Tanya Taehyung dan tersenyum paksa.
"Apakah kamu bagian dari menu juga? Aku akan memesankanmu sebagai gantinya." Kata Jungkook menyeringai.
"Tuan, jika anda tidak mau memesan, silakan pergi dari sini." Jawab Taehyung sambil menggerutu.
"Begitukah caramu memperlakukan pelangganmu? Seharusnya kamu bertanya dengan manis dan baik pada pelangganmu." Ucap Jungkook polos.
"Apakah anda seorang pelanggan? Sepertinya anda bukan pelanggan dan aku tak ada dalam menu." Balas Taehyung sambil memutar matanya.
"Tapi bagiku kamu terlihat seperti makanan penutup. Tidak, kamu terlihat seperti makanan anak bagiku, aku bisa memakanmu sampai tengah malam." Kata Jungkook menyeringai sambil menjilat bibir bawahnya.
"Pesan saja, tolong cepat dan aku perlu melayani pelanggan lain untuk memesan juga." gerutu Taehyung.
"Pelanggan? Tapi tak ada pelanggan lain selain kita berdua." Kata Jungkook mengangkat bahunya dan menyilangkan lengannya.
Taehyung melihat ke sekeliling restoran. Dia mengutuk pelan. Ya, pelanggannya kabur semua. Dia memutar matanya kesal dan menatap Jungkook lagi.
"Persetan denganmu." Geram Taehyung sambil berbalik.
"Layani saja dirimu sendiri untukku dan aku akan menidurimu." Kata Jungkook menggodanya.
"Apa lagi yang kamu tahu selain mesum, hmm?" Taehyung balas menatapnya.
"Ahm, persetan denganmu sepanjang malam." Ucap Jungkook polos dan cemberut.
Taehyung mengerang dan ia memukul kepala Jungkook dengan nampan hitam dan pergi.
"Jung berhenti bercanda dengannya." Kata Seokjin.
•
•
•-TBC-
Segini aja dulu ya gays🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon X Kim S2 (kookv)
FanfictionSetelah hampir satu tahun apakah rasa masih ada? Yuk kalau mau tau! Mampir gays!!