Pagi gays👋
______
"Baiklah, aku akan memulainya." Gumam Jungkook pelan.
Setelah mencium Taehyung, Jungkook mengeluarkan penisnya dan perlahan memasukkannya ke dalam lubang pantat Taehyung. Dia mencium Taehyung dengan antusias meskipun dia meringis.
Jungkook mendorong perlahan dan sengaja. Taehyung memejamkan mata dan memegangi selimut kuat.
Saat Jungkook benar-benar berada didalamnya, Jungkook mencium tulang belikatnya dan bergumam, "Aku cintamu cantikku. Dan Aku akan menjagamu."
"Kamu baik-baik saja, babby." dan Jungkook menggeram.
"Cepat, daddy." Kata Taehyung mengerang dan melingkarkan kakinya dipinggang Jungkook.
Dinding milik Taehyung mengepal dan terlepas pada penis Jungkook yang panjang dan tebal saat Jungkook mendorong masuk ke dalam lagi.
Jungkook menjepit jari-jari Taehyung di atas kepalanya.
"Ah-benar ahh..." Erang Taehyung saat Jungkook mempercepat dorongannya.
Suara tamparan kulit bergema di dalam kendaraan ini, dan satu-satunya sumber saksinya adalah bulan terang menerang di atas mereka berdua.
Jungkook memastikan bahwa ia merasakan dinding titi milik Taehyung dengan setiap dorongan. Ciuman mereka berdua lembut dan intens di saat bersamaan.
Suasana hati mereka begitu bahagia, hanya dengan melihat bulan bersama.
"A-aku sudah dekat, Kookie, nghh--" Erang Taehyung ketika ia merasakan ada sesuatu yang masuk diperutnya. Dia mencium Jungkook dan meraih tengkuk Jungkook kuat.
Jungkook mengerang keras saat ia mengeluarkan seperma di dalam tubuh Taehyung.
Taehyung melihat bintang-bintang, mulutnya ternganga, dan perasaan senang yang luar biasa terpancar ke seluruh tubuhnya.
Saat Jungkook menarik diri, ia terengah-engah dan berbaring di samping Taehyung, yang masih berada di awan sembilannya.
•
•
•Pria berambut hitam itu menggendong pemuda manis ini dan menempatkannya di samping kursi pengemudi. Lalu Jungkook memasang bantal leher di leher pemuda manis itu dan tak lupa juga memasang sabuk pengaman.
Jungkook tersenyum lalu mengecup bibir Taehyung yang tertidur itu sebelum masuk ke kursi pengemudi dan menyalakan mesin mobilnya. Jungkook berkendara menjauh dari taman.
15 Menit berlalu.
Mereka berdua sampai di rumahnya.
Pria hitam itu meninggalkan mobilnya dan dengan hati-hati membukakan pintu mobil untuk Taehyung. Dia dengan lembut menggendongnya seperti gaya pengantin baru memastikan Taehyung tidak akan terbangun. Dia menutup pintu mobilnya sebelum berjalan ke rumah.
Jungkook menendang pintu rumahnya karena kuncinya tidak ada di sakunya dan berjalan masuk ke dalam rumah sambil menggendong pemuda manis yang sedang tidur itu.
"Dari mana saja kamu? Dan kenapa kamu bersama pengkhianat itu?" Tanya Seikjin bingung menatap Taehyung dipelukan Jungkook dan ia yakin mereka berdua sudah melakukan sesuatu yang kotor seperti sex.
"Kencan." Jungkook hanya menjawabnya.
"Begitukah? Kulihat kamu sepertinya bersenang-senang dengannya." Balas Seokjin menggeleng sambil menggelengkan kepalanya.
"Tentu saja, dia memberiku pantat perawannya." Jawab Jungkook terkekeh pelan.
"Dia memberikannya? Atau kamu memaksanya?" Tanya Seokjin mengejek.
"Hampir seperti itu, hyung." Jawab Jungkook terkikik.
"Tidak sama, bodoh." Kata Seokjin sambil duduk di sofa.
"Aku pergi sekarang, hyung, jangan pedulikan aku." Ucap Jungkook menyeringai sambil berjalan ke atas.
Jungkook membuka pintu kamarnya, ia membaringkan Taehyung di tempat tidur, mencium keningnya dan meninggalkannya kamar.
•
•
•Pagi telah tiba, pemuda berambut biru itu terbangun dengan sesuatu yang nyaman. Taehyung membuka matanya dan menemukan ruangan yang familiar.
"Jeon sialan!" Taehyung berteriak keras baru menyadari apa yang terjadi padanya tadi malam.
Taehyung merasa tidak bisa bergerak karena rasa sakit dipantat dan semuanya.
Bajingan sialan itu baru saja membobolnya tadi malam. Taehyung seharusnya tidak ikut dengan bajingan itu. Dia mengerang frustasi karena tak ada Jungkook, ia mengertakkan giginya perlahan sambil berdiri dari tempat tidur. Taehyung tertatih-tatih sambil memaksakan diri untuk berjalan.
Taehyung tidak menyadari bahwa dia mengenakan polo Jungkook dengan celana boxer di bawahnya karena kemarahannya, ia keluar dari kamar ini sambil tangannya mengepal.
"Kamu! Dimana Jung?!" Tanya Taehyung sambil menunjuk laki-laki berambut mint yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
"Aku tidak tahu." Jawab Yoongi dengan malas dan memutar matanya untuk terus mengintip agar bisa menonton TV dengan benar.
"Beri tahu aku di mana dia sebelum aku pemukuli kalian semua!" Gerutu Taehyung.
Plak*
Lalu Taehyung mendesis kesakitan ketika seseorang menampar belakang bagian kepalanya.
"Dia sedang sibuk dengan pekerjaan perusahaannya. Dan berhentilah mengganggu orang jika kamu marah pergi dari sini saja." Balas Jimin memarahinya.
"Kalau begitu bawa aku ke perusahaannya sekarang." Kata Taehyung cemberut.
"Kamu bisa menggunakan mobil yang ada diluar, aku akan mengirimkan alamatkannya padamu nanti." Balas Jimin menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya dan duduk di samping Yoongi yang sedang menonton TV.
"Kuncinya?" Tanya Taehyung
sambil menatap jimin."Jin hyung, berikan aku kuncinya agar anak ini bisa pergi dan berhenti mengganggu kita semua." Ucap Jimin sambil menatap seorang di dapur.
"Ini." Jawab Seokjin, ia mengeluarkan kunci dari sakunya dan melemparkannya ke Jimin.
"Kamu bisa pergi sekarang." Ucap Jimin memberikan kunci pada Taehyung.
"Terima-kasih." Gumam Taehyung menerima kunci dan melarikan diri.
"Tunggu, apa kamu yakin--" Kata Jimin hanya menghela nafas.
•
•
•-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon X Kim S2 (kookv)
FanficSetelah hampir satu tahun apakah rasa masih ada? Yuk kalau mau tau! Mampir gays!!