Part: 02

616 63 9
                                    

"Noona, ambil pesanannya!" Teriak Taehyung sambil menghentakkan kakinya.

Yesha segera menerima pesanan mereka . Sementara Taehyung menyiapkan pesanannya.

"Apakah kamu kenal Jungkook?" Tanya Yesha sambil membantu Taehyung didapur.

"Kepada noona menanyakan itu?" Balas Taehyung bertanya.

"Dia terus menatapmu, jika kamu perhatiankan dia, kamu akan mengerti maksudku." Jawab Yesha.

"Anggap saja dia gila noona." Kata Taehyung menghela nafas lalu berjalan untuk menyajikan makanan.

Yesha hanya terdiam sesaat.

"Ini pesananmu, kuharap kalian berdua menikmati makanannya. Dan kamu, kuharap kamu tersedak dan mati." Kata Taehyung tersenyum polos dan menatap tajam ke arah laki-laki berambut hitam itu, membungkuk sedikit untuk meletakkan makanannya.

Seokjin memakan makanannya, tak memedulikan kedua orang idiot itu.

"Aku juga berharap kamu tersedak saat melahap penisku nanti." Balas Jungkook terkekeh sambil terus menggodanya.

"Aku bukan gay, apa kamu sudah lupa." Jelas Taehyung sambil mengertakkan gigi.

"Tapi pantatmu berkata lain." Tiba-tiba Jungkook meraih pipi pantat Taehyung dan meremasnya.

"Persetan dengannya!" Seru Taehyung menggeram dan ia berdiri dengan benar.

Taehyung berteriak sekali lagi saat Jungkook menariknya ke pangkuannya.

"Lepaskan aku!" Ucap Taehyung sambil menggeliat dipangkuan Jungkook.

"Jangan menggeliat, pantulkan saja penisku dan giling perutku." Kata Jungkook tertawa sambil menancapkan kukunya ke sisi tubuh Taehyung.

"Berhentilah menjadi orang mesum!" Teriak Taehyung marah.

"Tidak suka sisi mesumku, hmm?" Tanya Jungkook sambil memegang tangan kiri Taehyung.

Dia mencium tangan Taehyung, tiap kuku, dan punggung tangannya.

"A-apa yang sedang kamu lakukan?" Tanya Taehyung, ia merasakan rona merah menjelajahi dipipinya.

"Kamu masih lemah dan rapuh, sudah 7 bulan berlalu dan tak ada yang berubah darimu." Ucap Jungkook dan ia mengecup jari keempat Taehyung.

"K-kamu sudah gila." Ucap Taehyung sambil mendorongnya menjauh.

"Kosongkan jari keempatmu, karena aku akan menikahimu nanti." Kata Jungkook tersenyum dan mencium jari keempat Taehyung sekali lagi.

"Diam, bodoh!" Geram Taehyung mendorongnya menjauh.

Dia berdiri dan meninggalkan Jungkook. Dan Jungkook terus menatapnya dan menyeringai.



Hari ke dua kerja selesai.

Beruntungnya, Taehyung berhasil lolos dari bajingan mesum itu. Dia berangkat kerja lebih awal agar Jungkook tak melihat hari ini. Dan sekarang ia menghela nafas panjang sambil berjalan kembali ke apartemennya.

Tiba-tiba, sebuah mobil berwarna hitam yang familiar berhenti di sampingnya.

"Hei, kemarilah, aku akan mengantarmu ke pulang." Ucap Jungkook sambil menurunkan kaca jendela.

"Tidak, terima-kasih." Balas Taehyung.
Dia mengabaikannya dan terus berjalan.

"Jangan paksa aku berbuat kasar, kemarilah atau kupaksa." Kata Jungkook cemberut dan mengemudikan mobilnya perlahan seiring dengan berjalannya Taehyung.

"Pergi saja dan persetan dengan paksaan dirimu." Balas Taehyung menggelengkan kepalanya.

Taehyung berada di dekat halte bus, tapi Jungkook keluar dari mobilnya sambil membawa balok besar. Dia berjalan di belakang Taehyung dan mengayunkan balok ke kaki kiri pemuda manis itu.

"Arghh-apa-apaan ini!" Teriak Taehyung kesakitan menyebabkan ia terjatuh ke bawah.

"Pemuda nakal sepertimu, harus begini." Kata Jungkook terkekeh.

Jungkook menggendong pemuda manis yang mengerang kesakitan itu.

"Brengsek!" Seru Taehyung mendengus sambil meninjunya kuat.

Jungkook hanya mengabaikannya dan ia memasukkan Taehyung ke dalam mobilnya. Lalu ia masuk duduk di kursi pengemudi dan mengunci pintu.

"Ini penculikan namanya sialan! Aku akan melaporkanmu karena telah melecehkanku!" Teriak Taehyung sekuat tenaga.

Sementara itu, Jungkook hanya menyenandungkan sebuah lagu, tak menghiraukannya sama sekali.

"Hentikan mobil ini! Aku tak bercanda denganmu!" Geram Taehyung.

Jungkook mengorek telinganya dengan jari kelingkingnya dan mengunyah permen karet tak kasat mata miliknya. Amarah Taehyung semakin bergejolak, dia terus saja mendobrak pintu di sampingnya meski itu menyakitinya.

"Kamu tak bisa merusak pintunya, Tae tapi aku bisa menghancurkan lubangmu." Kata Jungkook terkekeh.

"Kamu mengarti apa maksudnya berhenti, ya?" Tanya Taehyung sambil mengertakkan gigi.

"Iya, aku tahu, tapi kalau saat kamu memohon padaku untuk berhenti saat kita sedang bercinta, mungkin aku tak akan tahu apa maksudnya berhenti." Jungkook tersenyum menggoda.

Taehyung hanya menggeram dan tangannya mengepal, ia ingin menangis karena kelah dari Jungkook dulu dan sekarang.

"Kalau membunuh itu bukan kejahatan, mungkin aku sudah membunuhmu dari dulu." Gumam Taehyung sambil memelototinya.

"Tae, kamu menyebalkan sekali, apa kamu ingin aku tutup mulutmu?" Jungkook bertanya sambil melirik ke arahnya.

"Tutup mulutmu." Balas Taehyung
dan memutar matanya.

Mobil berhenti, dan Taehyung menatapnya. Jungkook melepas sabuk pengamannya dan ia menatap Taehyung.

"Apakah kamu benar-benar ingin aku menutup mulutmu, ya?" Tanya Jungkook sambil nyengir.

"Kalau kamu lepaskan aku, aku--" Taehyung langsung menutup mulutnya saat Jungkook melumat bibirnya.

Taehyung terjepit dipintu mobil, dan Jungkook sedikit naik di atasnya. Taehyung mendorongnya tapi Jungkook menjepit tangannya di atas kepalanya. Jari Taehyung bertaut dengan jari Jungkook.

Bibir Jungkook mulai bergerak, agak bergairah tapi juga kasar. Lidahnya meluncur di bibir bawah Taehyung.
Dia menggigit bibir bawah Taehyung juga lidahnya ke sela-sela giginya Taehyung.

Taehyung merengek, dan Jngkook menyelipkan lidahnya ke dalam gua basah milik Taehyung. Taehyung berusaha mendorong lidah Jungkook keluar dengan lidahnya sendiri.

Namun ternyata mereka sempat adu mulut. Jungkook memutar lidahnya di sekitar lidah Taehyung dan menghisapnya.

Ciuman lapar Jungkook perlahan berubah menjadi kecupan ceroboh. Jungkook menarik diri dengan untaian air liur yang menempel di bibir mereka.

"Aku sangat menyukai bibirmu, aku merasa terobsesi dengannya." Kata Jungkook menggoda sambil menatap bibirnya.

Taehyung hanya menutup mulutnya sambil terengah-engah. Jungkook menyentuh bibir bawah Taehyung dan menariknya ke bawah.

"Aku ingin mencicipinya lagi." Ucap Jungkook sambil menatap bibir Taehyung.

"Jung--" Taehyung menyela sekali lagi ketika Jungkook menciumnya lagi.

Jungkook tak mau menarik diri sampai mereka berdua mendengar bunyi klakson mobil lainnya.

"Sialan." Kata Jungkook dan ia kembali ke tempat duduknya. Taehyung hanya menunduk dan mengutuk dirinya sendiri, bodoh.



-TBC-

Semoga suka sama part2nya gays🤭

Jeon X Kim S2 (kookv)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang