18 menit telah berlalu, kini Feni telah duduk disamping Shani sambil menonton film yang diputarnya.
Teman yang dimaksud oleh Feni adalah, Gracia.
Awalnya Shani terkejut, begitu pun Gracia. Ia tak menyangka, jika seorang Shani sangat ceria jika bersama temannya. perasaan di kantor kaya kulkas deh. Batin Gracia.
Feni ditengah, Shani dikanan, Gracia dikiri. Sesekali mereka tertawa lepas sebab film itu banyak komedinya..
"Eh, fen. Toilet dimana ya? Gue mau ke toilet dulu." Ucap Gracia
"Shani toilet dimana?" Tanya Feni balik
"Yeu, kok nanya balik. Disana Gre." Ucap Shani menunjuk arah toilet, Gracia pun mengucapkan makasih dan segera ke toilet.
"Susah sumpah manggil nama Gracia, gue ga terbiasa, apa ge aja ya?."
"Lo cadel sii, jadi lucu." Ucap Feni tertawa lepas
"Kebiasaan deh."
Beberapa menit kemudian...
Gracia tak kunjung kembali, Shani yang menyadari itu pun bertanya pada Feni, namun Feni bilang
"Mungkin buang air besar."
Tetapi apakah harus sampai selama ini ?, Shani yang penasaran pun mencari keberadaan Gracia, mulai dari toilet, halaman belakang, lantai 2. Semua tempat ia kunjungi.
Namun ternyata Gracia berada di balkon kamar Shani yang terbuka lebar.
"Ga sopan, masuk kamar orang sembarangan." Ucap shani mendekati Gracia.
"Ngapain disini?"
"Eh Shan, sorry. Tadi gue denger orang teriak dari bawah sana pas mau balik, yaudah gue datengin." Ucap Gracia menunjuk ke arah bawah
"Oh, itu udah biasa. Balik." Ucap Shani mempersilahkan Gracia untuk keluar dari kamarnya,
"Lo ga ikut?." Ucap Gracia
"Duluan aja." Ucap shani menatap langit yang berwarna biru.
Gracia mengangguk paham, lalu ia keluar dari kamar Shani, sekalian menutup pintu kamar.
"Makin hari, cuaca mulai buruk. Selalu hujan disaat tertentu, gimana gue bebas kerja kalo gini." Ucap Shani lesu, ia tak ingin berlama lama meninggalkan teman - temannya, Shani memutuskan untuk menyusul kebawah dan menonton mau pun mengobrol bersama.
Kini Gracia, Feni dan Shani sedang asik mengobrol. Sesekali Gracia tertegun melihat Shani tersenyum atau tertawa, bolongan di pipinya membuat Gracia meleleh, sungguh senyuman yang manis, wajahnya pun.
Bahkan Shani lebih menarik dari pada adiknya, Gracia tak pernah tahu jika Ara mempunyai kakak yang sangat manis, tegas, namun sayangnya dingin dan cuek.
Tetapi di karakter berbeda, toh Shani sangat humble. Ia paham sekarang, Shani mempunyai dua sisi. Dimana ia akan bersikap berbeda dengan orang orang terdekatnya.
"AHAHAHA ITU LUCU BANGETT!!" Ucap Shani tertawa memegangi perutnya yang sudah lelah tertawa sebab Feni yang menceritakan masa masa SMP mereka dulu.
"Iya jirr, ngakak gue pas sisca manjat pager, eh taunya celananya ikut nyangkut" ucap Feni tertawa
"Ga kuat gue, kita dulu nakal banget ya." Ucap Shani
Sedangkan Gracia hanya menyimak saja obrolan mereka, sesekali ikut terkekeh sebab mendengar cerita dari Feni.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manusia Biasa
Teen Fiction"Kita pernah berlabuh didergama yang sama, Menaruh rasa pada Kisah yang sama." -Grc "Namun cinta tak selalu Berakhir Amerta, layaknya bianglala Yang tak mampu bertahan." -Shn "Kini antar jarak aku dan kamu, Terbentang luas tak terjangkau. Cinta in...