Bab 5

145 41 3
                                    

"Gimana Jen hasil video gue? Bagus gak?" Tanya Rosie pada Jennie yang asik melihat lihat hasil foto dan video yang diambil oleh Rosie.

Setelah puas berkeliling di taman safari dan memberi makan hewan hewan disana, ketiganya memutuskan untuk pergi ke pusat perbelanjaan terdekat untuk makan siang.

"Bagus dong! Nanti mau gue post di Instagram." Ia lalu menatap kedua sahabatnya, tersenyum.

"Guys, makasih ya hari ini, gue happy banget! Yah... Walaupun, kalo ingat kejadian kemaren, rasanya hati gue masih nyut-nyutan." Jennie memegangi dadanya dengan wajah histeris. Irene dan Rosie kompak memutar mata malas.

Jennie meminum lychee tea nya lalu kembali berucap. 'Tapi bener sih kata lo kemaren, Ren. Kayaknya gue terlalu cepat menilai deh. I mean... Rasanya gak mungkin kak Lisa yang gue tau orangnya cukup privat itu ngumbar kemesraan gitu aja. Apalagi ini hubungan sesama jenis, sama dosen lagi. Berani banget kalo iya, kan?"

"Kan, gue bilang juga apa. Kita kan belum tau hubungan mereka yang sebenarnya. Bisa aja Miss Diana itu kerabatnya Lisa atau apa. Elo nya aja histeris duluan," kata Irene.

Jennie lantas menampakkan wajah tak terima. "Ya wajar lah, siapa coba yang gak syok liat crush nya digandeng cewek lain, mana pake aku kamu lagi, dih."

Rosie terkekeh pelan. "Kak Lisa juga pake aku kamu ke lo, Jennie. Sama aja..."

"Beda. Dia pake aku kamu ke gue gak sambil gandengan."

"Ya tinggal gandengan," celetuk Rosie.

"Enteng banget ngomongnya," cibir Jennie.

Lalu beberapa saat kemudian, terdengar helaan napas panjang dari Jennie. Irene menyipitkan matanya curiga, anak itu mendadak lesu entah kenapa.

"Lo kenapa deh?"

Kini kepala Jennie bertumpu pada tangannya dengan tatapan nanar, mengaduk aduk minumannya. "Tapi gue rasanya juga gak mau lagi ketemu kak Lisa."

Irene dan Rosie lantas saling berpandangan, kaget. "loh? Kenapa lagi? Udah nyerah lo?" Tanya Rosie. Jennie menggeleng pelan. Ia belum menceritakan insiden drunk text itu pada keduanya.

"Gue... Malu setengah mampus sama kak Lisa!" Jennie menutupi wajahnya, nampak begitu frustasi.

"Malu kenapa? Lo habis ngapain sampai malu sama kak Lisa?" Cecar Rosie.

Irene tersenyum simpul, menatap datar Jennie. Sepertinya ia tau apa yang sudah Jennie perbuat. Mengingat anak itu sangat bersenang-senang dengan teman temannya yang lain tadi malam, pasti ada hubungannya. 

"Kayaknya gue tau, nih. Kebiasaan elo kalo lagi mabok. Jangan bilang, lo—"

"Iya, gue ngirim drunk text lagi, kali ini ke kak Lisa. Malu banget aaaa tolongin..." Jennie merengek frustasi.

"What? Kok bisa? Lo punya kontak kak Lisa apa gimana?" Tanya Rosie heboh, ia sampai berdiri dari kursinya dan berpindah tempat kesamping Jennie.

"Lo liat sendiri ajalah, nih." Jennie memberikan ponselnya pada Rosie, Irene sontak ikut berpindah kesamping Rosie untuk melihatnya.

"Ini parah, sih, Jen. Mana bahas Miss Diana lagi, aduh, kacau banget..." Rosie hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya melihat drunk text yang Jennie kirimkan pada Lisa.

"Nih orang pasti syok banget, sih. Dia nanya es buah malah dibales gini, haduh Jennie, Jennie. Minta maaf gak lo sama kak Lisa?!" Irene memelototi Jennie garang.

"Caranya gimana? Tolongin gue..." Rengek Jennie menggoyang goyangkan lengan Rosie.

Irene memutar matanya. "Lo buka blokiran nya, terus lo minta maaf. 'kak Lisa, aku minta maaf ya aku gak sadar ngirim pesan gitu, tolong jangan dianggap serius, udah."

Sweet Like Fruit Ice [JenLisa Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang