Chapter 5

15 4 1
                                    

Jonghyun menekan bel interkom gedung apartemen kakaknya dan menunggu. Tidak ada jawaban. Ia menekan bel sekali lagi. Tetap tidak ada jawaban.

“Kemana mereka?” gumam Jonghyun heran.

Yah, mungkin kakaknya pergi bersama Mark, jadi Yoona juga pasti sudah tidak ada di sini, pikir Jonghyun. Ia mengeluarkan ponsel dan menekan nomor telepon Yoona. Telepon berdering berkali-kali tetapi gadis itu tidak menjawab.

Akhirnya Jonghyun menutup ponsel dan berpikir. Mungkin saat ini Yoona berada di Small Steps, jadi sebaiknya Jonghyun pergi ke sana. Jonghyun berbalik dan menuruni anak tangga gedung. Ia bertanya-tanya apakah Yoona baik-baik saja, apakah Donghae memperlakukannya dengan baik. Terakhir kali Jonghyun melihat mereka dua minggu yang lalu, Donghae masih uring-uringan dan sama sekali tidak berusaha bersikap ramah kepada Yoona.

Jonghyun baru menginjak trotoar ketika melihat mobil VW Beetle merah muda milik Yoona melambat dan berhenti di seberang jalan. Pintu penumpang terbuka dan alis Jonghyun terangkat heran melihat Donghae turun dari mobil.

Donghae mengitari mobil ke sisi pengemudi dan menunggu sementara Yoona membuka pintu dan turun. Jonghyun memperhatikan tangan kiri Donghae tidak lagi tergantung di depan dada walaupun pergelangan tangannya masih diperban.

Mereka menyeberangi jalan ke arah Jonghyun, tetapi masih belum melihatnya berdiri di sana. Donghae mengatakan sesuatu kepada Yoona dan Yoona membalas mengatakan sesuatu sambil mencari-cari sesuatu di dalam tas tangannya.

Saking sibuknya mengaduk-aduk tas mencari apa pun yang dicarinya itu, kunci mobil Yoona terlepas dari pegangan dan jatuh ke tanah. Tanpa di suruh, Donghae membungkuk dan memungutnya. Jonghyun tertegun, lalu tersenyum kecil.

"Wah… ada seseorang yang mulai berubah." Pikir Jonghyun.

“Kau ini benar-benar merepotkan.” gerutu Donghae sambil menyodorkan kunci mobil kepada Yoona.

“Pegang dulu sebentar.” Kata Yoona, masih mengaduk-aduk isi tasnya. 

Donghae mendesah. “Jangan katakan kau menghilangkan kunci rumahku.”

“Aku yakin sudah memasukkannya ke dalam tas tadi. Aku yakin… Ah! Ini dia!” Yoona mendongak dan mengacungkan kunci rumah Donghae dengan penuh kemenangan. Tepat pada saat itu ia melihat Jonghyun dan senyumnya mengembang. “Ah, Jonghyun!”

Donghae ikut menoleh. “Oh, kau sudah kembali dari Seoul?”

Jonghyun tersenyum lebar kepada mereka berdua, lalu matanya terpaku pada Yoona.

“Hai, Yoona.” Ia tidak melihat Donghae memutar bola matanya dan menggeleng pelan.

“Kalian dari mana?”

“Kami baru dari rumah sakit.” sahut Yoona. “Pemeriksaan rutin. Lihat, kata dokter tangannya tidak perlu digantung lagi.”

Jonghyun menoleh ke arah kakaknya. “Itu berita bagus, bukan?”

“Kalau kau berpikir begitu.” gumam Donghae. “Aku masih belum bisa menggerakkan tanganku.”

“Kurasa sebaiknya kau tidak mengibas-ngibaskan tanganmu seperti itu.” kata Yoona.

“Aku tidak mengibas-ngibaskannya.” bantah Donghae. “Aku hanya ingin menunjukkannya kepada Jonghyun.”

“Tadi aku menelponmu.” kata Jonghyun kepada Yoona.

“Baru saja? Ternyata kau yang menelpon?” tanya Yoona sambil mengeluarkan ponselnya dari tas.

“Ya, tapi kau tidak menjawab. Kukira kau sedang mengajar.”

Sunshine Becomes You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang