# Part 4 #
Title : Do You Love Me?
Pairing : Ken x Raka, Kevin x Ren
Genre : Yaoi
Summary : Jatuh Cinta itu mudah kan, Tapi kenapa saat ingin mengungkapkan perasaan suka ke orang yang disukai terasa begitu sulit?-------------------------------------------
Raka menatap sedih kumpulan anak tangga yang ada di depannya 'bagaimana bisa elevator dan escalator mati disaat yang bersamaan?', pertanyaan yang sampai saat ini ada di fikiran Raka dan tidak ada jawaban atas itu.
Sudah hampir jam 1p.m. Akhirnya Raka menguatkan dirinya dan mulai melangkahkan kakinya untuk menaiki puluhan anak tangga yang ada dihadapannya. Di setiap langkah, Raka meringgis kesakitan dia sangat membutuhkan bantuan orang lain tapi apa daya 1 orang pun tidak menggunakan tangga darurat itu.
Kurang lebih Dua jam Raka bergelut dengan anak tangga dan akhirnya sampai juga dia di tempat tujuan " Sepertinya aku sudah tidak bisa jalan lagi ", ucap Raka.
" Hey, apa yang kamu lakukan disini?", ucap salah satu Pria yang baru saja keluar dari ruang OSIS.
" Aku disuruh datang ke ruang OSIS sama Ketua OSIS ", ucap Raka sambil merapatkan punggungnya ke tembok.
" Ken bilang begitu? Tapi bukannya dia ada urusan di luar sekolah? Hmm, Aneh?! ", Pria itu mulai menggaruk2 kepalanya yang tidak gatal.
" Bearti dia tidak ada di ruang OSIS sekarang?", tanya Raka yang sudah linglung.
" Ya, sudah tidak ada orang lagi di ruang osis dan aku mau kembali ke kelasku jadi lebih baik kamu juga kembali kekelasmu ", ucap pria itu dan langsung pergi meninggalkan Raka sendirian.
" Tungg....gu.. ", Raka jatuh tergeletak di depan ruang osis 'pingsan'.
--------------------------
Matahari senjapun mulai menghilang tapi Kevin masih belum bisa melihat adiknya di depan gerbang sekolah. Kevin yang sdh menunggu 2 jam pun langsung masuk ke dalam sekolah itu dan mencari Raka di kelasnya dan hasilnya nihil, raka tidak ada dikelasnya, yang ada hanya tasnya.
" Kemana dia?", Kevin sedikit panik setelah dia mencoba menelepon hp Raka namun hp raka berada di dalam tasnya yang tertinggal dikelas.
" Siapa kamu?", tanya seseorang dari kejauhan. Kevin yang merasa terpanggil mulai mencari sang pemilik suara.
" Kevin?! ", lanjut pria itu setelah kevin menghadapkan wajahnya ke arahnya.
" Ren ", ucap kevin singkat.
" Apa yang kamu lakukan disini? ", tanya Ren sambil menghampiri kevin.
" Adikku, dia gak bisa aku temukan "
" Aku akan bantu kamu ", ujar Ren tanpa memberatkan Kevin dengan pertanyaan2 lanjutan darinya. Mereka pun mencari Raka di setiap lantai, ruangan dan sudut-sudut sekolah, tidak lama, usaha mereka pun membuahkan hasil, mereka menemukan Raka tengah tergeletak di depan pintu ruang OSIS. Kevin langsung berlari menuju Raka dan mencoba untuk membangunkannya, begitu juga dengan Ren, dia langsung sigap memeriksa kondisi Raka.
" Kita harus membawanya ke ruang UKS ", ujar Ren dan Kevin pun langsung mengikuti omongan Ren, Kevin menggendong tubuh raka yang tergulai lemas.
Sesampainya di ruang UKS, Ren mulai membuktikan kemampuannya sebagai seorang dokter dengan merawat Raka.
" Gimana kondisinya ?", tanya Kevin yang sedikit panik melihat adikknya yang belum kunjung membuka matanya.
" Tenang, dia baik-baik saja, dia hanya kelelahan. Sementara ini, biarlah dia istirahat disini dulu sampai dia bangun ", Ren meminta persetujuan dari Kevin.
Kevin yang melihat kondisi Raka yang terlihat begitu lemah hanya bisa menyetujui anjuran dari Ren.Selang beberapa jam, Raka akhirnya terbangun dan mendapati kakaknya sedang duduk tertidur disampingnya.
" Gimana kondisimu? ", tanya Ren yang sedari tadi memperhatikan Raka.
" Baik tapi kaki ku berasa mati rasa "
Ren mulai menghampiri Raka dan menunjukkan senyumannya " Istirahatlah sebentar lagi dan kakimu akan baik-baik saja "
" Kakak pasti sangat khawatir ", ucap raka yang sedang menatap wajah tidur kakaknya.
" Benar dan maaf, tanpa seizin siapapun aku harus memberikan obat tidur diminuman kakakmu "
Raka yang mendengar itu bahkan tidak menunjukkan amarahnya, Raka hanya bisa tersenyum " Dia pasti tidak tenang karena kondisiku kan?", Dan Ren pun menjawabnya dengan anggukan kepala kemudian mereka berduapun tertawa karena membayangkan wajah Kevin saat sedang panik.
" Jadi, apa yang membuatmu bisa berada di lantai 5? Sedangkan kelasmu ada di lantai 1 ", tanya ren sedikit penasaran dan Raka pun menceritakan kejadiannya.
" Ken memang keterlaluan sudah dari dulu sifat jeleknya tidak bisa berubah, aku akan memarahi anak itu nanti ", ucap Ren dan langsung membuat Raka kebingungan.
" Sifat Jelek?"
" Ya, dia sebenarnya adik yang manis tapi sejak ada masalah di dalam keluarganya, siapapun orang yang ada di hadapannya berubah menjadi musuhnya."
" Eh? Benarkah? Pantas selalu ada aura hitam disekitarnya ", ujar Raka dan membuat Ren tertawa.
" Hmm, Apa aku harus bangunkan kakak skrg ?"
" Silahkan "
Raka pun mulai membangunkan kakaknya dan tersenyum lembut ke arah kakaknya yang mulai terbangun. " Kakak, apa sebaiknya kita pulang sekarang?", tanya raka.
" Kau sudah bangun!! Gimana kondisimu sekarang? Ada yang sakit? ", Rentetan pertanyaan mulai keluar dari mulut Kevin. Raka hanya bisa tersenyum dan berusaha menenangkan Kakaknya " Aku sangat sehat kak dan aku ingin kembali ke rumah sekarang ", pinta Raka dan Kevin pun menyetujuinya.
" Ah, kita harus memangil taksi, kondisimu sepertinya tidak cocok untuk naik motor ", Kevin langsung mengambil Hpnya untuk order Taksi tapi Ren malah mengambil hp kevin.
" Biar aku yang antar kalian, aku bawa mobil ", ucap Ren, kevin dan Raka hanya bisa saling pandang tanpa arti.
" Tenang, aku tidak akan pungut bayaran ", ucap ren dan langsung menghampiri Raka untuk membantunya turun dari tempat tidur pasien, tidak lama Kevin pun mulai ikut membantu.
Di Lain tempat, Ken yang berada di apartemennya sedang tersenyum sinis setelah melihat monitor yang menampilkan setiap sisi dan ruang yang ada di Sekolahnya terutama di bagian kamera cctv yang mengarah ke ruang OSIS.
" Besok harus lebih Seru ", ucapnya.
----------------------------------Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Love Me?
FanfictionTitle : Do You Love Me? Pairing : Ken x Raka, Kevin x Ren Genre : Yaoi, Drama Summary : Jatuh Cinta itu mudah kan, Tapi kenapa saat ingin mengungkapkan perasaan suka ke orang yang disukai terasa begitu sulit?