manager [END]

102 15 3
                                    

Hari semakin larut,cuaca semakin dingin suara ombak terdengar menyapu pasir putih serta terumbu karang dibibir pantai.

"Sebenarnya apa yang kamu inginkan?"tanya haechan dengan suara parau tak lupa nafas yang tersenggal.

"Sebenarnya..aku sedikit penasaran"

"Mwo?"

"Aku tiba tiba terfikirkan pertanyaan hira kemarin"

"Katakan"

"Sulit dipercaya hira sudah lupa?,,padahal aku memikirkannya sampai sampai kupikir kepalaku bisa saja meledak"ucap kieta sambil tertawa,sungguh benar benar hal baru untuk haechan.

"Aku..ingin sex denganmu untuk terakhir kalinya"

"...di pantai.."

"KAU SUDAH GILA??"pekik haechan tak tertahan berusaha membuka ikatan kuat di kedua bergelangan tangannya.

"Benar,,aku benar benar tergila gila denganmu,,sebenarnya aku tidak meminta persetujuanmu..aku hanya meminta bayaranku selama ini karena telah menjadi budak sex mu"

"...."

"Kenapa hira diam saja?kau benar benar tidak menentangnya?"

"Baiklah..berjanjilah padaku terlebih dahulu"

Kieta nampak terkejut dengan perkataan hira barusan,pria itu segera menghentikan mobilnya"berjanji?.."

Haechan menutup matanya di akhiri dengan helaan nafas panjang"setelah ini kau takkan mengusikku lagi"

Kieta nampak berfikir"oke..aku tak akan pernah mengusikmu"

Hira mengangguk percaya kieta kini nampak berbeda,senyuman sumringah pria itu berikan dan bahkan tak sadar bersiul sambil menatap jalan raya.

Pria berkacamata itu membawa haechan kepantai tak berpenghuni,ia menoleh kesamping menatap haechan beberapa detik setelahnya membawa jemarinya menyentuh dagu pria mungil itu.

*glup*haechan meneguk ludahnya paksa lalu memejamkan matanya,,berharap ini cepat berlalu.

"Aku..benar benar mencintaimu..andai saja kau juga mencintaku..aku..aku benar benar akan memperlakukanmu dengan baik hira.."ucap kieta di sela ciuman panas itu.

Pria berkulit pucat itu menidurkan haechan di atas pasir beralaskan terpal putih,sekitaran gelap dan hanya di terangi lampu jalan yang tak jauh dari sana.

Darah haechan mendesir pria mungil itu meringis saat kieta menyentuh pinggang rampingnya,ia bergerak tak nyaman sembari menutup rapat rapat mulutnya.membuat kieta berdecak sebal.

"Ada apa?buka mulutmu hira.."

Pria mungil itu menerjap,matanya berkaca kaca seolah memohon kepada pria yang berada di atasnya untuk menghentikan hal konyol ini.

tak mendapat jawaban kieta mengampit dagu haechan dengan jemarinya,memaksa agar bibir plum itu terbuka.

Usahanya tak sia sia kini bibir merah yang sedikit basah itu terbuka lebar,kieta nampak tak sabaran segera menyambar rakus bibir ranum itu,menyedot,menjilat,bahkan tak segan menggigit lidah si empu.

3 menit berlalu haechan sepertinya kehabisan nafas itu segera mengangkat kedua lengannya berusaha mendorong pria yang lebih tinggi itu menjauh,namun kieta nampak tak peduli jika haechan mati karena kehabisan oksigen,ironisnya pria itu malah membuka seluruh bawahan haechan hingga pria itu telanjang.

Paha putih itu kini merasakan angin laut yang menusuk.membuat siapapun menggigil.

"umphh...ugh.."

TOMORROW|MARKHYUCK S2[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang