Brian bersikap aneh.
Sungjin, Wonpil dan Dowoon–para anggota band Day6 lain kompak setuju dengan saling memberi kode melalui lirikan.
Sejak mereka menginjak studio practice dua jam lalu, raut wajah pria itu tak pernah lepas dari senyum. Terlebih, saat mereka memulai latihan, Brian dengan bass kebanggaannya melompat kesana kemari seolah sedang berinteraksi dengan penontonnya yang sama sekali tidak ada.
Tidak mau mengganggu latihan mereka yang hanya diadakan seminggu sekali, ketiga pria tersebut pun tidak membahas dan hanya berbisik di belakang sang pembetot bass.
Latihan ditutup dengan Dowoon yang membereskan kamera yang digunakan untuk merekam. Dan seperti biasanya, pertemuan mereka setiap hari Jumat itu ditutup dengan makan malam bersama di restoran barbeque yang terletak tidak jauh dari Studio.
Dowoon–anggota termuda yang sudah tidak sabar mencari tahu apa yang terjadi kepada Brian hari itu– membuka percakapan sesaat setelah semua makanan terhidang.
"Brian hyung, hari ini kau tidak salah makan obat kan?", ceplosnya tanpa rasa bersalah. Kedua teman lainnya– Sungjin dan Wonpil yang berada di pihak penginterogasi– tak kuasa menahan tawa.
Brian yang merajuk mengerucutkan bibirnya kesal. "Apa maksudmu Yoon Dowoon?", katanya sewot. "Kau tahu aku tak pernah meminum obat apapun kecuali saat sakit".
"Maksud Dowoon adalah kau tampak berbeda hari ini. Kau terlalu banyak makan vitamin jadinya energimu berlebih, mungkin?".
Brian melotot ke arah Sungjin– member Day6 yang seumuran dengannya– yang malah menambahi ucapan Dowoon.
"Apa yang membuatmu terlihat ceria hari ini, hyung?". Si anak tengah Wonpil ikut bersuara. Dia jengah karena kedua member lain malah menyudutkan Brian. "Sesuatu yang baik terjadi padamu?"
Brian berdehem yang membuat ketiga pasang mata penghuni meja itu mengarah kepadanya.
"Aku akan menikah".
Terjadi pause yang cukup lama saat ketiga member Day6 itu mendengar pernyataan tak terduga dari Brian. Dowoon menampar pipinya sendiri seolah meyakinkan realita. Wonpil mengedipkan matanya berulang kali seperti tak percaya. Sedangkan untuk Sungjin, ada sesuatu hal yang menghentikannya makan menandakan hal ini adalah hal yang sangat mengejutkan baginya.
"Oh My God siapa gadis yang kau hamili, Brian Hyung?" si asbun Dowoon bertanya dengan wajah tanpa bersalahnya.
Brian yang kesabarannya sudah habis menjitak kepala Dowoon tanpa ampun.
"Tapi aku tak tahu kau sedang dekat dengan wanita manapun", sambung Wonpil. "Di kantor, bahkan akhir pekan kau selalu menghabiskan waktu bersama kami".
"Benar, Brian", Sungjin menimpali. "Wajar sekali jika Dowoon berpikiran aneh. Kau sudah lama tak pernah punya kekasih lalu tiba-tiba kau bilang akan menikah? Sungguh mengejutkan sekali".
Brian yang tadinya emosi menjadi mengerti jika reaksi ini terjadi karena kisah cintanya yang menyedihkan. Teman karib-nya ini sangat tahu setelah percintaannya kandas tujuh tahun lalu, Brian tak pernah dekat lagi dengan wanita manapun.
"Begini", ungkap Brian memulai cerita."Seperti kalian tahu, orang tuaku sangat senang menyetir kehidupanku jadi mereka melakukan hal sama pada kisah cintaku . Ayahku pernah berjanji kepada temannya untuk menjodohkan aku dan anak temannya saat kami masih kecil. Aku dan calon istriku sepakat menyetujuinya jadi ya sebentar lagi kami akan melangsungkan pernikahan".
Do Won dan penghuni meja lain akhirnya mengangguk paham. Sebagai kawan Brian dari bangku kuliah, mereka sedikit banyak tahu latar belakang keluarga Brian. Mereka pun bergantian mengucapkan selamat dengan bergantian mengadu kepalan tangannya dengan Brian.